Seekor anak burung 'Garuda' atau Elang Jawa lahir (Nisaetus bartelsi) di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Diketahui, Elang Jawa termasuk ke dalam status EN (Endangered) atau terancam punah.
Kepala Balai TNGHS, Irzal Azhar mengatakan, kelahiran Sang Garuda Muda ini diketahui saat petugas RPTNW Cimantaja, SPTNW III Sukabumi melaksanakan patroli pengamanan hutan sekaligus melakukan pengecekan sarang Elang Jawa.
"Observasi sarang Elang Jawa ini merupakan tindak lanjut dari terpantaunya sarang Elang Jawa yang ditemukan pada saat kegiatan smart patrol di pohon Leungsar ( Pometia pinnata) yang berukuran besar di salah satu blok hutan RPTNW Cimantaja," kata Irzal saat dikonfirmasi detikJabar, Selasa (4/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, observasi itu dilakukan pada Selasa (28/5) lalu. Berdasarkan hasil observasi, tim menjumpai adanya aktivitas dari anak (Juvenile) Elang Jawa.
"Secara morfologi anak Elang Jawa ini masih memiliki bulu kapas (bulu berwarna putih). Menurut tim, anak Elang Jawa ini diperkirakan berusia 2-3 minggu. Namun, tim observasi belum mengetahui jenis kelamin dari anak Elang Jawa tersebut," ujarnya.
Penemuan anak Elang Jawa ini membawa kabar gembira karena bertambahnya populasi Elang Jawa di Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Menurutnya, hal itu menandakan jika populasi Elang Jawa dalam kondisi baik di tengah tren populasi Elang Jawa di alam yang cenderung menurun.
Dia menjelaskan, Elang Jawa merupakan satwa yang memiliki status genting (endangered) berdasarkan IUCN Redlist databook. Oleh sebab itu, pemerintah menetapkan Elang Jawa merupakan jenis satwa liar yang dilindungi.
Elang Jawa berkembangbiak hanya dua tahun sekali dan menghasilkan satu telur setiap periode. Selain itu, elang jawa termasuk satwa yang setia pada pasangannya.
"Jumlah populasi Elang Jawa dewasa berkisar antara 300 - 500 individu berdasarkan Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN assessment 2016)," katanya.
"Kelahiran anak Elang Jawa di Resort PTW Cimantaja, Seksi PTNW III Sukabumi, Taman Nasional Gunung Halimun Salak menjadi sebuah harapan baru bagi kelestarian populasi Elang Jawa untuk menjadi penerus tahta langit Halisa," sambung Irzal.
(yum/yum)