Pemkot Bandung Targetkan 9 Ruas Jalan Bebas Kabel Udara Tahun Ini

Pemkot Bandung Targetkan 9 Ruas Jalan Bebas Kabel Udara Tahun Ini

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Jumat, 21 Jun 2024 17:43 WIB
Infrastruktur Pasif Telekomunikasi (IPT) Kota Bandung
Infrastruktur Pasif Telekomunikasi (IPT) Kota Bandung (Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar).
Bandung -

Proses penurunan kabel atau ducting terus dilakukan Pemkot Bandung. Tahun ini, sembilan ruas jalan di Kota Bandung diproyeksikan bakal bebas kabel udara.

Hal itu disampaikan oleh Plh Sekda Kota Bandung Hikmat Ginanjar. Didampingi oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Bandung, Eric M. Attauriq serta Dirut PT Bandung Infra Investama (BII), Asep Wawan Dharmawan, Hikmat melihat langsung proses penurunan kabel di Jalan Merdeka, Kota Bandung.

"Saya atas nama pemerintah Kota Bandung sangat mendukung dan mendorong kerjasama PT Bandung Infra Investama dan PT Jaringan Pintar Bersama dengan diproyeksikan kabel udara di 58 ruas jalan utama yang akan diturunkan dalam waktu 3 tahun, yakni 2024-2026. Untuk tahun 2024 ini memiliki target 9 ruas jalan," kata Hikmat di lokasi, Jumat (21/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam target tiga tahun, PT BII harus menurunkan kabel udara di 148 ruas jalan, dengan panjang jaringan kurang lebih 274 km dan panjang ruas jalan kurang lebih 137 km. Tahap 1 dilakukan tahun ini yaitu jalan Merdeka, jalan Perintis Kemerdekaan, jalan Suniaraja, jalan Lembong, jalan Viaduct, jalan Tamblong, jalan Veteran, jalan Kebonjukut, dan jalan Banceuy, Kota Bandung.

"Mudah-mudahan ini bisa segera terealisasi karena bagaimanapun juga ini kepentingan warga kota Bandung dalam langkah menciptakan kota Bandung yang lebih nyaman," ucap Hikmat.

ADVERTISEMENT

Sebetulnya, wacana penurunan kabel udara di Kota Bandung sudah ada beberapa tahun yang lalu. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Bandung, Eric M. Attauriq mengaku bahwa tak mudah prosesnya hingga proyek tersebut akhirnya bisa terus berjalan kembali di tahun 2024.

"Memang ini cukup lama, betul. Kita juga butuh waktu untuk proses. Ini juga hal yang baru bagi kita pemerintah Kota Bandung. Bagaimana mekanisme sehingga kita pun juga harapannya kan tidak menggunakan APBD. Kita punya BUMD PT BII ini. Bagaimana caranya juga supaya bisa menggandeng pihak ketiga. Dan ternyata tahun ini sudah bisa groundbreaking," ucap Eric.

"Maka ini kami mulai dari Jalan Merdeka, kami mohon maaf kepada para pengguna jalan kalau ada hambatan karena proyek sedang berjalan," imbuhnya.

Proyek itu kini diurus oleh PT BII dengan nilai anggaran Rp300 miliar. PT BII menggandeng mitra dari Malaysia, PT Jaringan Pintar Bersama. Masih di tempat yang sama, Dirut PT Bandung Infra Investama (BII), Asep Wawan Dharmawan mengatakan pihaknya saat ini konsentrasi dengan penurunan kabel di jalan-jalan utama kota Bandung.

"Kami fokus ke 148 ruas jalan dengan 137 km panjang jalan. Jadi itu masih konsentrasi di jalur-jalur kota Bandung tahap awal ini. Dan itu akan dikerjakan dalam 3 tahun secara bertahap. Di luar itu belum, secara bertahap nanti kita akan tuntaskan. Mungkin di dalamnya nanti ada kaitannya dengan jalan-jalan provinsi, jalan negara, itu nanti kita akan proses lebih lanjut," ujar Asep.

Di lain sisi, Dirut Teknik PT Jaringan Pintar Bersama mengungkap bahwa adapun hambatan dalam planning ducting ini yakni sudah banyaknya utilitas di Kota Bandung. Meski begitu, pihaknya memastikan bahwa setiap provider baik telepon maupun internet, bersedia untuk ikut dengan aturan Pemkot Bandung.

"Teknisnya kami planning dulu sesuai dengan jumlah kabel yang sudah disurvei, masing-masing jalur di Bandung itu beda-beda. Jalan Merdeka ini misalnya ada yang 15 kabel, 10 kabel, Jadi kita akan pasang pipanya penyesuaian dengan jumlah kabel itu atau sesuai jumlah dari operator atau provider yang ada di jalan-jalan tersebut," ucapnya.

"Hambatan ya sebenarnya bukan hambatan sih, cuma karena utilitas di Bandung udah penuh, jadi kami harus menyesuaikan desain main hallnya sesuai dengan keadaan di lapangan," lanjut Edi.

Pada Jalan Merdeka, diproyeksikan akan ada 28 polongan pipa, yang akan disediakan agar kabel provider pindah ke bawah tanah. Para perusahaan provider diberi waktu tiga bulan untuk memindahkan kabel tersebut.

"Kami menyediakan saluran pipanya, yang memindahkan nanti dari provider sendiri. Begitu saluran pipa tersedia, ada surat Perwal dari Pemkot kepada ISP-ISP dan provider untuk segera memindahkan kabelnya. Dikasih waktu 3 bulan saja, kalau ada yang lebih dari itu maka akan dipotong kabelnya," ucap Edi.




(aau/mso)


Hide Ads