KNKT Selidiki Penyebab Gran Max Terbakar Usai Tabrak Bus di Tol Cikampek

KNKT Selidiki Penyebab Gran Max Terbakar Usai Tabrak Bus di Tol Cikampek

Dian Firmansyah - detikJabar
Senin, 08 Apr 2024 20:50 WIB
KNKT saat memeriksa bangkai kendaraan terlibat kecelakaan maut di Tol Cikampek
KNKT saat memeriksa bangkai kendaraan terlibat kecelakaan maut di Tol Cikampek (Foto: Dian Firmansyah/detikJabar)
Purwakarta - Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) ikut menyelidiki penyebab Gran Max terbakar usai menabrak bus di Tol Jakarta-Cikampek (Japek) KM 58. KNKT mengecek bangkai kendaraan yang terlibat kecelakaan maut tersebut.

Ada tiga bangkai kendaraan yang terlibat dibawa ke pul derek di sekitar Gerbang Tol Cikampek, Bungursari, Purwakarta. Tim dari KNKT mendatangi pul untuk melakukan pemeriksaan pada Senin (8/4/2024). Adapun pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh mulai dari mulai mesin, roda, ruang sopir, tangki BBM hingga saluran BBM.

"Tadi kita memeriksa saluran BBM, karena kita lihat kendaraannya terdeformasi jadi ada kebakaran sangat mungkin terjadi ketika deformasi membuat putus saluran BBM, sehingga saluran BBM tumpah dan terbakar karena areal di sana panas (mesin)," ujar Ahmad Wildan, Investigator Senior KNKT.

Wildan mengatakan berdasarkan keterangan saksi, ada ledakan terjadi dua kali pada kendaraan Gran Max. Menurutnya, hal itu disebabkan karena tumpahan BBM mengenai areal mesin yang panas dan menimbulkan api. Kemudian dengan cepat menyulut tangki BBM di bagian belakang sebelah kanan.

"Tadi penjelasan saksi di lapangan terdengar bunyi ledakan dua kali di depan dan di tengah. Berarti ini sangat dimungkinkan dari area engine dulu kemudian di area tengah tangki, saya lihat yang parah di sebelah kanan yang engine, karena Gran Max ini engine-nya ada di bawah jok pengemudi,' katanya.

Meski demikian, pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab pasti kebakaran dan belum dapat terungkap penyebab kecelakaan mengapa mobil Gran Max ini bisa melaju ke kanan di jalur contraflow.

"Belum ada (fakta baru) kita akan konfirmasi ke pihak daihatsu kita pengen lihat grandmax ini tahun ini seperti apa, nanti kita bandingkan biar punya bayangan ketika memeriksa yang benar dan terbakar," katanya.

Soal jumlah korban yang mencapai 12 orang, Wildan mengatakan diduga para korban tak menggunakan sabuk pengaman. Terlebih kebakaran begitu cepat terjadi.

"Mereka tak ada yang pake sabuk pengaman, baik di Gran Max atau pembantu di bus. Ketika tabrakan yang di dalam kayak di kocak kondisi tak sadar sepenuhnya, proses terbakar hitungan detik tadi penjelasan saksi, ledakan sehingga tidak memungkinkan mereka keluar," pungkasnya.

KNKT akan melanjutkan pemeriksaan untuk mengungkap terjadi kecelakaan pada esok hari. KNKT akan memeriksa sekitar TKP dan para saksi.


(dir/dir)


Hide Ads