Cara Dedi Mulyadi Beri Edukasi Politik ke Perempuan

Cara Dedi Mulyadi Beri Edukasi Politik ke Perempuan

Dwiky Maulana Vellayati - detikJabar
Kamis, 11 Jan 2024 21:22 WIB
Dedi Mulyadi saat kegiatan Rembuk Indung Aing di Subang
Dedi Mulyadi saat kegiatan Rembuk Indung Aing di Subang (Foto: Dwiky Maulana Vellayati/detikJabar)
Subang -

Ribuan tokoh ibu se-Jawa Barat mendatangi Lembur Pakuan Subang, Desa Sukasari, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis (11/1/2024). Mereka datang untuk menghadiri acara Rembuk Indung Aing.

Acara Rembuk Indung Aing ini digelar oleh tokoh masyarakat Jawa Barat Dedi Mulyadi. Dalam kesempatan ini, Dedi mengajak untuk kembali pada aspek tradisi sebagai kekuatan utama dalam membangun desa. Sebab saat ini desa tengah di landa krisis karakter yang terus menurun.

"Fenomena yang terjadi saat ini adalah banyak anak laki-laki pedesaan yang tidak mengenal pertanian dan peternakan. Mereka saat ini justru sibuk dengan HP, media sosial dan motor. Mereka hidup tidak produktif," ujar Dedi kepada wartawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dedi juga menyampaikan, selain anak laki-laki, aktivitas anak perempuan yang berada di desa pun kini dinilai berbeda jauh saat jaman dahulu. Mereka, dinilai Dedi kehilangan jatidiri yang pada akhirnya akan mengancam produktivitas anak bangsa dalam menjaga ketahanan pangan hingga Indonesia kebanjiran produk impor.

"Satu sisi kita masuk ke era digital tapi di sisi lain produktifitas kita menurun yang akhirnya kita menghadapi ancaman krisis pangan serius. Maka diperlukan sosok ibu sebagai kekuatan pilar pembangunan kembali ke jatidiri tradisi," katanya.

ADVERTISEMENT

Oleh sebab itu, kata KDM, pertemuan tersebut adalah sebagai ajang pengingat kaum ibu kembali mendidik generasi muda agar tak selalu mengejar trend. Sebab ibu memiliki kekuatan dalam membangun karakter sekaligus memenej rumah tangga.

"Kekuatan seorang ibu bukan pada pikiran tapi pada hati dan rasa. Yang pada akhirnya kaum ibu dan perempuan melahirkan ketahanan keluarga dan ketahanan bangsa," ucapnya.

"Memimpin negara tidak cukup pakai logika akademis, maka diperlukan pemimpin yang punya sifat keibuan yang mana penuh empati, rela berkorban, rela disakiti dan setia dalam cintanya pada rakyat," sambungnya.

Pada kesempatan kali ini, Dedi pun ingin memberikan edukasi melihat latar belakang calon pemimpin agar tidak salah pilih.

"Sehingga lahir kesadaran agar bisa menjelaskan hal itu pada yang lain. Sehingga memimpin negara ini tidak hanya cukup mengandalkan logika. Tetapi harus dengan rasa. Negara butuh pemimpin yang punya sifat keibuan, empati, sabar, rela disakiti, setia dalam cinta," pungkasnya.

Prabowo Dinobatkan Sebagai Pemimpin di Rembuk Indung Aing Jabar

Capres nomor urut dua Prabowo Subianto dinobatkan sebagai pemimpin yang memiliki jiwa seorang ibu dalam Rembuk Indung se-Jawa Barat yang digelar di Lembur Pakuan Subang.

Sebelumnya dalam rembuk tersebut Dedi Mulyadi menuturkan pentingnya seorang ibu dalam pembangunan dan pembentukan karakter. Sehingga jiwa seorang ibu diperlukan dalam mengelola negara.

Koordinator Indung Aing kecamatan asal Kuningan, Nurhayati menyebut yang dijabarkan oleh Dedi ada pada sosok Prabowo. Ia menilai Capres nomor urut dua itu memiliki sifat keibuan.

"Pak Prabowo itu biar mantan jenderal, gagah, berkharisma tapi hatinya seorang pemimpin yang berjiwa ibu," kata Nurhayati.

Bukan tanpa alasan, ia mencontohkan bagaimana Prabowo mudah tersentuh hatinya bahkan menangis saat menolong orang dalam kesulitan. Mulai dari membebaskan TKI dari tiang gantungan hingga menangis saat ia membantu kaum ibu dari jeratan rentenir melalui koperasi.

Nurhayati mengatakan meski dianggap kalah oleh sebagian orang saat debat namun Prabowo telah menang di hati rakyat terutama kaum ibu dan perempuan.

Senada dengan Nurhayati, koordinator Indung Aing asal kecamatan di Majalengka Imas S mengatakan, Prabowo saat ini dinilai tidak hanya memiliki jiwa seorang ibu tapi juga sosok yang tulus.

"Pak Prabowo itu tulus walaupun disakiti oleh orang yang sudah dibesarkannya. Bagi saya pinter boleh tapi belum tentu yang pintar itu disukai dan dikagumi seperti Pak Prabowo," ucapnya.

Imas juga mengagumi Prabowo karena sosoknya yang setia pada satu cinta. Sehingga kesetiaannya itu akan ditularkan pada seluruh rakyat dalam komitmennya memperlakukan seluruh perempuan Indonesia layaknya seorang ibu negara.

Dalam kesempatan itu kaum ibu yang hadir sepakat untuk menobatkan Prabowo Subianto sebagai pemimpin berjiwa ibu.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads