Yang paling waswas adalah warga di Kampung Cibodas, Desa Bantarkalong. Sebab di sana ada kejadian warga terinfeksi rabies usai digigit anjing tersebut.
"Masih (berkeliaran), makanya tadi pagi imbauan dari Kepala Desa Bantarkalong secepatnya supaya anjing tersebut dievakuasi agar tidak terulang seperti kejadian kemarin sore," kata Darso, Kepala Dusun Cibodas, Kampung Cibodas, Desa Bantarkalong, Kecamatan Warungkiara, Senin (1/4/2024).
Darso berharap, ada tindak lanjut dari dinas terkait untuk segera menangani anjing tersebut. Menurutnya warga khawatir karena dulu pernah ada kejadian serupa, anjing liar yang menyerang warga.
"Harapannya supaya ada tindak lanjut dari dinas terkait, karena bukan hanya sekali dulu pernah kejadian anjing menyerang warga hanya tidak ada korban, sekarang kejadian lagi," ujarnya.
Entis, warga Warungkiara lainnya mengaku memang di wilayahnya terdapat banyak ajing liar. Namun kasus sampai menggigit warga baru terjadi kali ini. Ia pun mengaku khawatir karena anjing tersebut masih berkeliaran.
"Yang kami khawatirkan itu menular menggigit anjing lain dan mengidap rabies kemudian menyebar. Kami berharap ada solusi karena kalau ditangkap asal-asalan juga takutnya malah nyerang warga," ujarnya.
Dihubungi terpisah, Kades Bantarkalong Rohmat membenarkan anjing yang mengakibatkan warganya terinfeksi rabies masih berkeliaran.
"Iya masih berkeliaran, mau dicari namun belum ada pergerakan, mungkin ada tindak lanjut besok. Warga jelas khawatir pasti makanya anjingnya kita cari. Posisi anjing itu menyerang di jalan yang agak sepi di tanjakan. Kita khawatirnya menyerang lagi," kata Rohmat.
Rohmat sendiri membenarkan pihaknyan sudah menyebar imbauan melalui aplikasi perpesanan agar warga berhati-hati dan waspada terkait anjing tersebut.
"Di wilayah saya anjing ada banyak, karena rata-rata warga suka jaga di sawah dan berburu masuk hutan. Mungkin ada diantaranya tidak terawat dan menjadi liar. Saya sudah sebar imbauan di whatsapp, ciri-ciri menonjol warnanya hitam," pungkas Rohmat.
Diberitakan sebelumnya, Kakan, warga Kampung Cileutik, Desa Bantarkalong, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi digigit anjing rabies saat pulang ngabuburit, Minggu (31/3/2024) sore.
Akibat kejadian tersebut, pria berusia 60 tahun itu terpaksa harus menjalani penanganan medis di Rumah Sakit Al-Mulk, Kota Sukabumi setelah sebelumnya sempat beberapa kali berpindah penanganan karena tidak adanya obat antirabies di beberapa rumah sakit.
"Awalnya dibawa ke klinik, langsung di rujuk ke RS Kartika, ternyata sama tidak ada obat rabies ke RSUD Sekarwangi juga ternyata tidak ada juga obat tersebut. Akhirnya dirawat di RS Al-Mulk, sudah pulang tapi besok periksa lagi," kata Darso, Kepala Dusun Cibodas, Kampung Cibodas, Desa Bantarkalong, Kecamatan Warungkiara, Senin (1/4/2024). (sya/orb)