Ibadah haji tahun 2024 memasuki tahap akhir. Setelah proses puncak haji di Armina Muzdalifah dan Mina selesai, tahap pemulangan jemaah haji sudah mulai dilaksanakan.
Kantor Wilayah Kementerian Agama Jabar mengungkapkan, ada peran petugas kloter di balik suksesnya penyelenggaraan haji tahun ini. Para petugas kloter selalu melayani dengan sabar dan semangat para jemaah.
Kepala Kanwil Kemenag Jabar Ajam Mustajam mengapresiasi para petugas kloter atas dedikasinya selama penyelenggaraan ibadah haji. Ajam berharap perjuangan para petugas kloter dapat mendapat ganjaran sebagai haji yang mabrur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terima kasih kepada bapak ibu petugas kloter yang sudah senantiasa melaksanakan tugasnya, berjibaku dengan segala perjuangannya. Para petugas tidak memilih siapa yang harus dilayani, tidak ragu dan tidak sungkan melayani seluruh jemaah haji. Mudah-mudahan kemabruran para petugas adalah hikmah melayani Jemaah haji," ujar Ajam, Kamis (27/6/2024).
Ajam mengungkapkan, ada dua pahala yang bisa diterima oleh para petugas kloter, yakni pahala dalam melayani Jemaah haji serta bisa melaksanakan ibadah haji dengan mabrur. Selain petugas kloter, inovasi pemerintah juga berpengaruh atas kelancaran pelaksanaan ibadah haji.
Menurutnya, ada 2 inovasi yang menjadi resolusi progresif Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas dalam pelayanan jemaah haji Indonesia, salah satunya lewat aplikasi Kawal Haji dan Skema Murur di Muzdalifah.
Ajam menuturkan, aplikasi Kawal Haji merupakan bagian dari komitmen Kemenag RI untuk memudahkan akses bagi jemaah dan PPIH dalam menyampaikan persoalan terkait dengan penyelenggaraan ibadah haji.
"Aplikasi Kawal Haji ini juga sekaligus komitmen Kemenag RI terhadap proses keterbukaan informasi dalam penyelenggaraan ibadah haji," ujarnya.
"Mereka diwajibkan melaporkan setiap kerja dan kinerjanya melalui aplikasi petugas yang dipantau langsung oleh Menteri Agama," sambungnya.
Lebih lanjut Ajam mengungkapkan, untuk menjaga kesehatan jemaah haji lansia dari kelelahan yang berlebihan dan mengatasi sempitnya lahan Muzdalifah, Kemenag memiliki konsep Skema Murur. Dengan skema ini jemaah haji tidak lagi menggunakan Mina Jadid.
"Murur di Muzdalifah adalah bermalam dengan cara melintas, setelah melakukan wukuf di Arafah. Jemaah haji lansia tetap berada di dalam bus saat melewati Muzdalifah tanpa turun, kemudian bus membawa mereka langsung menuju tenda di Mina," jelas Ajam
"Skema Murur dinilai berhasil mengatasi kepadatan di Muzdalifah sehingga dipastikan jemaah haji Indonesia dapat melaksanakan ibadah haji dengan nyaman dan aman. Hal ini tentunya bisa meningkatkan keselamatan jemaah," pungkasnya.
(bba/mso)