Bawaslu-Polisi Rangkul Admin Medsos hingga Mahasiswa Berantas Hoaks

detikJabar Goes To Campus

Bawaslu-Polisi Rangkul Admin Medsos hingga Mahasiswa Berantas Hoaks

Ikbal Selamet - detikJabar
Selasa, 19 Des 2023 19:07 WIB
Goes to Campus detikJabar.
Goes to Campus detikJabar. (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Cianjur -

Bawaslu dan Polres Cianjur merangkul admin media sosial hingga pemilih pemula dari kalangan mahasiswa untuk bersama-sama 'gempur' hoaks di tengah era Artificial Intelligence (AI), terlebih dalam menghadapi momen pemilu 2024.

Komisioner Divisi Pencegahan Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Cianjur Tatang Sumarna, mengatakan hoaks atau informasi bohong rentan terjadi saat momen pemilu. Apalagi, lanjut dia, kemajuan teknologi membuat hoax lebih mudah dibuat. Salah satunya melalui AI.

"Perkembangan teknologi, terlebih setelah adanya AI ini membuat hoaks semakin marak. Bukan hanya berupa foto, tapi juga bisa suara dan video yang dimanipulasi. Tentu ini menjadi hal yang berbahaya dalam pelaksanaan pemilu," ungkap Tatang saat ditemui usai seminar 'Gempur HOAX di Era AI' di UNPI Cianjur, Selasa (19/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya perlu keterlibatan semua pihak dalam mencegah dan memerangi hoax, diantaranya dengan melibatkan para pemilik akun media sosial dengan banyak pengikut.

"Makanya kita rangkul admin medsos Cianjur yang memang memiliki banyak follower. Supaya mereka juga turut serta mencegah hoaks. Salah satunya dengan menginformasikan bagaimana cara menyaring informasi, menelusuri informasi, dan membedakan hoaks. Baik hoaks berupa narasi ataupun yang telah menggunakan teknologi AI," ucap dia.

ADVERTISEMENT

Selain itu, mahasiswa sebagai generasi pemilih pemula juga dapat turut menjadi dukungan tambahan dalam memberantas hoaks. "Mahasiswa dari generasi muda tentunya sudah terbiasa dengan gadget. Dan mereka yang akan lebih mudah beradaptasi dengan berbagai alat untuk membedakan informasi hoaks atau bukan, sekalipun hasil AI. Makanya mereka juga perlu dirangkul agar gerakan melawan hoax di pemilu 2024 ini bisa lebih maksimal," tuturnya.

Senada, Kapolres Cianjur AKBP Aszhari Kurniawan, mengatakan dalam menanggulangi hoax di tengah kemajuan teknologi, informasi terkait hoax dan cara mencegahnya harus disebarkan secara masif.

Media sosial pun menjadi salah satu sarana dalam penyampaian informasi tersebut, sehingga pemilu 2024 terutama di Cianjur bisa berjalan baik tanpa hoax.

"Makanya kami bersama merangkul tidak hanya generasi muda dan pemilih pemuda dari kalangan mahasiswa, tetapi juga pada admin medsos yang turut menyebarkan informasi positif dalam mencegah penyebaran hoax," ucapnya.

Dia menjelaskan dengan perkembangan teknologi, salah satunya AI dapat berhubungan dengan masalah hukum. Perilaku itu dapat terjadi di kalangan pencipta maupun pengguna AI.

"Kita tidak bisa memungkiri di samping pemanfaatan teknologi AI, namun juga tentunya dapat menyebabkan suatu kesalahan atau kerusakan yang berwujud pada permasalahan hukum," kata Aszhari.

Dia menyebut Dia mengatakan, pertanggungjawaban hukum dapat dikenai bagi pencipta, pengembang dan pengguna teknologi AI. Pihaknya mengimbau agar mahasiswa dan masyarakat secara umum dapat berhati-hati menggunakan teknologi AI, dan tidak menggunakannya untuk membuat hoax.

"Apalagi dikaitkan dengan agenda besar negara kita kampanye 2024 di mana tanggal 14 Februari nanti rakyat Indonesia akan memilih dalam Pemilu. Tentunya kita harus waspada dan tidak menjadi korban dari dampak negatif teknologi AI," tutupnya.

(iqk/iqk)


Hide Ads