Kakan Terinfeksi Rabies Usai Digigit Anjing Liar Saat Pulang Ngabuburit

Kabupaten Sukabumi

Kakan Terinfeksi Rabies Usai Digigit Anjing Liar Saat Pulang Ngabuburit

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Senin, 01 Apr 2024 16:14 WIB
Ilustrasi digigit anjing.
Ilustrasi digigit anjing (Foto: Getty Images/iStockphoto/dimid_86).
Sukabumi -

Kakan, warga Kampung Cileutik, Desa Bantarkalong, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi digigit anjing rabies saat pulang ngabuburit, Minggu (31/3/2024) sore kemarin.

Akibat kejadian tersebut, pria berusia 60 tahun itu terpaksa harus menjalani penanganan medis di Rumah Sakit Al-Mulk, Kota Sukabumi setelah sebelumnya sempat beberapakali berpindah penanganan karena tidak adanya obat Anti Rabies di beberapa rumah sakit.

"Awalnya dibawa ke klinik, langsung di rujuk ke RS Kartika, ternyata sama tidak ada obat rabies ke RSUD Sekarwangi juga ternyata tidak ada juga obat tersebut. Akhirnya dirawat di RS Al-Mulk, sudah pulang tapi besok periksa lagi," kata Darso, Kepala Dusun Cibodas, Kampung Cibodas, Desa Bantarkalong, Kecamatan Warungkiara, Senin (1/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Darso kemudian menceritakan kronologi kejadian tersebut. Menurutnya saat itu korban tengah beriringan naik motor melalui jalan lingkungan di Desa Cibodas. Tiba-tiba dari arah samping muncul anjing liar berwarna hitam.

"Digigit anjing sekitar jam 17.00 WIB, pulang ngabuburit, beriringan dua motor posisi korban di depan, di Jalan Cibodas dekat sawah, tiba-tiba ada anjing liar langsung menyerang. Korban mengalami luka sobek di kaki kiri lumayan besar sehingga langsung dibawa untuk mendapat penanganan medis," ungkap Darso.

ADVERTISEMENT

Darso memastikan, anjing itu adalah anjing liar. Ia juga pernah menerima laporan jika anjing itu pernah memangsa ternak warga.

"Jadi korban tidak dikejar saat dia lewat langsung digigit, itu anjing liar. Bahkan sempat ada laporan warga Pasir Petir, lintas kedususnan Cigadog, anjing itu pernah memangsa hewan ternak seperti ayam. Anjingnya berukuran besar, jenis kelamin jantan," jelas dia.

Terpisah M Rizal Perdana, Humas RSUD Sekarwangi membenarkan, korban sempat mendapatkan pemeriksaan di rumah sakit. Namun korban terpaksa dirujuk karena obat anti rabies di rumah sakitnya dalam keadaan kosong.

"Pasien datang ke RS, sorean setelah di Sekarwangi di IGD diperiksa ternyata ada rabies. Dirujuk ke Al-Mulk karena obat anti rabiesnya di kita stoknya kosong," kata RIzal.

Menurut Rizal, pasien hanya sekitar 30 menit di rumah sakit, upaya rujukan ke rumah sakit Al-Mulk dilakukan ecepatnya saat itu karena khawatir dampak rabiesnya meluas.

"Hari ini kemungkinan masih di RS Al-Mulk langsung dirujuk karena takutnya terjadi inveksi meluas. Jadi cepat-cepat dirujuk, observasi sekitar 30 menit," pungkasnya.

(sya/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads