Tragedi Kobaran Api Lalap Tubuh Rian di Hadapan Polwan Fadhilatun

Kabar Nasional

Tragedi Kobaran Api Lalap Tubuh Rian di Hadapan Polwan Fadhilatun

Tim detikJatim - detikJabar
Senin, 10 Jun 2024 16:34 WIB
Polwan bakar suami di Mojokerto
Prosesi pemakaman Briptu Rian di Jombang, Jawa Timur. (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Mojokerto -

Teriakan dan gelegak api yang membara merebak dari garasi rumah dinas yang ditempati suami-istri, Briptu Rian Dwi dan Briptu Fadhilatun Nikmah. Rian meringis kesakitan saat kobaran api melalap tubuhnya. Detik-detik kejadian mencekam itu berlangsung di hadapan polwan Fadhilatun.

Situasi tenang pada Sabtu (8/6) pukul 10.30 WIB di rumah dinas Asrama Polisi (Aspol), Kota Mojokerto, Jawa Timur, mendadak gaduh karena insiden tersebut. Pertengkaran antara Rian dan Fadhilatun berakhir dengan tragedi memilukan.

"Pada saat korban (Rian) ini pulang dari kantor, kemudian terjadi cekcok dengan istrinya," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto sebagaimana dikutip detikJabar dari detikJatim (baca selengkapnya di sini), Senin (10/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekadar diketahui, Briptu Rian bertugas di Sat Samapta Polres Jombang dan Briptu Fafdhilatun mengemban tugas di SPKT Polres Mojokerto Kota. Mereka dan tiga anaknya mengarungi kehidupan di rumah dinas Aspol nomor J1, Jalan Pahlawan, Kelurahan Miji, Kranggan, Kota Mojokerto.

Akibat luka bakar parah dialaminya, Rian meninggal saat menjalani penanganan medis di rumah sakit, Minggu (9/6) siang. Jenazah Rian kemudian dimakamkan di Jombang, Jawa Timur.

ADVERTISEMENT

Rupanya di balik tirai kelam perselisihan suami-istri tersebut, terungkap problem yang menerpa biduk rumah tangganya. Menurut Dirmanto, cekcok berujung pertengkaran hebat Rian dan Fadhilatun ini diduga gara-gara perdebatan mengenai gaji ke-13. Gaji ke-13 milik Rian berkurang signifikan, yang memicu pertanyaan dari Fadhilatun.

Jadi motif dalam kasus ini karena cekcok soal gaji. Sementara itu temuan kami.Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto

Fadhilatun emosi lantaran Rian tak memberikan jawaban pasti. Amarah polwan itu mencapai titik puncak ketika ia mengambil tindakan ekstrem dengan menyiramkan bensin ke tubuh suaminya.

"Kemudian istrinya menyiramkan bensin di muka dan badan korban. Tidak jauh dari TKP, ada sumber api dan terpercik, akhirnya membakar yang bersangkutan," ujar Dirmanto.

"Kejadian ini baru pertama kali, karena saking jengkelnya itu, karena si FN ini memiliki tiga anak yang masih kecil. Kan banyak-banyaknya membutuhkan biaya, nah kejengkelan itu yang akhirnya membuat FN khilaf," tutur Dirmanto menambahkan.

Setelah api padam, Fadhilatun segera membawa suaminya yang terluka parah ke rumah sakit. Di tengah proses penanganan medis, Dirmanto menegaskan, Fadhilatun meluapkan penyesalan akibat perbuatannya kepada Rian.

"Jadi FN ini juga memiliki tanggung jawab yang besar, ya untuk menolong yang bersangkutan dengan dibantu beberapa tetangga. Setibanya di rumah sakit, FN meminta maaf kepada suami atas perlakuannya," ujar Dirmanto.

Briptu Fafdhilatun ditetapkan sebagai tersangka setelah menjalani pemeriksaan oleh penyidik Subdit 4 Renakta, Ditreskrimum Polda Jatim. Polwan tersebut kini mendekam di sel tahanan Mapolda Jatim.

Dirmanto memastikan pihaknya melibatkan psikiater untuk mendampingi tersangka. Seluruh proses pemeriksaan hingga kesehatan dilakukan Polda Jatim dan Polres Mojokerto Kota.

Dia mengungkapkan motif tersangka membakar suami dipicu kekesalan soal gaji ke-13 milik Rian yang berkurang banyak. Uang yang seharusnya dipakai untuk membiayai anak dan istri itu disalahgunakan hingga mereka terlibat cekcok.

"Jadi motif dalam kasus ini karena cekcok soal gaji. Sementara itu temuan kami," kata Dirmanto.

(bbp/bbn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads