Bangunan Sekolah Jadi Lokasi Pengungsian, Ini Nasib Siswa SDN 2 Sukamulya

Kabupaten Purwakarta

Bangunan Sekolah Jadi Lokasi Pengungsian, Ini Nasib Siswa SDN 2 Sukamulya

Dian Firmansyah - detikJabar
Kamis, 11 Jan 2024 15:35 WIB
Pengungsi korban longsor gunung Anaga, Purwakarta
Pengungsi korban longsor Gunung Anaga Purwakarta (Foto: Dian Firmansyah/detikJabar).
Jakarta -

Bangunan SDN 2 Sukamulya yang berada di Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, menjadi lokasi pengungsian bagi ratusan warga terdampak longsor Gunung Anaga yang terjadi pada Kamis (4/1/2024) lalu.

Sekitar empat ruang SD itu digunakan baik untuk tempat tinggal sementara para pengungsi, gudang logistik hingga ruangan serbaguna. Kurang lebih selama sepekan parang pengungsi telah menempati lokasi tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta Purwanto menegaskan, meski bangunan sekolah digunakan untuk mengungsi, namun 171 siswa SDN 2 Sukamulya tetap belajar usai libur Nataru. Proses pembelajaran disesuaikan dengan Kurikulum Merdeka dan secara situasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi pembelajaran itu tetap ada, meski SDN 2 Sukamulya menjadi lokasi pengungsian. Kami pun dari Dinas Pendidikan juga sudah menyurati pihak sekolah agar guru dan tenaga pendidikan tetap datang ke sekolah untuk bekerja dan mengajar," ujar Purwanto kepada detikJabar, Kamis (11/01/2024).

Ia menjelaskan, guru yang mengakar akan memberikan pembelajaran melalui pendampingan dan pembantuan terhadap peserta didik dan orangtua yang terkena bencana longsor. Metode pembelajaran pun disesuaikan dengan keadaan dan materi pembelajaran sesuai dengan kondisi yang saat ini dialami warga sekitar

ADVERTISEMENT

"Jadi pembelajaran itu bukan hanya anak datang ke sekolah dengan menggunakan buku. Melainkan bencana yang terjadi itu bisa menjadi pembelajaran bagi para peserta didik dan orangtua dengan pendampingan yang dilakukan oleh guru, mereka belajar bersosialisasi, belajar tentang bencana alam, belajar tentang proses evakuasi dan sebagainya," katanya.

Selain itu, Purwanto menyebutkan bahwa guru dapat memastikan peserta didik terjaga kesehatannya secara fisik maupun mental. Ada beberapa siswa yang terdampak longsor, ada juga siswa yang tidak terdampak karena lokasi rumahnya jauh dari titik longsor

"Hal ini berlaku hingga Jumat (19/1/2024), jadi pada hari Senin berikutnya, semoga kondisi sudah membaik dan peserta didik bisa melakukan pembelajaran dengan normal. Sekarang semua siswa yang terdampak atau tidak tetap datang ke sekolah, tau melakukan rombongan belajar di rumah warga," pungkasnya.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads