5 Fakta Keracunan Massal yang Tewaskan 2 Warga Sukabumi

Round-up

5 Fakta Keracunan Massal yang Tewaskan 2 Warga Sukabumi

Wisma Putra - detikJabar
Kamis, 13 Jun 2024 09:00 WIB
ilustrasi keracunan
keracunan massal (Foto: Dok.Detikcom)
Sukabumi - 192 orang warga Kecamatan Sagaranten dan Curugkembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dilaporkan alami keracunan. Dua orang di antaranya dilaporkan meninggal dunia dalam kejadian ini.

Berikut 5 fakta terbaru kejadian keracunan massal itu:

Korban Meninggal Menjadi 2 Orang

Korban meninggal dunia akibat keracunan makanan hajatan di Kampung Cimangir, Desa Pasanggrahan Kecamatan Sagaranten pada hari Minggu (9/6) bertambah satu orang.

Korban diketahui bernama Nandang (55), ia menjalani pengobatan di RSUD Sagaranten dan meninggal dunia pada pukul 12.35 WIB, Rabu (12/6).

Sebelumnya juga, satu korban atas nama Nasyifa berusia 9 tahun meninggal dunia. Dalam kejadian ini, dua orang dilaporkan meninggal dunia.

192 Orang Warga Keracunan

Dalam kejadian ini, jumlah korban mencapai 192 orang, dengan kondisi 72 orang di Kecamatan Sagaranten masih mendapat penanganan medis.

"Untuk wilayah Sagaranten update hingga pukul 08.00 WIB, jumlah korban keseluruhan 134 orang dengan kondisi 72 orang masih mendapat penanganan medis," ungkap Ridwan Agus Mulyawan, Camat Sagaranten kepada detikJabar.

Terkait rincian posisi penanganan medis untuk Puskesmas Sagaranten total pasien keracunan 91 orang, yang masih dirawat 34 orang dan 57 orang sudah diperbolehkan pulang.

"Untuk di RSUD Sagaranten, jumlah total 43 orang, yang masih dirawat 38, 19 orang diantaranya warga Curugkembar. Jumlah pasien pulang 4 orang dan satu pasien warga Curugkembar meninggal dunia," ujar Ridwan.

Kondisi Korban saat Dibawa ke Rumah Sakit

Dari catatan yang diperoleh Ridwan, korban dalam keadaan lemah saat masuk ke rumah sakit. Ia juga mempunya riwayat penyakit, saat dirujuk ke rumah sakit lain, ia menolak.

"Keadaan pasien masih lemah, punya riwayat penyakit jantung kemudian ada anjuran rujuk, namun menolak dan sudah dibuat surat pernyataan menolak dirujuk," ujar Ridwan.

Gejala Korban Meninggal Dunia

Untuk korban bernama Nandang, dibawa masuk ke rumah sakit bersama istrinya, kabar itu diperoleh istrinya sendiri dalam keadaan membaik.

Kasus keracunan massal tersebut saat ini sedang ditangani pihak terkait, termasuk Dinas Kesehatan Jawa Barat yang bakal melakukan penyelidikan epidemiologi.

"Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Dinkes Jabar meminta untuk dilakukan penyelidikan epidemiologi," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Jabar Rochady Hendra Setya Wibawa, Rabu (12/6).

Diselidiki Lebih Lanjut

Penyelidikan epidemiologi dilakukan dengan mengambil sampel makanan untuk kemudian dilakukan uji laboratorium. Dari situ Rochady menyebut, sumber bakteri yang menyebabkan ratusan warga keracunan akan diketahui.

"Jadi nanti diambil sampelnya dari beberapa makanan yang ada untuk dicari sumber bibit penyakitnya, dan gejala gejala yang timbul dari masing masing pasien, juga diambil sampel," ujarnya.

Rochady menuturkan, masyarakat harus tetap waspada saat menyantap segala jenis makanan termasuk di acara hajatan. Jika setelah mengkonsumsi makanan merasakan gejala yang tidak biasa, dianjurkan untuk segera memeriksakan diri ke puskesmas terdekat.

"Saat terkena diare sepulang dari hajatan tersebut, hendaknya segera ke puskesmas untuk mendapatkan pengobatan, jangan sampai terjadi dehidrasi berat," pungkasnya. (wip/yum)



Hide Ads