Julian Sang Masinis Baik: Menebar Pesan Kematian-Kini Menjemputnya

Jabar Sepekan

Julian Sang Masinis Baik: Menebar Pesan Kematian-Kini Menjemputnya

Tim detikJabar - detikJabar
Sabtu, 06 Jan 2024 19:30 WIB
Mendiang Julian (tengah), korban kecelakaan KA di Bandung, saat berfoto dengan teman masa kecil
Mendiang Julian (tengah), korban kecelakaan KA di Bandung, saat berfoto dengan teman masa kecil. (Foto: Istimewa)
Bandung -

Julian Dwi Setiyono (28), masinis KRD lokal Bandung Raya itu, menjadi satu di antara tiga korban tewas insiden tabrakan kereta vs kereta Jumat (5/1) lalu. Tak ada yang menyangka, kereta api yang biasa ia operasikan, menjadi pengantarnya ke surga.

Bendera kuning terpampang di depan rumah duka Julian yang milik orangtuanya, di Bukit Permata E-8 Nomor 3, RT 2/RW 22, Kelurahan Cilame, Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Isak tangis dan doa tak berhenti mengiringi kepergian Julian.

Sahabat masa kecil Julian, Brahma Adi Prasetia (26) mengaku kehilangan sosok Yono, sapaan akrabnya pada Julian. Brahma dan tiga orang temannya, boleh dibilang satu geng dengan mendiang Julian. Ia tak menyangka Julian pergi begitu cepat meninggalkan mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya kaget banget pastinya, apalagi saya sama Julian dan tiga teman itu sebutannya lima sekawan. Sekarang kehilangan seorang," kata Brahma.

Kenangan masa kecil muncul lagi di ingatan. Kala mereka berjuang bersama menapaki kehidupan, dan kedekatan mereka sejak kecil dulu hingga kini sudah berkeluarga.

ADVERTISEMENT

Ia mengaku, jika belakangan sosok Julian menjadi lebih baik lagi, terutama dalam hal agama. Meskipun, dua tahun belakangan mereka tak sempat bertemu.

"Keingat baiknya dia dulu, jahilnya juga. Sampai akhirnya kita berpisah, sudah 2 tahun nggak bertemu. Sekarang dia jadi lebih baik lagi, apalagi setelah menikah," kata Brahma.

Unggahan soal Kematian

Sosok Julian yang dirasa semakin dekat dengan agama, juga terlihat dalam akun instagram pribadinya, @zuliands yang mendadak viral. Terlihat unggahan di akun instagram Julian belakangan lebih banyak potongan-potongan video berisi dakwah keagamaan. Unggahan terakhirnya pada tanggal 20 Desember 2023, berisi dakwah mengenai matinya hati seseorang.

Seperti dilihat detikJabar, foto profil Julian yakni memilih fotonya yang menghadap belakang sambil memegang sepeda. Julian memiliki 2.556 pengikut di akunnya, dengan unggahan sebanyak 117. Di bio akunnya, Julian membubuhkan nama istrinya yakni Santika Fujasari dan anak semata wayangnya, Ayasha Halwa Zafirah.

"Betul itu akunnya. Kebetulan memang berteman dengan saya juga di instagram," kata Brahma mengkonfirmasi.

Unggahan pada 20 Desember 2023 itu berisi potongan video dakwah yang membahas soal kematian hati dan kematian fisik. Entah unggahan itu menjadi semacam firasat atau bukan atas kepergian Julian di awal tahun 2024.

Dalam unggahan tersebut, disebutkan jika 'dan banyak orang yang hidup jasadnya tetapi mati hatinya. Makanya sampai para ulama, para ulama itu mengatakan orang yang paling buruk adalah orang yang mati hatinya sebelum mati fisiknya. Orang kalau mati hatinya sebelum mati fisiknya, maka apapun yang dia perbuat tidak akan mendatangkan kemaslahatan. Kalau hatinya sudah betul-betul mati, yang dia tuju hanyalah mengagungkan nafsunya, yang dia tuju itu hanyalah memenangkan egonya'.

Belakangan unggahan Julian itu viral dan dituju netizen untuk mengucapkan belasungkawa. Ada 15.009 like serta 2.838 komentar.

Soal isi unggahan di akun instagram Julian yang banyak berisi soal potongan video dakwah, divalidasi langsung oleh mertua mendiang Julian, Iah Khodijah (48).

"Dia itu orangnya baik banget, soleh. Menantu saya yang paling baik," kata Iah.

Ia amat kehilangan menantunya itu, terlebih dikagetkan dengan meninggalnya Julian yang terlibat insiden saat sedang menjalankan pekerjaannya.

Iah dan Julian terakhir bertemu pada momen perayaan pergantian Tahun Baru 2024 beberapa hari lalu. Saat itu, sang menantu dan keluarga kecilnya pulang ke Cianjur, tempat Iah tinggal.

"Jadi di Cianjur itu dari tanggal 30 Desember, tahun baruan di sana (Cianjur). Cuma kita kan tahu, kerjaan dia (masinis) itu makin sibuk kalau Natal sama Tahun Baru makin sibuk. Jadi tanggal 1 (Januari) pagi itu dia sudah berangkat lagi," ucap Iah.

Sedihnya lagi, Julian dan sang istri sebetulnya hendak merayakan hari jadi pernikahan mereka di bulan Maret mendatang. Namun sedikit terobati, lantaran Julian pada dua hari sebelumnya, masih sempat merayakan ulangtahun putri semata wayangnya, Ayasha, buah hati pernikahannya dengan Santika (28) sejak tahun 2019.

"Sebenarnya mau ulang tahun pernikahan juga di bulan Maret nanti. Tapi yang sempat dirayakan kan baru ulang tahun anaknya," ujar Iah.

Jejak kebaikan Julian juga terekam di ingatan tetangga di rumah orangtuanya. Sebab Julian lebih sering bermalam di rumah orang tuanya, ketimbang di rumah pribadinya di Kompleks Mekarsari Eco Living, Ngamprah, KBB.

"Ya dia di sini juga baik banget, bersosialisasi. Kalau pergi kerja pasti menyapa warga di sini, sama saya juga kenal dekat," kata Tedi, tetangga mendiang Julian.

Terakhir, Julian ambil bagian dalam kegiatan bersih-bersih saluran dan lingkungan di kompleks orangtuanya tinggal. Ia tak sungkan kotor-kotoran dan bercengkerama di sela-sela kegiatan.

"Terakhir ya ketemu hari Minggu kemarin, waktu bersih-bersih di sini. Dia sama istrinya ikut bantu-bantu warga. Makanya kaget juga waktu dengar kabar meninggal kecelakaan kereta," kata Tedi.

Pegawai Terbaik

Sementara itu Executive Vice President Human Capital Management PT KAI, Ida Hidayati menyambut kedatangan jenazah dengan pernyataan bahwa mendiang Julian merupakan pegawai terbaik dan berdedikasi tinggi.

"Almarhum pegawai terbaik kami. Beliau berdedikasi tinggi dan disukai di lingkungan kerjanya. Saya bersaksi, almarhum pribadi baik, orang baik, orang saleh," kata Ida.

Meskipun berat, menurut Ida, pihak keluarga, kerabat, hingga rekan sejawat mesti ikhlas melepas kepergian mendiang Julian yang meninggal saat sedang berjihad untuk keluarga.

"Beliau meninggal ketika sedang bekerja, berjihad mencari nafkah untuk keluarga. Meskipun berat, kita harus ikhlaskan agar jalan lancar dan dipermudah. Terakhir, saya serahkan jenazah almarhum ke keluarga," kata Ida.

Pada Jumat (5/1/2024) malam, jenazah Julian dimakamkan di TPU Legok Astana, Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat. Saat prosesi pemakaman, tak nampak istri mendiang Julian. Menurut salah satu perwakilan keluarga, sang istri masih tak sanggup menyaksikan jasad suaminya dikebumikan.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Detik-detik KA Ambarawa Tabrak Forklift di Surabaya"
[Gambas:Video 20detik]
(aau/dir)


Hide Ads