Gundah Pengantin Baru Purwakarta Dijebak Jadi ART di Abu Dhabi

Gundah Pengantin Baru Purwakarta Dijebak Jadi ART di Abu Dhabi

Dian Firmansyah - detikJabar
Kamis, 29 Feb 2024 16:52 WIB
Arab Emirati family outdoors in park.
Ilustrasi TKW (Foto: Getty Images/iStockphoto/aydinmutlu)
Bandung -

Siti Nurhayati (31) warga Plered, Purwakarta, Jawa Barat merasa tertipu oleh sponsor yang memberangkatkannya menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW). Ia sebelumnya dijanjikan bekerja menjadi asisten rumah tangga (ART) di Saudi Arabia dengan jaminan sponsor secara legal, namun malah dipekerjakan jadi ART di Abu Dhabi.

Parahnya, ia yang baru empat hari tiba di rumah majikannya, harus bekerja seorang diri dengan pekerjaan yang sangat ekstra. Bekerja tanpa waktu hingga jarang mendapatkan istirahat. Kondisi ini diceritakan oleh suaminya yang melakukan komunikasi secara terbatas dengan istrinya.

"Waktu pacaran istri udah jadi TKW di Arab, dia pulang kita nikah paling baru jalan empat bulan usia pernikahan, saya udah minta jangan pergi lagi jadi TKW karena dia minta terus dan tergiur oleh sponsor makanya dia berangkat," ujar Trisno, kepada detikJabar melalui sambungan telepon, Kamis (29/02/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trisno menyebutkan, sebelum menyetujui keputusan istri, ia sempat bertanya legalitas perusahaan yang akan memberangkatkan, sampai ia meminta untuk mengantarkan istri ke tempat penampungan di wilayah Jakarta.

"Saya sampai minta mengantar istri ke Jakarta, sampai di lokasi, saya foto dan update status, tapi selang beberapa waktu pihak sponsor mengetahui itu dan meminta status foto dan tag lokasi dihapus. Dari sana saya agak curiga," katanya.

ADVERTISEMENT

Masih kata Trisno, perjanjian awal sponsor menyebutkan akan mempekerjakan istri di Saudi Arabia, namun ketika pemberangkatan malah diterbangkan dan dipekerjakan di Abu Dhabi.

"Kan perjanjian Arab Saudi kenapa jadi ke Abu Dhabi, terus kayak banyak yang ditutupi oleh sponsor. Setelah penempatan istri minta dipulangkan, kata sponsor balikin dulu uang Rp 9 juta, kamu udah saya beli. Kata istri saya gak bisa itu urusan sponsor, saya mau sesuai perjanjian," ungkap Trisno.

Trisno menjelaskan, perusahaan yang berdomisili di wilayah Condet, Jakarta bernama PT Elsafa, ia semakin khawatir karena berdasarkan informasi lokasi penampungan PT itu sempat ditutup 8 tahun lalu.

"Saya sebagai suami merasa khawatir, apalagi sudah mengetahui PT itu ilegal katanya. Banyak cerita juga dari kawan devisa lainnya, kan ada grup WA pejuang devisa. Pada ngeluh kerja di Abu Dhabi, ada yang dijual ada yang belum bisa pulang bertahun-tahun," pungkasnya.

Sementara detikJabar mencoba mengkonfirmasi ke pihak Disnakertrans Kabupaten Purwakarta, menurut Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Disnakertrans Purwakarta, Adi Wibowo, pihaknya belum menerima laporan terkait adanya permasalahan dengan pekerjaan migran yang dimaksud. Ia baru mengetahui dari media dan akan segera melakukan penggalian informasi.

"Saya baru baca semalem dari media, saya sejujurnya belum mendapatkan informasi data TKW itu apakah ilegal atau tidak, sponsor apa. Tapi kami tengah berupaya mencari tahu informasi lengkap dan ceritanya seperti apa," ujar Adi ditemui di kantornya.

Adi menegaskan, kepada seluruh warga yang berniat bekerja di luar negeri, agar secara teliti mengetahui informasi dan persyaratan yang diperlukan. Termasuk legalitas perusahaan yang akan memberangkatkan.

"Jangan tergiur iming-iming sponsor, semua bisa melakukan pengecekan melalui aplikasi jendelaPMI, itu bisa di download. Kemudian website karirhub, semua informasi ada di situ, lowongan perusahaan persyaratan," pungkasnya.

(yum/yum)


Hide Ads