Duka mendalam sedang dirasakan masyarakat di Jawa Barat (Jabar). Wilayah dengan julukan Tanah Pasundan ini diterjang bencana alam yang berimbas kepada ribuan warga, hingga menyebabkan sejumlah nyawa melayang.
Berdasarkan catatan detikJabar, bencana alam mengakibatkan 3 nyawa warga melayang. Dua korban meninggal akibat longsor di Kampung Cipondok, Subang, dan seorang petani sayur tewas tertimbun longsor dari tebing di Kampung Tugumukti, Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Berikut rangkumannya:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2 Warga Meninggal Akibat Longsor di Subang
Bencana alam pertama terjadi di Subang. Minggu (7/1) sore, kawasan wisata dan sumber mata air Cipondok diterjang longsor yang mengakibatkan 2 warga meninggal dunia, yaitu Oom Komariah (50) dan Dana (30).
Jasad Oom telah dimakamkan TPU Kampung Cipondok pada Senin (8/1/2024). Sementara tubuh Dana, baru bisa ditemukan petugas petugas SAR gabungan dengan posisi tertindih material longsor pada pukul 10.20 WIB.
Dengan ditemukannya jasad dua korban ini, upaya pencarian pun kemudian dihentikan. Selanjutnya, petugas akan memfokuskan tahap rehabilitasi serta rekonstruksi di Kampung Cipondok yang terkena bencana longsor.
Korban Banjir Karawang Alami Gatal-gatal
Banjir yang menerjang Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang pada Rabu (3/1/2024), mulai berdampak ke masyarakat. Beberapa warga mengeluh usai diserang penyakit seperti gatal-gatal hingga nyeri lambung.
Keluhan yang dialami warga mulai dari Bukan hanya ke orang dewasa, penyakit akibat banjir di Karawang juga dilaporkan menyerang balita. Tercatat, ada 162 balita dan 42 bayi penyintas bencana banjir mengalami keluhan batuk pilek selama di posko pengungsian.
Laporan terkini, banjir di Karawang sudah mulai surut. Warga yang sebelumnya mengungsi juga sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Banjir itu pun dilaporkan masih merendam 1 kecamatan di Karawang.
Adapun catatan BPBD, warga yang terdampak banjir Karawang berasal dari 6 desa. Dengan rincian 748 KK atau 2.175 Jiwa, di antaranya 133 balita, 11 bayi, total tumah terendam sebanyak 558, termasuk 3 sarana pendidikan, 7 sarana ibadah, dan 90 hektare sawah, dari total tersebut 1.636 jiwa masih mengungsi.
Cianjur Tetapkan Status Darurat dan Siaga Bencana Banjir-Longsor
Status tanggap darurat bencana ditetapkan Pemkab Cianjur hingga April 2024. Hal ini dilakukan setelah banjir dan longsor menerjang Cianjur di 3 kecamatan yaitu Ciranjang, Bojongpicung, dan Haurwangi.
Selain status darurat, Pemkab Cianjur juga menetapkan status siaga bencana banjir dan longsor untuk setiap kecamatan di Cianjur. Pemkab menekankan mitigasi kepada warga supaya siap menghadapi potensi bencana yang akan datang.
Bupati Cianjur Herman Suherman menginstruksikan seluruh camat dan kepala desa untuk melakukan pengecekan, terutama daerah yang rawan bencana banjir dan longsor.
"Saya minta untuk dilakukan pencegahan, dicek tebingan dan seluruh infrastruktur. Kalau ada indikasi atau potensi bencana, segera dilaporkan untuk ditangani. Jadi kota akan mencegah, supaya tidak terjadi bencana yang menyebabkan dampak secara materil, korban, ataupun dampak ke aktivitas masyarakat," katanya.
![]() |
Longsor Gunung Anaga Purwakarta
Gunung Anaga yang berlokasi di Kampung Pamalayan, Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Purwakarta longsor pada Kamis (4/1) sore. Bencana itu mengakibatkan sejumlah rumah warga tertutup pohon besar yang tumbang.
Akibatnya, 1.194 warga dilaporkan harus mengungsi. Berdasarkan data dari BPBD Purwakarta, sebanyak 19 KK mengungsi di SDN 2 Sukamulya, 133 KK di RT 08 RW 04 mengungsi ke luar kampung, 67 KK RT 07 RW 04 dan 140 KK RT 16 RW 04 juga mengungsi ke sejumlah titik.
Setelah kondisi mulai mereda, longsor susulan kembali menerja Gunung Anaga, Purwakarta, Senin (8/1) kemarin. Sejumlah rumah rusak akibat kejadian itu. Pantauan detikjabar di lokasi, lumpur menutup jalan permukiman hingga rumah-rumah warga. Bahkan batu besar hingga pohon berserakkan di area pemukiman terbawa arus longsor.
Akibat longsor susulan itu juga, pengungsi di SDN 2 Sukamulya bertambah dari 8 RT dalam satu RW yang terdampak, yang mengungsi di titik ini berjumlah 127 KK dengan jumlah 424 jiwa.
Petani Sayur di KBB Tewas Tertimbun Longsor
Hendra, petani sayur meninggal dunia setelah tertimbun longsor dari tebing di Kampung Tugumukti, RT 1/RW13, Desa Tugumukti, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Insiden nahas ini menimpa Hendra pada Selasa (9/1/2024) sekitar pukul 14.00 WIB.
Selain Hendra, ada seorang lagi rekannya yang juga tertimbun longsor. Namun beruntung, korban atas nama Bojes selamat dari maut dan saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit terdekat.
Baca juga: Petani Sayur di KBB Tewas Tertimbun Longsor |
Berdasarkan laporan, longsor terjadi saat hujan deras mengguyur sejak Selasa pukul 13.00 WIB. Selang sejam kemudian, tebing setinggi 40 meter dan lebar 50 meter tiba-tiba longsor.
Material longsor itu menyeret dan menimbun kedua korban. Bojes berhasil diselamatkan, sementara korban Hendra tertimbun sepenuhnya dan ditemukan 300 meter dari titik longsor.
(ral/dir)