PVMBG Sebut Jawa Barat Dikelilingi Sesar Aktif, Dimana Saja?

PVMBG Sebut Jawa Barat Dikelilingi Sesar Aktif, Dimana Saja?

Bima Bagaskara - detikJabar
Rabu, 10 Jan 2024 15:00 WIB
House destroyed by the passage of a hurricane in Florida.
Ilustrasi gempa (Foto: Getty Images/CHUYN).
Bandung -

Jawa Barat termasuk daerah yang sering dilanda gempa bumi. Hal ini disebabkan karena Jawa Barat memiliki sejumlah sesar aktif yang menyimpan potensi terjadinya gempa bumi. Apa saja?

Dosen Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjran Ismawan mengungkapkan, sesar yang ada di Jawa Barat hadir karena tumbukan lempeng tektonik Indo-Australia di selatan pulau Jawa. Tumbukan ini berlangsung setiap saat dan kemudian menyebar dan dikonversi menjadi energi kinetik.

Sesar ini biasanya bergerak di bidang-bidang daerah tanah lunak atau lemah. Lebih lanjut, Ismawan menjelaskan, bila Jawa Barat memiliki sejumlah sesar aktif dan kecil yang sudah dipetakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Begitu ada bidang-bidang 'lemah', di situlah dia akan bergerak. Mungkin awalnya tidak bergerak karena masih bisa ditahan (oleh lempeng yang ada), begitu ada energi, jebol, di situlah terjadi gempa," papar Ismawan di laman Unpad.

Sementara penyelidik bumi ahli utama PVMBG Supartoyo menjelaskan, Jabar bisa dikatakan adalah provinsi dengan jumlah sesar aktif yang paling banyak di Pulau Jawa.

ADVERTISEMENT

"Kalau Jabar mungkin jumlah sesar aktifnya cukup banyak ya, kalau diadakan jumlahnya dengan Jateng, Jatim pemenangnya sepertinya Jabar," kata Supartoyo di Kantor Badan Geologi Bandung belum lama ini.

Supartoyo juga menjabarkan satu persatu sesar aktif di Jabar. Dia menyebut sesar itu diantaranya Sesar Baribis, Sesar Cimandiri, Sesar Lembang, hingga sesar dengan dimensi yang lebih kecil di Bogor dan Sukabumi.

"Lalu ada Sesar Garsela Garut Selatan, Cileunyi-Tanjungsari kemudian di Panjalu. Nah Panjalu itu pernah gempa tahun 1976, sesarnya masih anonim dan kami berusaha untuk mengidentifikasi. Lalu di Kuningan ada Cibingbin, kemudian juga di Mandirancan, di kabupaten Bandung ada Cicalengka. Jadi ya cukup banyak," ujarnya.

Dari sekian banyak sesar aktif di Jabar, Supartoyo mengungkapkan, masing-masing sesar tersebut punya potensi terjadi aktivitas. Namun aktivitas sesar kata dia tidak pernah bisa terdeteksi.

"Jadi gini maksud saya, suatu daerah yang pernah terlanda gempa bumi di masa lampau, kemudian dia selama beberapa waktu enggak terjadi. Contohnya di Bogor, itu pernah disebutkan gempa itu sampai merusak Istana Bogor. Kemudian di Kuningan itu juga pernah tercatat di katalog, lalu di Panjalu-Ciamis ya ini pernah tahun 76," paparnya.

"Kemudian kalau Cicalengka tahun 2000 ya sampai sekarang 2023 ya itulah data itu menyebutkan seperti itu. Seperti di Sumedang ini kan tahun 55 tahun 72, 2010, lalu sekarang, ternyata memang ada sesar aktif disana, sesar Cileunyi-Tanjungsari," pungkasnya.

(bba/mso)


Hide Ads