Kasat Lantas Polresta Bandung Kompol Mangku Anom mengatakan, pengendara yang melintas di jalan Cibiru-Cileunyi didominasi pemudik lokal.
"Cileunyi didominasi pemudik lokal yang mau silaturahmi dan ke makam," kata Anom via sambungan telepon.
Anom menyebut, lalu lintas masih terkendali meski terjadi pelambatan arus lalu lintas dan anggota tersebar di jalur Cibiru-Cileunyi. "Pengaruturan jalur, kita lebarkan dengan traffic cone. Serta penebalan anggota di titik pusat perbelanjaan dan keluar-masuk akses perumahan," ujarnya.
Wisatawan Serbu Ciwidey
Anom juga menambahakan, selain jalur Cibiru-Cileunyi, kepadaran arus lalu lintas terjadi menuju obyek wisata Ciwidey. Kepadatan lalu lintas terjadi di wilayah Sadu, Soreang.
"Kalau Sadu didominasi wisatawan yang mengarah ke obyek wisata. Pengaturan lalu lintas kita upayakan," ujar Anom.
Pihaknya melakukan cara bertindak (CB) one way, untuk menguras volume kendaraan daei arah Soreang ke Ciwidey. "Untuk Sadu, kita lakukan one way sepenggal, kita prioritaskan kendaraan yang mengarah ke atas," tuturnya.
Anom mengimbau kepada para pengendara untuk tetap bersabar dan mematuhi imbauan petugas di lapangan. "Kepada warga mohon bersabar, karena volume kendaraan tidak berbanding dengan luas jalan, kami upayakan, kalau ada rekayasa lalu lintas mohon bersabar," pungkasnya.
Situasi di Kawasan Lembang
Arus lalu lintas di kawasan wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) juga mulai padat merayap. Berdasarkan pantauan detikJabar pada pukul 13.00 WIB, kendaraan dari arah Bandung menuju Lembang mulai mengular. Kemudian dari arah Lembang menuju Bandung juga cukup padat namun tak seramai dari arah Bandung menuju Lembang.
Kendaraan wisatawan, terutama roda empat, mulai keluar-masuk objek wisata yang ada di sepanjang Jalan Raya Lembang, seperti Farmhouse dan The Great Asia Africa.
"Sudah mulai ramai, tapi belum terlalu signifikan. Ya ini masih seperti libur Sabtu-Minggu biasa," kata Ayi Cahyadi (43) pengelola kantong parkir di kawasan Lembang, Rabu (10/4/2024).
Pada hari H Lebaran ini, arus lalu lintas justru dipadati oleh masyarakat yang melakukan mudik lokal. Terlihat dari ramainya motor di ruas Jalan Raya Lembang dari kedua arah.
"Kalau hari H itu, dari dulu memang banyaknya warga yang silaturahmi ke saudara-saudaranya, makanya kelihatan ramai. Tapi kebanyakan pakai motor, kalau mobil memang itu wisatawan," ujar Ayi.
Sepengalamannya, kunjungan wisatawan ke Lembang di hari Lebaran, biasanya mulai meningkat di H+2 hingga H+7 meskipun di hari H Lebaran sudah ada wisatawan luar daerah yang berkunjung.
"Pasti nanti ramainya H+2 sampai H+7, kalau hari H kan orang-orang masih lebaran dengan keluarga. Kalau yang liburan di hari H, itu kebanyakan yang tidak merayakan lebaran," kata Ayi.
Ia berharap tuah libur panjang Lebaran tahun 2024 ini. Sebagai pengelola parkir bersama warga lainnya, ramainya wisatawan berlibur ke Lembang menjadi berkah buat mereka.
"Ya harapannya ramai lagi yang wisata, soalnya beberapa tahun ini ramai tapi masih jauh kalau dibanding dengan musim liburan sebelum COVID-19 waktu itu," ujar Ayi.
Imbauan bagi Wisatawan
Wisatawan yang hendak berkunjung ke kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) maupun ke objek wisata lain di daerah Jawa Barat, pada momen libur Lebaran 2024 diminta mewaspadai cuaca ekstrem.
Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung memprediksi selama libur Lebaran, hujan ringan hingga lebat bakal merata di seluruh Jawa Barat (KBB).
"Berdasarkan kondisi dinamika cuaca dan juga hasil observasi cuaca baik dari satelit dan radar cuaca, kita prakirakan kondisi cuaca untuk arus mudik dan libur Lebaran dari 9 sampai 14 April, cuaca berawan namun berpotensi hujan ringan dan lebat," kata Kepala BMKG Stasiun Bandung, Teguh Rahayu saat ditemui di Lembang, Rabu (10/4/2024).
Ayu mengatakan di tanggal tersebut, potensi hujan yang mengguyur termasuk di kawasan Lembang dan sekitarnya bakal terjadi mulai siang hingga sore hari. "Terutama potensi hujan lebat akan berpeluang terjadi di tanggal 9 sampai 14 April itu tadi, mulai siang sampai sore hari. Kondisi hujan itu merata di seluruh Jawa Barat," kata Ayu.
Pihaknya mengimbau wisatawan dan pemudik, supaya mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi seperti longsor, banjir, angin kencang, hingga pohon tumbang. "Imbauannya untuk yang mudik dan liburan, kita minta agar memperhatikan kondisi cuaca dan potensi bencana hidrometeorologis, seperti hujan lebat skala lokal yang sering terjadi, kemudian hujan angin malam sampai siang," ucap Ayu.
Untuk wisatawan yang bakal berkunjung ke Lembang kemudian ke pantai di wilayah Jawa Barat, agak senantiasa mengecek prakiraan cuaca setiap harinya. "Intinya baik pemudik dan wisatawan, prepare dulu melihat info BMKG, lihat jadwal terjadinya hujan, dan sesuaikan dengan destinasi, terutama daerah pegunungan yang rawan terjadinya longsor. Kemudian yang di pantai perhatikan gelombang tinggi," ujar Ayu.
Di hari H lebaran sendiri, hujan rintik-rintik mulai membasahi jalanan Lembang. Wisatawan yang sedang menikmati momen liburan, banyak yang akhirnya memilih pulang.
(wip/orb)