Jabar Hari Ini: Pulang Ngabuburit Lansia di Sukabumi Digigit Anjing Rabies

Jabar Hari Ini: Pulang Ngabuburit Lansia di Sukabumi Digigit Anjing Rabies

Tim detikJabar - detikJabar
Senin, 01 Apr 2024 22:00 WIB
Ilustrasi vaksin DBD/dengue
Ilustrasi DBD. Foto: Shutterstock
Bandung - Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat dari mulai lansia di Sukabumi alami rabies usai digigit anjing liar hingga Stasiun Bandung mulai dibanjiri pemudik.

Berikut rangkumannya:

Pulang Ngabuburit Kakan Digigit Anjing Rabies

Kakan, warga Kampung Cileutik, Desa Bantarkalong, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi digigit anjing rabies saat pulang ngabuburit, Minggu (31/3) kemarin.

Akibat kejadian tersebut, pria berusia 60 tahun itu terpaksa harus menjalani penanganan medis di Rumah Sakit Al-Mulk, Kota Sukabumi setelah sebelumnya sempat beberapa kali berpindah penanganan karena tidak adanya obat antirabies di beberapa rumah sakit.

"Awalnya dibawa ke klinik, langsung di rujuk ke RS Kartika, ternyata sama tidak ada obat rabies ke RSUD Sekarwangi juga ternyata tidak ada juga obat tersebut. Akhirnya dirawat di RS Al-Mulk, sudah pulang tapi besok periksa lagi," kata Darso, Kepala Dusun Cibodas, Kampung Cibodas, Desa Bantarkalong, Kecamatan Warungkiara hari ini.

Darso kemudian menceritakan kronologi kejadian tersebut. Menurutnya saat itu korban tengah beriringan naik motor melalui jalan lingkungan di Desa Cibodas. Tiba-tiba dari arah samping muncul anjing liar berwarna hitam.

"Digigit anjing sekitar jam 17.00 WIB, pulang ngabuburit, beriringan dua motor posisi korban di depan, di Jalan Cibodas dekat sawah, tiba-tiba ada anjing liar langsung menyerang. Korban mengalami luka sobek di kaki kiri lumayan besar sehingga langsung dibawa untuk mendapat penanganan medis," ungkap Darso.

Darso memastikan, anjing itu adalah anjing liar. Ia juga pernah menerima laporan jika anjing itu pernah memangsa ternak warga.

"Jadi korban tidak dikejar saat dia lewat langsung digigit, itu anjing liar. Bahkan sempat ada laporan warga Pasir Petir, lintas kedususnan Cigadog, anjing itu pernah memangsa hewan ternak seperti ayam. Anjingnya berukuran besar, jenis kelamin jantan," jelas dia.

Terpisah M Rizal Perdana, Humas RSUD Sekarwangi membenarkan, korban sempat mendapatkan pemeriksaan di rumah sakit. Namun korban terpaksa dirujuk karena obat antirabies di rumah sakitnya dalam keadaan kosong.

"Pasien datang ke RS, sorean setelah di Sekarwangi di IGD diperiksa ternyata ada rabies. Dirujuk ke Al-Mulk karena obat antirabiesnya di kita stoknya kosong," kata RIzal.

Menurut Rizal, pasien hanya sekitar 30 menit di rumah sakit, upaya rujukan ke rumah sakit Al-Mulk dilakukan ecepatnya saat itu karena khawatir dampak rabiesnya meluas.

"Hari ini kemungkinan masih di RS Al-Mulk langsung dirujuk karena takutnya terjadi infeksi meluas. Jadi cepat-cepat dirujuk, observasi sekitar 30 menit," pungkasnya.

DBD Telan Korban di Sukabumi 3 Anak Meninggal Dunia

Tiga anak di Kabupaten Sukabumi dikabarkan meninggal dunia akibat Demam Berdarah Dengue (DBD), kasus kematian akibat nyamuk Aedes aegypti itu tercatat pada Februari hingga Maret tahun ini.

Hal itu diungkap Cucu Sumintardi selaku Kabid Upaya Pembiayaan Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi. Menurutnya terjadi peningkatan akibat curah hujan yang akhir-akhir ini terus terjadi.

"Pada Januari terdapat 82 kasus DBD, Februari 119 kasus dengan korban meninggal dua anak di wilayah Sukaraja dan Cikembar, masing-masing berusia 7 tahun. Untuk bulan Maret 1 orang anak usia 1,5 tahun meninggl dunia di Nagrak. Untuk data yang terjangkit masih belum masuk," kata Cucu haru uni.

"Memang curah hujan meningkat sehingga kasus DBD meningkat di situasi tersebut, di beberapa kabupaten tidak hanya di sukabumi saja perubahan ini menyebabkan terjadinya peningkatan kasus," tambahnya menjelaskan.

Karena peningkatan kasus, Cucu sudah meminta setiap Puskesmas di kecamatan untuk siaga. Solusi yang sejauh ini bisa dilakukan adalah imbauan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

"Salah satunya dengan PSN pemberantasan sarang nyamuk. Kalau memungkinkan dan juga sudah ada data hasil dari rumah sakit keterangan KDRS bekerja sama dengan lintas sektoral kalau dipentingkan fogging itu bisa," ujar Cucu.

Namun Fogging atau pengasapan dijelaskan Cucu tidak sepenuhnya bisa mematikan nyamuk secara keseluruhan, karena sasaran fogging hanyalah nyamuk berusia dewasa, sementara jentik tidak akan mempan bila hanya fogging.

"Karena memang solusi langsungnya PSN, lebih ampuh bisa memberantas nyamuk yang kecil, kalau fogging ke nyamuk dewasa, sedangkan si nyamuk telur nya di sarang genangan air tidak bisa hilang dengan fogging," ungkap Cucu.

"Kami sudah ada data di 5 puskesmas tertinggi di bulan Januari - Ferbruari sudah dapat itu segera di intervensi mendapat penanganan serius dari masing-masing Puskesmas termasuk dari Dinkes Kabupaten Sukabumi," pungkasnya.

Kepala Eti Dioprasi Usai Dihantam Balok Sang Suami

Eti Rohayati (53) terkapar dan bersimbah darah akbat dianiaya sang suami. Korban mengalami luka parah di bagian kepala dan harus menjalani operasi.

Peristiwa itu terjadi di Kampung Undrus, Desa Caringin Wetan, Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi pada Jumat (29/3) sekitar pukul 11.30 WIB. Pelaku sempat terlibat percekcokan dengan korban, hingga berujung penganiayaan.

Kabag Umum dan Kepegawaian RSUD Syamsudin SH, Supriyanto mengatakan, Eti tiba di rumah sakit pada malam hari usai peristiwa memilukan itu terjadi. Korban tiba dengan luka di bagian kepala dan langsung menjalani perawatan medis.

Supriyanto mengatakan, akibat luka di kepala, dokter spesialis memutuskan untuk melakukan tindakan operasi. Hingga saat ini, proses operasi tersebut masih berlangsung.

"Waktu datang dengan luka di daerah kepala kemudian kita rawat. Hari ini masih dalam proses penanganan perawatan, ada tindakan (operasi) dan lain-lain hari ini. Karena ada luka di kepala jadi akan ditangani oleh dokter bedah saraf," kata Supriyanto kepada detikJabar di rumah sakit hari ini.

Dia menerangkan, kondisi umum korban saat ini Compos Mentis (conscious) atau kesadaran normal, sadar sepenuhnya dan dapat menjawab semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya. Akan tetapi, pihaknya masih melakukan pemantauan usai kegiatan operasi selesai.

"Kita lihat perkembangannya, tentunya kalau tindakan medis kan ada risiko ya. Nanti kita lihat pasca tindakan itu ada hal-hal yang mengkhawatirkan atau seperti apa, kita lihat perkembangan selanjutnya," kata dia.

Sebelumnya, polisi menyebut sepasang suami-istri itu sempat terlibat cekcok sebelum akhirnya kepala istri dihantam menggunakan balok. Dedi Rahmayadi, suami korban memukul kepala Eti lantaran tak pulang selama dua hari.

"Korban dipukul sebanyak kurang lebih 10 kali, sehingga korban mengalami luka robek di bagian kepala dan memar di tangan kirinya. Setelah melakukan penganiayaan tersebut pelaku pergi meninggalkan rumah. Kondisi korban sendiri terkapar di dapur," kata Kapolsek Caringin Ipda Sugiarto.

"Korban berteriak meminta tolong dan didengar oleh tetangganya yang langsung menghampiri korban yang sudah mengalami pendarahan di bagian kepala. Melihat kondisi tersebut tetangganya itu lalu meminta tolong warga lainnya dan korban langsung dibawa ke rumah sakit," sambung Sugiarto.

Saat ini, Dedi Rahmayadi telah menyerahkan diri ke Polsek Caringin. Proses penanganan hukum masih berlanjut di kepolisian.

Eks Pj Bupati Sumedang Dilantik Jadi Sekda Jabar

Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin melantik Herman Suryatman menjadi Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar. Pelantikan itu dilangsungkan di Aula Barat Gedung Sate, Bandung hari ini.

"Hari ini Senin 1 April 2024, saya Pj Gubernur Jawa Barat atas nama Presiden melantik saudara Herman Suryatman sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat berdasarkan keputusan yang telah dibacakan tadi. Saya percaya saudara dapat melaksanakan tugas sebaik-baiknya sesuai tanggung jawab yang diberikan," kata Bey dalam pelantikan.

Sebelum dilantik menjadi Sekda Jabar, Herman Suryatman merupakan Pj Bupati Sumedang. Ia menggantikan Bupati Dony Ahmad Munir dan Wakil Bupati Erwan Setiawan yang masa jabatannya berakhir pada 20 September 2023.

Setelah pelantikan tersebut, Herman Suryatman resmi menggantikan Taufik Budi Santoso. Taufik sebelumnya menjabat sebagai Pj Sekda Jabar sejak 3 Oktober 2024.

Dalam sumpahnya, Herman Suryatman menyatakan ia akan menjalankan tugas barunya sebagai Sekda Jabar. Ia juga akan menjunjung etika dan menjaga integritas setelah dilantik menjadi Sekda.

"Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan setia dan taat kepada Undang-undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi dharma bakti saya kepada bangsa dan negara," katanya.

"Bahwa saya, dalam menjalankan tugas jabatan akan menjujung etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh rasa tanggung jawab. Bahwa saya, akan menjaga integritas, tidak menyalahgunakan kewenangan, serta menghindarkan diri dari perbuatan tercela," pungkasnya.

Stasiun Bandung Dibanjiri Pemudik

Sekitar 17 ribu pemudik dengan tujuan Jawa Tengah dan Jawa Timur mulai tinggalkan Bandung melalui Stasiun Bandung sejak, Minggu (31/3).

Manager Humas KAI Daop 2 Bandung Ayep Hanapi mengatakan, sebelum memasuki masa angkutan Lebaran yang dimulai sejak Minggu, 31 Maret 2024, pemudik dari Bandung ke arah timur sudah mengalir.

"Hari ini terjual tiket sebanyak 7.4132 kemarin 10.303 tiket. Total dari pertama sekitar 17.615 pemudik tinggalkan Kota Bandung," kata Ayep kepada detikJabar hari ini.

Kereta Api (KA) yang digunakan untuk pemberangkatan di Stasiun Bandung di antaranya relasi Bandung-Solo Balapan gunakan KA Lodaya, Bandung-Surabaya Gubeng gunakan KA Argowilis, Turangga dan Mutiara Selatan, Bandung-Malang gunakan KA Malabar, Malabar pagi dan malam.

"Sudah ada peningkatan penumpang," ujar Ayep.

Di masa angkutan Lebaran ini juga 365 ribu tiket disiapkan dan Daop 2 Bandung juga siapkan 6 KA tambahan.

"Kita siapkan 365.692 tiket, update per pukul 10.00 WIB ini, 193.175 tiket sudah terjual, ini mau ke angka 60 persen," tuturnya.

Dari sekian banyak relasi, ada beberapa relasi yang kini tiketnya sudah habis terjual dan diminati para pemudik.

"Tiket paling laku, tiket KA Kahuripan relasi Kiaracondong-Blitar, dari tanggal 28 Maret sampai 15 April sudah habis, karena KA Kahuripan ini hanya Rp 84 ribu," tuturnya.

"KA Kutojaya Selatan juga, dari tanggal 1-15 April sudah habis terjual," tambahnya.

Seperti diketahui, Daop 2 Bandung menetapkan masa angkutan Lebaran tahun 2024 selama 22 hari, yakni dari Tanggal 31 Maret sampai 21 April 2024. (wip/sud)



Hide Ads