Jalan Raya Amir Machmud, perbatasan antara Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat (KBB) dipadati buruh yang datang dari arah Padalarang menuju Bandung.
Berdasarkan pantauan detikJabar Kamis (30/11/2023) sekitar pukuk 11.20 WIB, massa buruh itu buruh nyaris menutup seluruh badan jalan dari kedua arah. Tak pelak, kendaraan dari arah Bandung menuju Padalarang tak bisa bergerak.
Pihak kepolisian berupaya mengatur kemacetan dengan menggeser sedikit kendaraan roda dua para buruh agar bisa memberi sedikit ruang bagi kendaraan lain supaya arus lalu lintas tetap bisa mengalir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Buruh itu ada yang berasal dari Purwakarta. Mereka hendak menuju Gedung Sate menjelang penetapan Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK) tahun 2024.
Buruh dari Bandung Barat juga mulai bergerak. Mereka memilih melalui Jalan Cangkorah menuju Cimahi. Sementara buruh Cimahi, bergerak dari kawasan industri menuju Jalan Cibaligo. Semuanya menuju ke titik yang sama, Gedung Sate.
"Hari ini kita bergerak lagi dari Cangkorah, menuju Gedung Sate. Sekitar 3 ribu buruh KBB yang ikut aksi," kata Ketua DPC Serikat Pekerja Nasional (SPN) KBB, Budiman saat dikonfirmasi, Kamis (30/11/2023).
Serupa dengan aksi unjuk rasa pada hari sebelumnya, buruh di Bandung Barat hampir seluruhnya mogok produksi. Mereka menuntut kenaikan UMK 2024 sesuai rekomendasi buruh yang hampir 15 persen.
"Hari ini kita mogok produksi lagi seperti kemarin. Sebagian ada yang sweeping ke pabrik untuk buruh yang tidak ada serikat pekerjanya," kata Budiman.
Budiman memastikan buruh KBB bakal bertahan di Gedung Sate sampai ada keputusan penetapan UMK tahun 2024 mendatang.
"Kita akan kawal penetapannya. Soal hasil kalau tidak sesuai kita tunggu SK saja, yang pasti hari ini kita duduki Gedung Sate," kata Budiman.
(sud/sud)