Ibu Kota Nusantara (IKN) kabarnya bakal menerapkan teknologi transportasi teranyar. Namun, transportasi canggih ini belum bisa beroperasi, karena belum mendapatkan izin sebagai transportasi massal.
Mengutip dari detikTravel, taksi terbang bakal beroperasi di IKN. Selain itu, ada bus listrik juga kereta otonom tanpa rel Autonomous-rail Rapid Transit (ART).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut bus litstrik dan kereta otonom tanpa rel ART itu sudah dapat diterapkan pada Agustus nanti. "Kita pikir penerapan electric vehicle di IKN relatif sudah bisa terlaksana dalam bulan Agustus nanti," kata Menhub Budi dikutip dari Antara, Selasa (11/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, teknologi ambisius lain seperti taksi terbang atau drone pengangkut penumpang disebut belum dapat beroperasi lantaran belum ada regulasi yang sesuai. "Regulasi ini kan kita mengacu pada negara-negara maju, Amerika pun belum memberikan suatu izin yang formal," ungkap Budi.
Seiring dengan itu, pihak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga belum dapat memberikan izin untuk taksi terbang.
"Kota menggunakan drone, ada risikonya. Oleh karenanya, kita belum memberikan izin untuk taksi terbang, untuk exhibition boleh, untuk angkutan umum belum." ujarnya.
Sementara itu, pada Mei lalu, pihak Otorita IKN menyebut tengah menyiapkan taksi terbang bertenaga listrik Hyundai yang akan diuji coba pada bulan ini di Samarinda.
Baca juga: Polwan Murka Bakar Suami hingga Tewas |
Adapun Hyundai Motor Group sebagai pengembang konsep Urban Air Mobility (UAM) atau dikenal sebagai mobil terbang atau taksi terbang, telah menandatangani nota kesepahaman dengan OIKN untuk mengembangkan teknologi tersebut pada 2024.
Perusahaan asal Korea Selatan tersebut pun pernah menjanjikan bahwa taksi terbang akan menghiasi langit Jakarta pada 2028.
Artikel ini telah tayang di detikTravel dengan judul Taksi Terbang Tak Bisa Beroperasi di IKN karena Belum Dapat Izin.
(wkn/sud)