Kumandang Takbir Menggema dari Masjid Gedung Sate Bandung

Kumandang Takbir Menggema dari Masjid Gedung Sate Bandung

Rifat Alhamidi - detikJabar
Selasa, 09 Apr 2024 19:53 WIB
Suasana malam takbir di Gedung Sate.
Suasana malam takbir di Gedung Sate (Foto: Rifat Alhamidi/detikJabar).
Bandung - Pemerintah telah menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah jatuh pada Rabu, 10 April 2024. Gema takbir pun kini sudah dikumandangkan di Masjid Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat.

Pantauan detikJabar, Selasa (9/4/2024), Gedung Sate yang merupakan kantor Gubernur Jabar hingga malam ini masih diramaikan oleh aktivitas para pejabatnya. Di sela-sela itu, gema takbir pun dikumandangkan yang berasal dari pengeras suara Masjid Gedung Sate.

"Allaahuakbar Allaahuakbar Allaahuakbar. Laa illaa haillallahuwaallaahu akbar, Allaahuakbar walillaahil hamd," demikian gema takbir dari Masjid Gedung Sate yang terdengar hingga ke Jl Dipenogoro, Kota Bandung itu.

Di Gedung Sate sendiri, malam ini Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin beserta sejumlah Forkopimda berencana melakukan pemantauan di malam takbir Idul Fitri. Para pejabat diagendakan berkeliling ke sejumlah ruas jalan di Kota Bandung untuk memastikan malam takbir berlangsung kondusif.

Sebagaimana diketahui, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas telah mengumumkan penetapan Hari Raya Idul Fitri 1445 H. Menag Yaqut mengumumkan lebaran jatuh pada 10 2024 dalam sidang isbat.

"Berdasarkan hisab posisi hilal wilayah Indonesia yang sudah masuk kriteria MABIMS serta adanya laporan hilal yang terlihat disepakati bahwa 1 Syawal 1445 H jatuh pada hari Rabu tanggal 10 April 2024 M," ujar Menag dalam konferensi pers hasil sidang isbat yang digelar di Gedung Kemenag, Jakarta Pusat dan turut disiarkan daring dari YouTube Kemenag RI.

Ijtimak terjadi pada waktu pemantauan hilal yakni Selasa, 29 Ramadan 1445 H atau 9 April 2024 M tepatnya sekitar pukul 01.20.47 WIB. Saat matahari terbenam, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah berada di atas ufuk antara 4° 52' 43" sampai dengan 7° 37' 50" dan sudut elongasi antara 8° 23' 41" sampai 10° 12' 56"

Berdasarkan hasil hisab tersebut, posisi hilal awal Syawal di seluruh Indonesia sudah memenuhi kriteria visibilitas hilal MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) dengan tinggi hilal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat.

Kemudian, Kemenag melakukan pemantauan hilal di 120 titik di seluruh provinsi Indonesia. Hasil pemantauan hilal dijadikan rujukan sebagai konfirmasi dari hasil hisab posisi hilal dalam penentuan awal bulan Hijriah. (ral/mso)



Hide Ads