Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Kamis (13/6/2024). Mulai dari perpisahan sekolah di Pangandaran berujung tenggelam hingga pulau sampah di Sungai Citarum mulai menghilang.
Berikut rangkuman Jabar hari ini:
1. Jabar Diguyur Dana Desa 2024 Rp 6,19 T
Provinsi Jawa Barat mendapat kucuran dana desa untuk 2024 sebesar Rp 6.190.306.310.000 atau sekitar Rp 6,19 triliun. Dana tersebut disediakan untuk desa yang berada di 18 kabupaten di Jabar, plus Kota Banjar yang memiliki 16 desa di wilayahnya.
Dikutip detikJabar dalam laman Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Kamis (13/6/2024), dari 18 kabupaten di Jabar, Kabupaten Bogor menjadi daerah tertinggi yang mendapat kucuran dana desa. Di wilayah yang memiliki total 416 desa tersebut, pemerintah menyediakan anggaran sebesar Rp 599.108.260.000 atau sekitar Rp 599 miliar.
Dalam penelusuran, Kecamatan Pamijahan di Kabupaten Bogor menjadi wilayah paling tinggi yang mendapat kucuran dana desa. Di kecamatan yang memiliki 15 desa tersebut, anggaran dana desa yang disiapkan yaitu sebesar Rp 25.479.866.000 atau sekitar Rp 25,4 miliar.
Selanjutnya, kabupaten dengan dana desa terbesar lainnya adalah Garut. Wilayah yang memiliki 421 desa tersebut mendapat kucuran dana desa dari pemerintah sebesar Rp 487.787.207.000 atau sekitar Rp 487 miliar.
Kemudian, wilayah selanjutnya yang mendapat dana desa paling besar yaitu Kabupaten Cirebon. Dengan jumlah 412 desa, Cirebon mendapat kucuran dana desa dari pemerintah sebesar Rp 462.020.082.000 atau sekitar Rp 462 miliar.
Sementara, dalam data yang dirangkum detikJabar, Purwakarta, Pangandaran dan Kota Banjar menjadi daerah yang tercatat paling minim mendapatkan kucuran dana desa. Di Purwakarta misalnya, dengan 183 desa, kabupaten ini tercatat mencapat dana desa sebesar Rp 189.493.694.000 atau sekitar Rp 189 miliar.
Selanjutnya, yaitu Pangandaran yang memiliki 93 desa mendapat kucuran dana desa sebesar Rp 97.056.337.000 atau sekitar Rp 97 miliar. Sedangkan, Kota Banjar, mendapat kucuran dana desa Rp 17.565.600.000 atau sekitar Rp 17 miliar, lantaran memiliki 16 wilayah yang berstatus desa di daerah kota tersebut.
2. Perpisahan Sekolah di Pantai Pangandaran Berujung Hafid Hilang Tenggelam
Kamis (13/6/2024) pukul 08.30 WIB, empat remaja asal Kabupaten Bandung, Jawa Barat, terseret ombak di Pantai Pangandaran. Keempat remaja tersebut merupakan pelajar dari MTS Persis Katapang, Kabupaten Bandung, yang sedang mengikuti acara perpisahan sekolah di Pangandaran.
Empat pelajar yang terlibat adalah Sidqi (15), Rafi (15), Agil Ramdhan (15), dan Hafid Arrafi (15). Dari keempat pelajar tersebut, tiga di antaranya berhasil selamat sementara satu orang, yakni Hafid, warga Desa Bojongkunci, Kecamatan Pamengpeuk, Kabupaten Bandung, masih hilang.
Wali kelas korban di MTS Persis Katapang Bandung, Hilman Arif, menjelaskan keempat pelajar tersebut memisahkan diri dari rombongan dan menyewa buggy boat untuk berenang.
"Sebelum terseret ombak, empat pelajar itu melakukan aktivitas berenang dengan menggunakan buggy boat. Namun, selang beberapa waktu datang ombak besar sehingga menghantam keempat siswa itu hingga ketengah sekitar 30 meter," kata Hilman saat ditemui di Pantai Pangandaran, Kamis (13/6/2024).
Menurut Hilman, keempat pelajar tersebut berenang di lokasi yang berbeda dari teman-temannya. Awalnya, ada lima orang yang berencana berenang, namun satu di antaranya tidak ikut ke laut. "Yang berenang ke laut ada empat orang," ucapnya.
Salah satu siswa yang selamat menceritakan bahwa mereka awalnya bermain melawan ombak dengan menggunakan buggy boat. "Mereka berhasil melawan empat ombak, namun pada ombak kelima mereka terseret. Hafid sempat meminta bantuan dan berteriak 'tolong'. Sidqi berhasil diselamatkan dan dibawa ke darat, namun Hafid belum ditemukan," ungkap Hilman.
Hilman juga menambahkan sebelum berenang, para siswa sudah diberi izin dan diingatkan oleh guru-guru untuk tidak berenang terlalu ke tengah dan tidak memisahkan diri dari rombongan.
Kasat Polairud Polres Pangandaran Iptu Anang Tri mengatakan kondisi ombak saat kejadian memang sedang tinggi dengan ketinggian 2 hingga 3 meter, meskipun cuaca cerah.
Setelah proses pencarian, tim SAR gabungan akhirnya menemukan jasad Hafid sekitar pukul 15.30 WIB. Hafid ditemukan dalam keadaan tak bernyawa.
"Jenazah Hafid ditemukan tengkurap di pesisir pantai Pangandaran dengan jarak 200 meter dari lokasi kejadian," ujar Kepala Basarnas Pangandaran Edwin.
Menurut Edwin, Hafid yang merupakan pelajar asal ditemukan oleh seorang wisatawan yang tengah berfoto-foto di pesisir pantai. "Ditemukan oleh wisatawan yang lagi foto-foto," katanya.
3. Kala Sabu 23,9 Kg Berakhir Jadi 'Jus' di Tangan Polda Jabar
Sabu sitaan seberat 23,9 kilogram harus hancur lebur di tangan Direktorat Reserse Narkoba Polda Jawa Barat. Barang haram tersebut dimusnahkan setelah gagal beredar di wilayah Tanah Pasundan.
Pemusnahan sabu dilakukan dengan cara mencampur narkoba tersebut menggunakan cairan asam sulfat (H2SO4). Bermodal wadah yang diisi cairan kimia tersebut, sabu puluhan kilogram itu lalu hancur lebur menjadi bentuk menyerupai jus berwarna keputihan.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Jules Abraham Abast mengatakan, pemusnahan puluhan kilogram sabu itu dilakukan dari hasil penangkapan 7 tersangka sudah dijebloskan ke penjara. Mereka di antaranya LT alias B, AAS alias O, AT alias P, LS alias G hingga HGP.
"Barang bukti saat ini dari enam laporan sebanyak kurang lebih 23.932,6 gram," katanya saat rilis ungkap kasus di Mapolda Jabar, Kamis (13/6/2024).
Jules mengatakan, ketujuh tersangka ditangkap dari 6 laporan polisi. Dari tersangka LP misalnya, polisi menyita 1,17 gram sabu yang siap diedarkan di wilayah Jabar.
Kemudian, dari tersangka AAS, polisi mengamankan barang bukti berupa 2,5 gram sabu, tersangka AT 3,6 gram sabu LS 44,82 gram sabu dalam 166 paket dan HGP 831,46 gram sabu.
"Kemudian, barang bukti sabu 2,3 gram dengan tersangka kedua dengan barang bukti sabu 20,627 gram," terangnya.
(bba/yum)