Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan.
Rahul Pinem (24), sang atlet Mixed Martial Arts (MMA) itu ditemukan berlumuran darah di lantai dasar apartemen wilayah Ciumbuleuit, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung, Sabtu (1/6/2024). Entah apa yang membuatnya memutuskan untuk mengakhiri hidup kala itu.
Padahal, Rahul dikenal sebagai seorang petarung berprestasi. Pada Senin (22/4/2024) kemarin misalnya, Rahul Pinem mendapat gelar WBC Asia Silver Welterweight usai mengalahkan Larry Siwu dalam HSS Series 5.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prestasi terakhirnya juga terekam panggung One Pride MMA pada tahun 2020 melawan Yacub Christ. Saat itu Rahul menang decision. Namun usai laga itu, Rahul tidak pernah bertarung lagi di ajang tersebut.
Dikutip dari laman One Pride MMA, Rahul Pinem disebut mengawal kariernya di One Pride MMA sejak 2019 di kelas bantam. Ia sudah tiga kali menang dan belum pernah kalah.
Saat kabar kematian Rahul yang mengejutkan itu merebak, akun resmi instagram One Pride MMA pun mengunggah foto Rahul dengan kata-kata Rest in Peace.
"Turut berduka yang sedalam-dalamnya petarung yang hebat, teman yang baik. Selamat jalan, Rahul Pinem," tulis akun @oneprideimma.
Kronologi Kematian Sang Petarung
Pada hari itu, Rahul diketahui awalnya terlihat di lantai LG, atau di ketinggian lebih dari 5 lantai dari permukaan tanah. Kasi Penyelamatan Diskar PB Kota Bandung John Erwin, menjelaskan saat melihat hal itu karyawan apartemen melapor ke Diskar PB Kota Bandung.
Berdasarkan keterangan saksi, tubuh Rahul sebelum meloncat sudah ditemukan dalam kondisi berlumuran darah. "Petugas mencoba melakukan mediasi dengan korban. Selanjutnya dari pihak pelatih MMA melakukan mediasi terhadap korban dan menelepon teman wanita korban, tetapi tidak ada hasil," ceritanya.
Tim Diskar PB lalu sempat mencoba memasang kasur di lantai bawah untuk mengantisipasi jika Rahul melompat. Namun upaya itu tidak berhasil setelah ia melompat dari ketinggian kurang lebih 50 meter.
Tak lama kemudian, tubuh Rahul sudah ditemukan berada di lantai dasar tak bernyawa. Insiden itu terjadi sekitar pukul 12.27 WIB.
"Karena korban sudah mengalami pendarahan yang cukup banyak dan susah dimediasi, korban akhirnya meloncat terjatuh ke halaman lapangan basket apartemen," jelasnya.
"Korban meninggal di tempat. Korban kemudian dilarikan ke RS Sartika Asih," lanjut Erwin.
Tak lama kemudian, Petugas Diskar PB Kota Bandung mendapat laporan dan langsung menuju ke lokasi untuk upaya penyelamatan.
Nahasnya, Rahul sudah tak bisa diselamatkan dan dinyatakam sudah meninggal dunia. "Kami mendapat laporan. Korbannya (tak bisa diselamatkan) meninggal dunia," kata Erwin.
(aau/yum)