Warga Tasikmalaya yang tewas diduga gegara miras oplosan bertambah menjadi 3 orang. Korban sempat menjalani perawatan di RSUD SMC, Kabupaten Tasikmalaya.
Korban diketahui berinisial R (16). Dia sempat menjalani perawatan medis namun kondisinya terus memburuk. "Pasien ini saya tangani langsung, dikasih obat-obatan tapi kondisinya nggak bagus akhirnya meninggal," kata Rikcy Andhika, dokter jaga IGD RSUD SMC Pada detikjabar, Sabtu (24/2/24) malam.
Korban sempat mengaku mengkonsumsi minuman berenergi dicampur lima botol alkohol. "Karena pasien datang dalam keadaan sadar sempat kita tanyakan, dan pasien ngaku minum-minuman berenergi. Itu saja asalnya tapi pas kami dalami pasien ngaku mencampurnya dengan alkohol sebanyak lima botol," kata Rikcy.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, keluarga korban yang berada di IGD RSUD SMC tak kuasa menahan kesedihan. Mereka menangis histeris hingga nyaris pingsan.
Salah satu kerabat menyebut almarhum minum-minuman keras pada Jumat (23/2/24). Korban menenggak miras oplosan dengan beberapa warga yang masih kerabat.
"Dia minumnya Jumat (23/2/24) coba-coba meureunan (mungkin)," kata Koko, kakek korban.
Sebelumnya, diketahui dua orang warga Desa Linggasirna dan Selawangi, Kecamatan Sariwangi, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat meninggal dunia Sabtu (24/2/24). Korban berinisial S (35) dan H (45) meninggal usai menjalani perawatan medis di RSUD SMC Kabupaten Tasikmalaya.
Para korban diduga alami keracunan minuman keras. Korban inisial R sempat mengaku mengkonsumsi lima botol alkohol yang dicampur minuman berenergi. Sementara dua korban yang meninggal tidak mengaku mengkonsumsi alkohol hanya minuman berenergi.
"Dua pasien yang meninggal saat ditanya saat pertama kali masuk IGD, sebelum meninggal tidak mengakui mengkonsumsi miras hanya mengakui minum minuman (berenergi). Sedangkan pasien atas nama R mengakui mengkonsumsi minuman (berenergi) yang dioplos dengan 5 botol alkohol," kata Sudaryan.
(mso/mso)