Jabar Hari Ini: Maut di Jalur Tengkorak Cianjur Tewaskan 2 Orang

Jabar Hari Ini: Maut di Jalur Tengkorak Cianjur Tewaskan 2 Orang

Tim detikJabar - detikJabar
Kamis, 21 Des 2023 22:01 WIB
Warga mengamati truk yang mengalami kecelakaan di Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (21/12/2023). Penyebab kecelakaan truk tersebut masih dalam penyelidikan pihak berwajib. ANTARA FOTO/Henry Purba/agr/tom.
Kecelakaan maut di Cianjur (Foto: ANTARA FOTO/Henry Purba).
Bandung -

Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Kamis (21/12/2023). Mulai dari kecelakaan maut di Cianjur hingga sejoli pamer kemesraan di Ciamis.

Berikut rangkuman Jabar hari ini:

Kecelakaan Maut di Jalur Tengkorak Cianjur

Dua orang meninggal dalam kecelakaan maut di di Jalan Raya Sukabumi-Cianjur, Kampung Pasir Tulang, Desa Gekbrong, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (21/12/2023) sekitar pukul 11.30 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasatlantas Polres Cianjur AKP Adhi Prasidya mengatakan, saat ini tercatat ada dua korban meninggal dunia, yakni pengendara sepeda motor dan pemilik bangunan yang tertabrak truk.

"Sementara yang meninggal dua orang. Pengendara sepeda motor meninggal di lokasi kejadian, sedangkan seorang perempuan pemilik rumah meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit," ujar Adhi, Kamis (21/12/2023).

ADVERTISEMENT

Pihaknya saat ini masih mendata jumlah korban luka akibat kecelakaan tersebut. "Masih didata yang korban luka. Sementara data yang kami bisa sampaikan baru sebatas itu, nanti untuk lebih lengkapnya," kata dia.

Sementara itu, Kepala Markas PMI Kabupaten Cianjur Fajar mengatakan, untuk korban luka tercatat berjumlah 8 orang, terdiri dari korban luka ringan dan luka berat.

"Hasil pendataan oleh petugas klinik PMI, ada 8 orang yang luka-luka. Satu dibawa ke klinik PMI dan tujuh korban dibawa ke puskesmas," kata dia.

Pantauan detikjabar, hingga pukul 13.58 WIB, kepolisian masih berusaha melakukan evakuasi truk yang diduga mengalami remblong dan menyebabkan kecelakaan maut tersebut.

Petugas pemadam kebakaran dan kepolisian juga tampak menyisir seluruh bagian bangunan, sebab diduga masih ada korban lainnya akibat kecelakaan tersebut.

Tujuh Anggota Geng Motor Pelaku Penganiayaan di Tasik Ditangkap

Polisi berhasil menangkap kawanan geng motor yang diduga melakukan penganiayaan terhadap dua orang pejalan kaki di Jalan Mayor SL Tobing Kelurahan Sambongpari Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya, Minggu (17/12/2023) dini hari lalu.

Sejauh ini sudah ada tujuh orang pria yang diamankan Polsek Mangkubumi terkait dengan kasus tersebut. Rangkaian penangkapan itu dilakukan polisi pada Rabu (20/12/2023) malam.

"Alhamdulillah, kami telah mengamankan tujuh pelaku yang merupakan geng motor yang melakukan penganiayaan terhadap dua warga di Jalan SL Tobing beberapa hari lalu," kata Kapolsek Mangkubumi Iptu Ruhana Effendi, Kamis (21/12/2023).

Hasil pemeriksaan sementara kasus penganiayaan itu melibatkan 12 anggota geng motor. Polisi masih melakukan pengejaran terhadap pelaku lain yang terlibat. "Kami baru amankan tujuh orang pelaku. Semuanya ada 12 orang," kata Ruhana.

Selain mengamankan pelaku, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti kejahatan yang didapatkan di lokasi kejadian. Diantaranya pecahan kaca, botol, sepeda motor dan benda lainnya yang berkaitan dengan kejadian itu. "Untuk senjata celurit masih kami cari," kata Ruhana.

Pantauan detikJabar di Mapolsek Mangkubumi, tujuh orang yang diduga geng motor itu masih menjalani pemeriksaan intensif. Mereka terlihat masih berusia remaja, polisi masih mendalami motif dari aksi brutal mereka.

Aksi kebrutalan geng motor ini menjadi sorotan publik Tasikmalaya. Akibat aksi biadab itu salah seorang korban Rian Andrian (36) mengalami luka robek di kepala hingga 40 jahitan dan jari kelingkingnya nyaris putus. Sementara korban lainnya Atang (32) mengalami luka robek di kepala hingga 10 jahitan.

Rian merupakan warga Kampung Babakan Kaler dan Atang warga Kampung Sambong Tengah Kelurahan Sambongpari Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya. Keduanya merupakan sobat karib sesama perajin sandal.

Rian menuturkan malam sebelum kejadian, dirinya bersama Atang jalan-jalan ke Taman Kota hingga ke Pasar Cikurubuk. "Awalnya jalan kaki ke Taman Kota, ngopi. Terus setelah jam 01.00 WIB jalan lagi ke Pasar Cikurubuk, lapar jajan dulu di pasar dan niatnya mau pulang," kata Rian.

Setelah mengisi perut, Rian dan Atang kembali berjalan kaki menuju arah rumahnya. Sekitar pukul 03.00 WIB, mereka tiba di Simpang Tiga Jalan Mayor SL Tobing dari arah Pasar Cikurubuk. Saat itu mereka berpapasan dengan kelompok geng motor.

"Nggak ngomong apa-apa, mereka langsung menyerang. Beberapa orang turun dari motor, membawa botol, saya langsung dipukuli pakai botol yang sudah dipecahkan," kata Rian.

Saat itu Rian mengaku tak melawan sama sekali, setelah menerima pukulan pertama dia langsung tersungkur. "Saya hanya bilang ampun, tapi mereka terus memukuli sampai saya nggak sadar," kata Rian.

Hal senada juga dikatakan Atang saat ditemui di rumahnya. Menurut Atang awalnya kawanan geng motor yang berjumlah sekitar 10 sepeda motor itu melempar batu kepada dirinya. "Pertamanya melempar batu kena kaki saya. Setelah itu mereka balik lagi langsung menyerang," kata Atang.

Saat itu dia diserang oleh seorang pria muda yang menghunus celurit. Karuan Atang pun ketakutan dan melindungi diri dengan tangan sambil jongkok. "Clurit hampir disabetkan ke muka, saya ampun-ampunan. Dia lalu memungut batu dan memukulkan ke kepala berkali-kali sampai saya jatuh," kata Atang.

Dia juga mengaku sempat melihat temannya Rian dihajar pakai botol minuman keras.

"Jadi yang turun itu sekitar tiga orang, sisanya nunggu di motor sambil digerung-gerung. Setelah saya dan Rian sudah nggak bisa apa-apa, mereka pergi. Rian parah karena dia dipukul pakai botol, kalau saya pakai batu," kata Atang.

Setelah kawanan geng motor pergi, Rian danAtang akhirnya berusaha pulang dengan sisa tenaga dan kondisi luka parah. "Pulang jalan kaki sambil darah terus mengucur, nggak ada yang menolong karena sepi," kataAtang.

Teror Monyet Liar di Resahkan Warga Cibadak Sukabumi

Warga Kampung Anggayuda, Desa Pamuruyan, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, diteror kemunculan tiga ekor monyet liat di permukiman mereka.

Informasi diperoleh detikJabar, kedatangan monyet liar tersebut sudah terjadi selama satu pekan terakhir. Selain mengejar warga, monyet itu kerap mendatangi rumah dan merusak kebun.

"Ini hanya sampai sini (menunjuk teras rumah) enggak sampai ke dalam. Kalau lihat orang bawa makanan dia ngejar-ngejar. Bikin panik warga di sini lah," kata Ratnasih, warga setempat kepada detikJabar, Kamis (21/12/2023).

Ratna bercerita, sebelumnya monyet-monyet tersebut tidak pernah muncul. Namun entah kenapa akhir-akhir ini hewan liar itu datang dan meneror warga.

"Sebelumnya belum pernah, perasaan saya takut ingin cepat ditangani, takutnya ke anak-anak dan orang tua nyerang ya," imbuh Ratna.

"Yang saya tahu ini (satu ekor), kata yang lain monyetnya ada tiga. Tentu kami merasa resah, saya saja dari tadi enggak keluar karena tadi monyetnya di depan rumah. Yang pasti kebun nanas di kebun dekat rumah habis dia petik," sambungnya.

Ratna berharap pihak terkait segera melakukan penanganan. Karena kondisi monyet itu saat ini lebih banyak meneror dan mengejar warga terutama yang terlihat membawa makanan.

"Pengen cepat ditangani, takut ada korban, orang tua saya kemarin dikejar pas bawa ayam sama beras, ada monyet itu langsung dikejar. Ingin cepat penanganan," ungkap Ratna.

Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Kepala Desa Pamuruyan Ujang Dayat membenarkan soal teror monyet liar di permukiman warga Kampung Anggayuda.

"Menurut laporan warga, ada kedatangan beberapa ekor monyet, kemarin ada 3 sekarang tinggal 1 yang berkeliaran ke rumah-rumah. Khawatirnya ke anak-anak, warga sudah resah," ujar Ujang.

Ujang mengaku waswas, karena kondisi monyet tersebut sudah berani masuk ke pekarangan dan kebun warga.

"Warga takut terjadi hal yang tidak diinginkan hingga kami berharap kepada tim rescue, dari kecamatan ataupun Satpol PP yang bisa menangani, kami berharap dengan cara apapun bisa menyingkirkan monyet itu dari permukiman warga sini," harap dia.

"Kalau kejadian monyet ini baru pertamakali datang ke perkampungan. Asal mereka darimana juga kami enggak tahu, di sini jauh dari hutan," pungkasnya menambahkan.

Tegas Bey Tak Akan Revisi UMK di Jabar

Buruh di Jawa Barat masih menuntut adanya revisi Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) 2024 yang telah ditetapkan. Selain revisi, buruh juga minta diterbitkannya Keputusan Gubernur (Kepgub) tentang upah bagi pekerja di atas satu tahun.

Namun, Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin dengan tegas menyatakan tidak akan mengabulkan keinginan buruh tersebut. Bey mengatakan, kebijakan yang diambil terkait upah telah sesuai aturan yakni Peraturan Pemerintah (PP) 51 Tahun 2023 tentang Pengupahan.

"Demo buruh itu, intinya kan saya pejabat Gubernur yang juga ASN, ada peraturan pemerintah PP 51 itu. Jadi pertama saya tidak akan merevisi keputusan terkait dengan UMK untuk pekerja di bawah satu tahun. Jadi saya akan patuh pada PP 51," ucap Bey, Kamis (21/12/2023).

Terkait permintaan adanya Kepgub bagi pekerja di atas satu tahun, Bey mengungkapkan Kementerian Tenaga Kerja sudah mengatur hal tersebut berdasarkan produktivitas dan struktur upah.

"Jadi pada teman-teman serikat kerja mohon dimengerti bahwa saya tidak akan merevisi dan juga tidak akan mengeluarkan keputusan Gubernur yang terkait dengan pekerja di atas satu tahun," jelasnya.

"Dan ini sebetulnya sudah dirapatkan di dewan pengupahan, sudah disetujui oleh semua pihak, jadi mari kita patuhi bersama-sama. Untuk pekerja di atas satu tahun upah berdasarkan produktivitas," lanjut Bey.

Bey juga menyatakan dirinya terbuka jika buruh ingin melakukan audiensi. Namun sekali lagi, dengan tegas dia memastikan tidak bakal merevisi UMK 2024 maupun mengeluarkan Kepgub untuk pekerja di atas satu tahun.

"Aturannya kan sudah jelas, saya tidak bisa keluar dari PP 51. Artinya kan saya ASN dan tunduk terhadap peraturan pemerintah," pungkasnya.

Heboh Sejoli Pamer Kemesraan di Taman Surawisesa Kawali Ciamis

Warga Ciamis dihebohkan dengan aksi sejoli yang bermesraan di tempat umum. Video yang merekam adegan pasangan remaja itu pun viral dan beredar di media sosial.

Dilihat detikJabar, dalam video berdurasi 26 detik itu tampak remaja laki-laki mengenakan kemeja hitam dan perempuan memakai baju belang berkerudung. Keduanya duduk di kawasan bagian dalam Taman Surawisesa.

Terlihat sejoli remaja itu bermesraan dengan laki-laki memeluk pinggang pasangannya. Sesekali kepala laki-laki itu menunduk di bagian pinggir kepala perempuannya kemudian bersandar. Dari video itu terlihat keterangan rekaman itu diambil pada 18 Desember 2023 pukul 12.51 WIB.

"Cinta tak selamanya adek, Alloh eta tangan-tangan (itu tangan), et eyyy.... Tos areman teuacan (sudah makan belum)," ucap seorang perempuan dalam video yang diduga merekam adegan itu sambil tertawa.

Hasil penelusuran, lokasi tempat sejoli remaja bermesraan itu memang berada di kawasan Taman Surawisesa, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis. Dalam keterangan video pun jelas bertuliskan Kecamatan Kawali, Ciamis.

Padahal dilihat lokasinya, Taman Surawisesa merupakan kawasan yang cukup ramai dan terbuka. Di sekitar taman juga terdapat Kantor Kecamatan Kawali, kantor desa, sekolah, masjid, puskesmas dan kantor Polsek Kawali.

Kepala Satpol PP Ciamis Uga Yogaswara membenarkan adanya aksi sejoli yang bermesraan di kawasan Taman Surawisesa. Videonya sudah beredar viral.

"Iya kami sudah mendapat laporan itu (video sejoli bermesraan). Kami sudah tindaklanjuti," ujar Uga, Kamis (21/12/2023).

Satpol PP Ciamis telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kecamatan Kawali untuk dilakukan koordinasi dengan aparat setempat, Pemerintah Desa Kawali dan juga Forkopimcam Kawali.

"Untuk melaksanakan semacam patroli rutin di kawasan Taman Surawisesa supaya tidak ada yang berbuat lagi seperti itu. Juga lakukan pembinaan kalau ada kejadian lagi," ungkapnya.

Uga pun akan menerjunkan anggotanya untuk melakukan patroli rutin ke sejumlah taman yang ada di wilayah Ciamis.

"Kita juga akan koordinasi ke sana untuk antisipasi. Ya kami mengimbau untuk tidak melakukan hal-hal yang demikian, yang dapat mengganggu ketertiban dan keamanan," ucapnya.

Uga menyebut baru kali ini mendapat laporan adanya sejoli yang berbuat mesum di Taman Surawisesa. Diharapkan masyarakat pun turut serta menjaga keamanan dan kondusivitas.

Halaman 2 dari 2
(bba/mso)


Hide Ads