Nasib nahas menimpa Kakan (60), warga Kampung Cileutik, Desa Bantarkalong, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi. Kala pulang ngabuburit Minggu (31/3/2024) sore, Kakan malah digigit anjing rabies.
Mulanya Minggu sore itu, Kakan tengah beriringan naik motor melalui jalan lingkungan di Desa Cibodas. Namun tak disangka, tiba-tiba dari arah samping muncul anjing liar berwarna hitam.
Darso, Kepala Dusun Cibodas meyakini Kakan diserang anjing sekitar jam 17.00 WIB. Kakan pun mengalami luka sobek di kaki kiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Darso memastikan anjing itu adalah anjing liar. Ia juga pernah menerima laporan jika anjing itu pernah memangsa ternak warga.
"Jadi korban tidak dikejar saat dia lewat langsung digigit, itu anjing liar. Bahkan sempat ada laporan warga Pasir Petir, lintas kedususnan Cigadog, anjing itu pernah memangsa hewan ternak seperti ayam. Anjingnya berukuran besar, jenis kelamin jantan," tutur dia.
Akibatnya, Kakan pun harus dirawat intensif di Rumah Sakit Al-Mulk, Kota Sukabumi setelah sebelumnya sempat pindah penanganan karena tidak adanya obat antirabies di beberapa rumah sakit.
"Awalnya dibawa ke klinik, langsung dirujuk ke RS Kartika, ternyata sama tidak ada obat rabies ke RSUD Sekarwangi juga ternyata tidak ada juga obat tersebut. Akhirnya dirawat di RS Al-Mulk, sudah pulang tapi besok periksa lagi," ujar Darso.
Sementara itu M Rizal Perdana, Humas RSUD Sekarwangi membenarkan, korban sempat mendapatkan pemeriksaan di rumah sakit. Namun korban terpaksa dirujuk karena obat antirabies di rumah sakitnya dalam keadaan kosong.
"Pasien datang ke RS, sorean setelah di Sekarwangi di IGD diperiksa ternyata ada rabies. Dirujuk ke Al-Mulk karena obat antirabiesnya di kita stoknya kosong," kata RIzal.
Menurut Rizal, pasien tengah diobservasi sekitar 30 menit di rumah sakit. Upaya rujukan ke rumah sakit Al-Mulk pun telah dilakukan secepatnya karena khawatir dampak rabiesnya meluas. Hingga saat ini, Kakan masih dalam perawatan intensif.
(aau/sud)