Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Kamis (21/12/2023). Mulai dari kecelakaan maut di Cianjur hingga sejoli pamer kemesraan di Ciamis.
Berikut rangkuman Jabar hari ini:
Kecelakaan Maut di Jalur Tengkorak Cianjur
Dua orang meninggal dalam kecelakaan maut di di Jalan Raya Sukabumi-Cianjur, Kampung Pasir Tulang, Desa Gekbrong, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (21/12/2023) sekitar pukul 11.30 WIB.
Kasatlantas Polres Cianjur AKP Adhi Prasidya mengatakan, saat ini tercatat ada dua korban meninggal dunia, yakni pengendara sepeda motor dan pemilik bangunan yang tertabrak truk.
"Sementara yang meninggal dua orang. Pengendara sepeda motor meninggal di lokasi kejadian, sedangkan seorang perempuan pemilik rumah meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit," ujar Adhi, Kamis (21/12/2023).
Pihaknya saat ini masih mendata jumlah korban luka akibat kecelakaan tersebut. "Masih didata yang korban luka. Sementara data yang kami bisa sampaikan baru sebatas itu, nanti untuk lebih lengkapnya," kata dia.
Sementara itu, Kepala Markas PMI Kabupaten Cianjur Fajar mengatakan, untuk korban luka tercatat berjumlah 8 orang, terdiri dari korban luka ringan dan luka berat.
"Hasil pendataan oleh petugas klinik PMI, ada 8 orang yang luka-luka. Satu dibawa ke klinik PMI dan tujuh korban dibawa ke puskesmas," kata dia.
Pantauan detikjabar, hingga pukul 13.58 WIB, kepolisian masih berusaha melakukan evakuasi truk yang diduga mengalami remblong dan menyebabkan kecelakaan maut tersebut.
Petugas pemadam kebakaran dan kepolisian juga tampak menyisir seluruh bagian bangunan, sebab diduga masih ada korban lainnya akibat kecelakaan tersebut.
Tujuh Anggota Geng Motor Pelaku Penganiayaan di Tasik Ditangkap
Polisi berhasil menangkap kawanan geng motor yang diduga melakukan penganiayaan terhadap dua orang pejalan kaki di Jalan Mayor SL Tobing Kelurahan Sambongpari Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya, Minggu (17/12/2023) dini hari lalu.
Sejauh ini sudah ada tujuh orang pria yang diamankan Polsek Mangkubumi terkait dengan kasus tersebut. Rangkaian penangkapan itu dilakukan polisi pada Rabu (20/12/2023) malam.
"Alhamdulillah, kami telah mengamankan tujuh pelaku yang merupakan geng motor yang melakukan penganiayaan terhadap dua warga di Jalan SL Tobing beberapa hari lalu," kata Kapolsek Mangkubumi Iptu Ruhana Effendi, Kamis (21/12/2023).
Hasil pemeriksaan sementara kasus penganiayaan itu melibatkan 12 anggota geng motor. Polisi masih melakukan pengejaran terhadap pelaku lain yang terlibat. "Kami baru amankan tujuh orang pelaku. Semuanya ada 12 orang," kata Ruhana.
Selain mengamankan pelaku, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti kejahatan yang didapatkan di lokasi kejadian. Diantaranya pecahan kaca, botol, sepeda motor dan benda lainnya yang berkaitan dengan kejadian itu. "Untuk senjata celurit masih kami cari," kata Ruhana.
Pantauan detikJabar di Mapolsek Mangkubumi, tujuh orang yang diduga geng motor itu masih menjalani pemeriksaan intensif. Mereka terlihat masih berusia remaja, polisi masih mendalami motif dari aksi brutal mereka.
Aksi kebrutalan geng motor ini menjadi sorotan publik Tasikmalaya. Akibat aksi biadab itu salah seorang korban Rian Andrian (36) mengalami luka robek di kepala hingga 40 jahitan dan jari kelingkingnya nyaris putus. Sementara korban lainnya Atang (32) mengalami luka robek di kepala hingga 10 jahitan.
Rian merupakan warga Kampung Babakan Kaler dan Atang warga Kampung Sambong Tengah Kelurahan Sambongpari Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya. Keduanya merupakan sobat karib sesama perajin sandal.
Rian menuturkan malam sebelum kejadian, dirinya bersama Atang jalan-jalan ke Taman Kota hingga ke Pasar Cikurubuk. "Awalnya jalan kaki ke Taman Kota, ngopi. Terus setelah jam 01.00 WIB jalan lagi ke Pasar Cikurubuk, lapar jajan dulu di pasar dan niatnya mau pulang," kata Rian.
Setelah mengisi perut, Rian dan Atang kembali berjalan kaki menuju arah rumahnya. Sekitar pukul 03.00 WIB, mereka tiba di Simpang Tiga Jalan Mayor SL Tobing dari arah Pasar Cikurubuk. Saat itu mereka berpapasan dengan kelompok geng motor.
"Nggak ngomong apa-apa, mereka langsung menyerang. Beberapa orang turun dari motor, membawa botol, saya langsung dipukuli pakai botol yang sudah dipecahkan," kata Rian.
Saat itu Rian mengaku tak melawan sama sekali, setelah menerima pukulan pertama dia langsung tersungkur. "Saya hanya bilang ampun, tapi mereka terus memukuli sampai saya nggak sadar," kata Rian.
Hal senada juga dikatakan Atang saat ditemui di rumahnya. Menurut Atang awalnya kawanan geng motor yang berjumlah sekitar 10 sepeda motor itu melempar batu kepada dirinya. "Pertamanya melempar batu kena kaki saya. Setelah itu mereka balik lagi langsung menyerang," kata Atang.
Saat itu dia diserang oleh seorang pria muda yang menghunus celurit. Karuan Atang pun ketakutan dan melindungi diri dengan tangan sambil jongkok. "Clurit hampir disabetkan ke muka, saya ampun-ampunan. Dia lalu memungut batu dan memukulkan ke kepala berkali-kali sampai saya jatuh," kata Atang.
Dia juga mengaku sempat melihat temannya Rian dihajar pakai botol minuman keras.
"Jadi yang turun itu sekitar tiga orang, sisanya nunggu di motor sambil digerung-gerung. Setelah saya dan Rian sudah nggak bisa apa-apa, mereka pergi. Rian parah karena dia dipukul pakai botol, kalau saya pakai batu," kata Atang.
Setelah kawanan geng motor pergi, Rian danAtang akhirnya berusaha pulang dengan sisa tenaga dan kondisi luka parah. "Pulang jalan kaki sambil darah terus mengucur, nggak ada yang menolong karena sepi," kataAtang.
(bba/mso)