Jabar Hari Ini: Pj Bupati Bandung Barat Arsan Latif Jadi Tersangka Korupsi

Jabar Hari Ini: Pj Bupati Bandung Barat Arsan Latif Jadi Tersangka Korupsi

Tim detikJabar - detikJabar
Rabu, 05 Jun 2024 22:00 WIB
Pj Bupati Bandung Barat Arsan Latif saat ditemui di ruang kerjanya.
Pj Bupati Bandung Barat Arsan Latif (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)
Bandung -

Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Rabu (5/6/2024). Salah satu di antaranya, geger Pj Bupati Bandung Barat ditetapkan sebagai tersangka korupsi Pasar Cigasong Majalengka. Selengkapnya, berikut rangkuman Jabar hari ini:

Pj Bupati Bandung Barat Jadi Tersangka Baru Kasus Pasar Cigasong Majalengka!

Kejati Jawa Barat menetapkan tersangka baru dalam kasus korupsi proyek Pasar Cigasong, Kabupaten Majalengka. Tersangka tersebut adalah Inspektur Wilayah IV Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang kini sedang menjabat Pj Bupati Bandung Barat yaitu Arsan Latif.

"Tim Penyidik Kejaksaan Tinggi Jawa Barat menetapkan saudara AL (Arsan Latif) sebagai tersangka dalam perkara tindak pidana korupsi penyalahgunaan kekuasaan/ kewenangan secara sistematis dalam kegiatan bangun guna serah (Build, Operate and Transfer/BOT) Pasar Sindang Kasih, Cigasong, Kabupaten Majalengka," kata Kasipenkum Kejati Jabar Nur Sricahyawijaya dalam keterangannya, Rabu (5/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arsan Latif ditetapkan menjadi tersangka berdasarkan surat perintah penyidikan Kejati Jabar bernomor 1321/M.2/Fd.2/06/2024 tertanggal 5 Juni 2024. Kemudian, surat penetapan tersangka (Pidsus-18) Kajati Jabar bernomor TAP- 58/M.2/Fd.2/06/2024 tertanggal 5 Juni 2024.

Dalam uraiannya, Cahya menjelaskan bahwa Arsan Latif telah aktif menginisiasi penyusunan Peraturan Bupati (Perbup) Majalengka yang digunakan untuk pemilihan mitra pemanfaatan Pasar Cigasong. Tapi, Arsan Latif ditengarai tidak memasukan ketentuan persyaratan sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 19 Tahun 2016 dan PP Nomor 27 Tahun 2014 yang berisikan tentang pengelolaan barang milik daerah.

ADVERTISEMENT

"Dengan maksud untuk mengarahkan agar PT PGA memenuhi persyaratan dalam proses lelang, dan akhirnya PT PGA memenangkan lelang investasi Bangun Guna Serah Pasar Sindangkasih Cigasong Majalengka," tutur Cahya.

Atas perbuatannya, Arsan Latif dijerat Pasal 5, Pasal 12 huruf e, Pasal 11 dan Pasal 12B Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, junto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Sebagaimana diketahui, Kejati Jabar sebelumnya telah memeriksa Arsan Latif pada 23 April 2024. Arsan Latif saat itu diperiksa bersama mantan Bupati Majalengka Karna Sobahi. Pemeriksaan Arsan Latif pun dilakukan dari pukul 11.00 WIB sampai dengan pukul 14.30 WIB waktu itu.

117 Orang Warga Sukabumi Keracunan Usai Santap Makanan Hajatan

Sebanyak 117 orang warga dari Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi keracunan usai menyantap makanan di acara hajatan yang digelar pada Minggu (2/6/2024).

Informasi dihimpun detikJabar, keracunan itu awalnya tidak langsung dirasakan oleh warga hingga sore dan keesokan harinya atau Senin (3/6/2024). Sampai akhirnya pada Rabu (5/6/2024) pagi jumlah korban bertambah hingga mencapai 117 orang.

"Suspek korban keracunan makanan di Kampung Cikiwul Desa Sekarwangi, hingga hari ini atau Rabu (5/6) dini hari mencapai 114 orang. Yang mendapat penanganan di RSUD Sekarwangi 53 orang dan yang kita tangani di posko 61 orang," kata Camat Cibadak Mulyadi kepada detikJabar.

Soal dugaan penyebab, Mulyadi menyebut korban mengalami gejala keracunan diduga usai menyantap makanan di acara hajatan. "Diduga makanan hajatan, setelah mengonsumsi makanan di acara hajatan hari Minggu, dampak mulai terasa (massal) sore ini," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Sekarwangi, Abeng Baenuri membenarkan korban mengalami keracunan usai menyantap hidangan hajatan di hari Minggu (2/5/2024). Satu persatu warga mulai merasakan gejalanya pada sore harinya, namun saat itu belum ada kesimpulan keracunan.

"Hari Minggu itu ada syukuran hajatan dan warga diundang, mereka datang, sehingga dari hari keesokan harinya atau Senin, mulai banyak yang merasakan, hanya tidak mengira penyebabnya keracunan itu. Sore jam 17.00 WIB baru merasa mulai banyak yang kena baru terdeteksi," kata Abeng.

"Habis datang ke acara hajatan, dikasih makanan prasmanan lalu mulai kerasa sakit, dan besoknya malah makin parah. Mual, muntah pusing dan BAB juga sampai 10 kali badan sampai lemas," sahut Irfan Sawaludin, warga Desa Sekarwangi kepada detikJabar, Rabu (5/6/2024).

Sementara itu, terkait penyebab tertundanya kedatangan warga untuk mendapat penanganan medis di RS dan Puskesmas hingga dua hari berikutnya, karena mayoritas warga awalnya memilih untuk berobat secara mandiri.

Seniman Bandung Menari 4 Jam Bela Palestina

Suasana pagi di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jawa Barat cukup tenang. Aktivitas masyarakat di sekitar kawasan itu berjalan seperti biasanya.

Pedagang asongan sibuk mencari pembeli, sejumlah orang yang duduk di halte setia menunggu bus yang datang. Begitupun dengan polisi lalu lintas terlihat sedang sibuk mengatur arus lalu lintas di jalan itu.

Tepat di belakang Bola Dunia atau Monumen Asia Afrika, nampak ada beberapa orang yang sedang asyik menari. Ada tiga orang yang turut menari di sekitar Palestine Walk, seorang pria dan dua orang wanita.

Pria itu mengenakan jas dengan penampilan menyerupai Presiden RI pertama Ir Soekarno. Sementara, dua orang wanita mengenakan kebaya hitam dengan kain hijau yang diikat di pinggangnya.

Tarian itu dilakukan oleh para penari yang tergabung dalam Mataholang yang dilakukan dalam memperingati hari lahir Bung Karno ke-123 tahun.

Para penari itu bernama Angeline Azhar, Chrysti Maharani Dewi dan Gatot Gunawan. Tarian yang dilakukan para penari itu syarat akan makna mendalam. Di balik ayunan tangannya, sesekali tangan mereka dikepalkan dan dibuka seperti memanjatkan doa.

Terkadang, dua penari wanita ini mengibas-ngibaskan bendera merah putih dan bendera Palestina yang menandakan jika persahabatan Indonesia dan Palestina tetap utuh.

"Aksi kita dalam rangka memperingati hari ulang tahun Soekarno yang ke-123 tahun, juga saat ini sedang booming isu Palestine yang tak kunjung selesai," kata salah satu penari Angeline Azhar, Rabu (5/6/2024).

Wanita berumur 23 tahun yang saat ini sedang menjalani studi di Pascasarjana ISBI Bandung itu berujar, semangat Soekarno dalam membela bangsa Palestina yang saat ini belum merdeka patut diaspresiasi.

"Ingat pesan Bung Karno bahwa selama Palestina belum merdeka di situlah rakyat Indonesia harus ikut memperjuangkan sampai Palestina merdeka," ungkapnya.

Menurut Angeline, tarian itu dilakukan selama empat jam dari pukul 08.00-12.00 WIB. "Harapan kami sebagai bangsa Indonesia juga bisa memperjuangkan kemerdekaan rakyat Palestina," ucapnya.

Gatot Gunawan selaku Koordinator Komunitas Mataholang mengatakan, peringatan hari lahir Bung Karno kali ini mengangkat isu konflik Palestina-Israel yang tak kunjung berakhir.

"Sejarah panjang dukungan Bung Karno terhadap perjuangan kemerdekaan rakyat Palestina tentu masih relevan hingga saat ini dan harus terus kita gaungkan semangatnya," ujarnya.

"Komunitas Mataholang memandang bahwa masalah Palestina dan Israel adalah bagian dari sejarah panjang tentang keberpihakan Indonesia pada perjuangan kemerdekaan Palestina. Urusan Palestina dan Israel adalah bagian dari sejarah perlawanan Indonesia terhadap penjajahan atas dunia, dan menegaskan sikap politik bebas aktif Indonesia," terang Gatot.

Bocah 9 Tahun yang Tenggelam di Waduk Saguling Ditemukan Tewas

Zidan Artiasana ditemukan tewas di perairan Waduk Saguling, Kampung Mariuk, Desa Girimukti, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Sebelumnya, bocah 9 tahun itu dilaporkan hilang diduga tenggelam pada Selasa (4/6/2024) sekitar pukul 14.00 WIB. Upaya pencarian dilakukan sejak ia dilaporkan hilang.

"Pencarian sempat dihentikan sementara karena terkendala cuaca dan kondisi di lapangan," kata Relawan SAR Bandung Barat, Rudi Wibiksana saat dikonfirmasi, Rabu (5/6/2024).

Namun warga setempat yang ikut mencari sejak siang, tetap melanjutkan pencarian. Sampai akhirnya jasad Zidan ditemukan beberapa ratus meter dari lokasi ia dilaporkan hilang.

"Akhirnya ditemukan oleh warga, itu Selasa malam sekitar pukul 22.30 WIB. Jasad kemudian diangkat ke darat dan dibawa ke rumah duka," kata Rudi.

Rudi mengungkap, kronologis tenggelamnya Zidan berawal saat ia sedang bermain naik perahu tongkang di perairan Waduk Saguling bersama dua temannya.

"Yang di perahu dua orang di darat satu orang. Dugaannya korban ini terpeleset lalu terseret arus. Akhirnya dia tenggelam," ujar Rudi.

Kagetnya Ahmad Dani, Temukan Mayat Tergeletak di Bangunan Eks Cafe di Cisolok

Ahmad Dani (24), warga asal Lampung kaget bukan main saat melihat mayat tergeletak di dalam bangunan kosong bekas cafe di kawasan Desa Karang Papak, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi.

Kala itu, pria yang berprofesi sebagai manusia silver itu hendak beristirahat. Hidungnya kemudian menangkap bau tak sedap dari arah dalam ruangan. Secepat kilat ia menelusuri asal bau tersebut hingga akhirnya matanya melihat sosok mayat tersebut.

"Mayat itu ditemukan oleh saksi Ahmad Dani, seorang manusia silver yang akan beristirahat di gedung bekas Cafe Fans sekitar pukul 12.00 WIB. Namun baru saja duduk, dia mencium bau busuk yang menyengat," kata Kapolsek Cisolok, Resor Sukabumi AKP Nandang Herawan, Rabu (5/6/2024).

Ahmad kemudian memeriksa asal bau, sampai sosok mayat terlihat dengan kondisi memprihatinkan dan sudah dihinggapi belatung.

"Manusia Silver tersebut mencari sumber bau bangkai, setelah di dekati ada sesosok mayat yang sudah penuh dengan belatung si sekujur tubuhnya. Setelah mengetahui bahwa sumber dari bau bangkai tersebut adalah mayat manusia silver tersebut melaporkan ke orang yang ada di pantai dan selanjutnya melaporkan ke Polsek Cisolok," ungkap Nandang.

Polisi kemudian mendatangi lokasi kejadian, penyelidikan di gelar sejumlah saksi dimintai keterangan sampai akhirnya diketahui korban adalah seorang pria penyandang gangguan kejiawaan atau ODGJ.

"Berdasarkan keterangan warga korban diduga ODGJ, ia sebelumnya sering terlihat mondar-mandir di sekitar pantai tidak ditemukan identitas. Sesosok mayat laki-laki tersebut diperkirakan berusia 60 tahun," pungkas Nandang.

(aau/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads