Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung Didi Ruswandi menyebut, ada enam daerah yang perlu diwaspadai karena kerap dilanda banjir.
Seperti di kawasan Pasar Induk Gedebage dan persimpangan Jalan Soekarno Hatta, sementara banjir cukup besar ada di Cicadas, Rancabolang, Margahayu, Kawaluyaan, dan flyover Kiaracondong yang volume banjirnya mencapai sekitar 3.256 meter kubik.
"Kalau diselesaikan dengan kolam retensi seluas 816 meter kubik, butuh kolam dengan kedalaman 4 meter," kata Didi dalam keterangannya, Selasa (20/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Didi mengatakan, untuk mengatasi persoalan banjir, rencananya Pemkot akan menyediakan 10 sumur imbuhan dangkal di setiap RT.
"Tahun ini kita targetkan ada 24 sumur imbuhan dalam. Biasanya tiap tahun itu kita buat 10 sumur imbuhan dalam," tambahnya.
Seperti diketahui, banjir memang masih menjadi salah satu PR bagi Pemkot Bandung. Guna menanggulangi hal ini, dalam waktu dekat Pemkot Bandung akan menyegerakan audit lingkungan rawan banjir yang terdapat di sejumlah titik. Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna.
"Sudah banyak upaya yang Pemkot Bandung lakukan. Ada kolam retensi, sodetan, rumah pompa, sumur resapan dan lainnya. Namun, banjir masih kerap terjadi di beberapa wilayah," kata Ema.
Ia pun tak menampik banjir masih kerap mengepung kotanya. Ada beberapa faktor terjadinya, antara lain drainase sempit atau dangkal, perilaku buang sampah sembarangan, sedimentasi sungai, dan kontrol yang belum ditegakkan secara masif.
"Drainase sempit dan dangkal itu terjadi di Ujungberung. Untuk menyelesaikannya memang harus ada kegiatan di luar program dan dilakukan secara rutin. Kita harus buka semua drainase di Kota Bandung. Bisa kerja sama CSR untuk kita selesaikan permasalahan ini," lanjut dia.
Menurut Ema, penguatan kontrol terhadap perizinan pembangunan pun harus ditingkatkan. Sebab banyak bangunan yang justru kerap menambah persoalan banjir saat telah berdiri karena tidak memiliki solusi Amdal.
Lalu katanya, perilaku dalam menjaga kebersihan juga harus ditingkatkan. Ema mengusulkan agar setiap tiga bulan sekali program Bebersih Bandung rutin dijalankan.
"Dalam setahun berarti kita empat kali bersihkan trotoar dan cat median jalan. Ini pasti akan lebih terasa efeknya. Jangan setahun sekali saja saat Hari Jadi Kota Bandung," tegasnya.
(aau/mso)