Papajar ala Pelajar Sukabumi Sambil Jaga Ekosistem Penyu

Papajar ala Pelajar Sukabumi Sambil Jaga Ekosistem Penyu

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Kamis, 07 Mar 2024 17:00 WIB
Papajar Ala Ratusan Pelajar di Sukabumi Bersih Pantai Jaga Ekosistem Penyu
Papajar Ala Ratusan Pelajar di Sukabumi Bersih Pantai Jaga Ekosistem Penyu (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Sukabumi - Ratusan pelajar dari berbagai sekolah di Kabupaten Sukabumi melakukan aksi bersih-bersih pantai di kawasan Konservasi Penyu Pangumbahan, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi.

Kegiatan beraroma mapag pajar (papajar) atau tradisi kumpul dan makan bersama menjelang bulan suci Ramadan ini, dilakukan dengan aksi positif menjaga kelestarian alam sekaligus memelihara ekosistem penyu.

Pantauan detikJabar, hujan tak menyurutkan para pelajar melakukan aktivitas tersebut. Dengan menenteng plastik hitam mereka langsung bergerak mengumpulkan sampah-sampah yang ada di sekitar pantai.

"Sampahnya mengganggu pemandangan pantai, mengganggu ekosistem penyu juga. Kebanyakan yang kita kumpulkan sampah plastik. Kita senang, karena sambil kumpul papajar sama teman sambil bebersih pantai," kata Putri Maya Andini (16) siswi asal SMAN 1 Ciracap, kepada detikJabar, Kamis (7/3/2024).

Putri mengaku senang dengan kegiatan semacam itu. Dia dipertemukan dengan teman seusianya dari berbagai sekolah.

"Seru. Lebih akrab juga sama teman, banyak kenalan teman baru dari sekolah lain. Harapannya ya supaya pantainya bersih, nggak mencemari lingkungan," ujarnya.

Aksi itu juga diikuti oleh pelajar disabilitas, salah satunya dari SLBN Surade. Kepala Sekolah SLBN Surade Dini Handayani mengatakan, kepekaan terhadap lingkungan perlu dikenalkan kepada para siswanya.

"Menjadi sebuah kewajiban kita untuk menjaga kebersihan pantai dan saat ini kami mengajak para siswa tunarungu. Harus jaga kebersihan di manapun ya, upayakan kebersihan itu jadi budaya kita," katanya.

Bagian Dari Kurikulum Merdeka

Sementara itu, Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah V Jawa Barat Lima Faudimar menambahkan, siswa yang ikut berpartisipasi dalam aksi bersih-bersih ini berjumlah 615 orang dari tujuh sekolah di daerah Pajampangan. Menurutnya, kegiatan bersih-bersih menjadi salah satu implementasi dalam kurikulum merdeka.

"Pertama ini adalah kegiatan belajar di luar karena kalau kurikulum merdeka itu kan sekarang belajar di luar. Sebagai salah satu penguatan P5 Pancasila, kemudian sesuai dengan wawasan Wiyata mandala juga," kata Lima.

Dia mengatakan, pemilihan lokasi konservasi penyu juga bukan tanpa alasan. Tempat tersebut dipilih lantaran merupakan satu-satunya tempat konservasi penyu hijau di Jawa Barat sekaligus bernilai sebagai wisata edukasi.

"Sebenarnya nilai bonusnya, saya ingin menanamkan ke adik-adik ini untuk memperhatikan lingkungannya, tidak membuang sampah sembarangan. Karena sampah masuk ke sini itu bukan sampah yang dibuang ke sini tapi sampah-sampah yang dibuang di sungai terbawa oleh arus dan masuk ke sini (laut)," ujarnya.

"Keduanya, si anak-anak ini bisa menebarkan kebermanfaatan di lingkungan sekitar, meresonansi kebaikan. Dan bonus terakhir ketika pantai ini bersih, ketika ada turis asing datang ke sini, ya mungkin turisnya bukan yang sembarangan, turisnya yang peneliti itu melihat pantainya bersih, setidaknya ada niat bagus dan memang layak untuk disebut konservasi," sambungnya.

Dalam kegiatan bersih-bersih itu, para siswa berhasil mengumpulkan kurang lebih sebanyak 500 kilogram sampah yang didominasi oleh sampah plastik dan sterofoam. Rencananya, sampah yang sudah dikumpulkan akan dipilah-pilih untuk didaur ulang.

"Mungkin nanti akan ada kegiatan untuk mendaur ulang bagi sampah yang kiranya ada nilai ekonomis. Kalau yang tidak bernilai ekonomis akan dibakar. Jadi akan ada pemilahan," katanya. (sya/yum)



Hide Ads