Selain itu, salah satu keutamaan membaca doa berbuka puasa adalah tidak akan tertolak doa yang dipanjatkannya. Berikut doa berbuka puasa, lengkap dengan latin dan artinya.
Doa Berbuka Puasa Sendiri Atau Bersama
Pada buku Ajak Aku ke Surga, Ibu oleh Rizem Aizid dijelaskan waktu berbuka puasa adalah waktu istijabah sebab pada waktu ini mengandung keberkahan di dalamnya.
Salah satu keberkahannya yakni akan dikabulkannya doa-doa kita. Terdapat dua bacaan berbuka puasa yang bisa dipanjatkan, berikut dikutip dari laman Rumaysho:
Doa Berbuka Puasa Sendiri
Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika berbuka, beliau membaca do'a berikut ini:
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
Dzahabadh zhoma'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru insya Allah
Artinya: "Rasa haus telah hilang dan urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan insya Allah" (HR. Abu Daud no. 2357. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Doa Berbuka Puasa Sendiri oleh Abu Daud
Adapun do'a berbuka yang tersebar di tengah-tengah kaum muslimin yaitu:
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika afthortu
Artinya: "Ya Allah, kepada-Mu aku berpuasa dan kepada-Mu aku berbuka"
Riwayat di atas dikeluarkan oleh Abu Daud dalam sunannya no. 2358, dari Mu'adz bin Zuhroh. Doa ini disebutkan berasal dari hadits dho'if (lemah).
Waktu Memanjatkan Doa Berbuka Puasa
Laman Almanhaj menyebut secara dhohir, doa berbuka puasa dibaca setelah membatalkan puasa.
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ، إِذَا أَفْطَرَ قَالَ: ذَهَبَ الظّـَمَأُ وَابْتَلّـَتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
Rasulullah Shallallahu'alaihi wassalam apabila telah berbuka puasa, beliau berdoa: "Dzahabazh zhoma'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru insya Allah." Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki" [Hadits Hasan].
Namun, terdapat perbedaan di kalangan ulama terkait waktu membaca doa berbuka puasa. Sebagian ulama mengatakan bahwa doa berbuka puasa diucapkan sebelum berbuka puasa dan sebagian yang lain tidak menetapkan waktu membacanya.
Manfaat Membaca Doa Berbuka Puasa
Sebetulnya, doa berbuka puasa termasuk adab sunnah dalam puasa. Hal ini disebutkan dalam buku Dahsyatnya 7 Puasa Wajib, Sunnah, dan Thibbun Nabawi oleh Maryam Kinanti N.
Meskipun begitu, memanjatkan doa berbuka puasa menjadi anjuran sebagai kelengkapan puasa, bersyukur atas nikmat kala berbuka.
Selain itu, terdapat salah satu manfaat penting membaca doa berbuka puasa. Ialah doa-doa kita akan mudah diijabah oleh Allah SWT.
Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk membaca doa ketika berbuka puasa, baik dengan doa buka puasa maupun doa-doa lainnya.
Sebagaimana Rasul bersabda:
ثلاث لا ترد دعوتهم الصائم حتى يفطر والإمام العادل والمظلوم
Artinya: "Ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa ketika berdoa, doanya pemimpin yang adil, dan doanya orang yang terzalimi." (HR Tirmidzi).
4 Sunah yang Bisa Dilakukan Saat Berbuka Puasa
Berikut ada beberapa sunah yang bisa dilakukan saat berbuka puasa baik puasa ramadan maupun puasa hari biasa, seperti dijelaskan dalam laman Kementerian Agama Jawa Barat dan Rumaysho:
1. Menyegerakan Berbuka
Tertulis bahwa Ustaz Arifin Ibnu Jumani dalam buku Magnet Rezeki Keluarga, menjelaskan Rasulullah SAW menganjurkan umat muslim untuk menyegerakan waktu berbuka.
Hal ini sebagaimana terdapat dalam hadits berikut:
عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَلُوا الْفِطْرَ
Artinya: Sahl bin Said menuturkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Manusia senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan waktu berbuka." (HR Bukhari no 1957 - Muslim no 1098).
2. Berbuka Puasa dengan Kurma
Rasulullah SAW dalam hadits riwayat Tirmidzi dan Abu Dawud berpesan bahwa hendaklah berbuka puasa dengan kurma, sebab kurma adalah berkah. Apabila tidak mendapatkan kurma maka berbukalah dengan air, sebab air adalah bersih.
3. Tidak Berlebihan Saat Berbuka
Setelah menahan haus dan lapar cukup lama, sebaiknya saat berbuka tetap bisa melakukan kontrol diri. Sehingga makan secukupnya, tidak dilakukan berlebihan hingga membuat perut sakit.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
"Tidak ada tempat paling buruk yang dipenuhi isinya oleh manusia, kecuali perutnya. Karena sebenarnya cukup baginya beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Kalaupun ia ingin makan, hendaknya ia atur dengan cara sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga lagi untuk nafasnya." (HR. Ahmad, an-Nasa'i dan At-Tirmidzi).
4. Memanjatkan Doa
Sesungguhnya doa orang yang berpuasa dan dipanjatkan ketika berbuka, tidaklah tertolak. Memohon hajat lewat doa ketika berbuka puasa, merupakan salah satu sunah dalam berbuka.
Imam Ibnu Majah menyebutkan beberapa hadits yang menyebutkan bahwa secara umum, do'a orang yang berpuasa adalah do'a yang mustajab.
عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِنَّ لِلصَّائِمِ عِنْدَ فِطْرِهِ لَدَعْوَةً مَا تُرَدُّ »
Artinya: Dari 'Abdullah bin 'Amr bin Al 'Ash, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya do'a orang yang berpuasa ketika berbuka tidaklah tertolak." (HR. Ibnu Majah no. 1753).
Jika dikatakan bahwa waktu berbuka puasa adalah waktu mustajabnya do'a, maka jangan tinggalkan sunnah ini untuk memohon setiap hajat kita, hajat apa pun itu.
Itulah tadi penjelasan mengenai doa berbuka puasa. Semoga amalan di bulan suci ini kita diterima oleh Allah SWT. Aamiin ya robbal alamin. (aau/sud)