Tiga Anak di Sukabumi Meninggal Dunia Akibat DBD

Tiga Anak di Sukabumi Meninggal Dunia Akibat DBD

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Senin, 01 Apr 2024 14:48 WIB
Little boy get sick from influenza need to be admitted to hospital with saline intravenous (iv)  in-line hand pressure
Ilustrasi pasien DBD. Foto: Getty Images/iStockphoto/wckiw
Sukabumi -

Tiga anak di Kabupaten Sukabumi dikabarkan meninggal dunia akibat Demam Berdarah Dengue (DBD), kasus kematian akibat nyamuk Aedes aegypti itu tercatat pada Februari hingga Maret tahun ini.

Hal itu diungkap Cucu Sumintardi selaku Kabid Upaya Pembiayaan Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi. Menurutnya terjadi peningkatan akibat curah hujan yang akhir-akhir ini terus terjadi.

"Pada Januari terdapat 82 kasus DBD, Februari 119 kasus dengan korban meninggal dua anak di wilayah Sukaraja dan Cikembar, masing-masing berusia 7 tahun. Untuk bulan Maret 1 orang anak usia 1,5 tahun meninggl dunia di Nagrak. Untuk data yang terjangkit masih belum masuk," kata Cucu, Senin (1/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang curah hujan meningkat sehingga kasus DBD meningkat di situasi tersebut, di beberapa kabupaten tidak hanya di sukabumi saja perubahan ini menyebabkan terjadinya peningkatan kasus," tambahnya menjelaskan.

Karena peningkatan kasus, Cucu sudah meminta setiap Puskesmas di kecamatan untuk siaga. Solusi yang sejauh ini bisa dilakukan adalah imbauan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

ADVERTISEMENT

"Salah satunya dengan PSN pemberantasan sarang nyamuk. Kalau memungkinkan dan juga sudah ada data hasil dari rumah sakit keterangan KDRS bekerja sama dengan lintas sektoral kalau dipentingkan fogging itu bisa," ujar Cucu.

Namun Fogging atau pengasapan dijelaskan Cucu tidak sepenuhnya bisa mematikan nyamuk secara keseluruhan, karena sasaran fogging hanyalah nyamuk berusia dewasa, sementara jentik tidak akan mempan bila hanya fogging.

"Karena memang solusi langsungnya PSN, lebih ampuh bisa memberantas nyamuk yang kecil, kalau fogging ke nyamuk dewasa, sedangkan si nyamuk telur nya di sarang genangan air tidak bisa hilang dengan fogging," ungkap Cucu.

Cucu juga sudah membuat daftar kasus peningkatan di beberapa kecamatan per Puskesmas. Lima rangking dengan kasus tertinggi itu antara lain.

Januari 2024

  1. Sukalarang (13)
  2. Cijangkar (8)
  3. Cidahu (7)
  4. Cikembar (7)
  5. Ciracap (6)

Februari 2024

  1. Ciracap (27)
  2. Cikembar (13)
  3. Buniwangi (9)
  4. Cibitung (8)
  5. Simpenan (7)

"Kami sudah ada data di 5 puskesmas tertinggi di bulan Januari - Ferbruari sudah dapat itu segera di intervensi mendapat penanganan serius dari masing-masing Puskesmas termasuk dari Dinkes Kabupaten Sukabumi," pungkasnya.

(sya/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads