Trans Studio Mall (TSM) Bandung menjadi mall pertama di Bandung yang menggunakan teknologi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap. Energi ini seperti diketahui, mampu memberikan daya listrik dengan lebih ramah lingkungan.
Melalui PLTS, energi surya dari sinar matahari diubah menjadi energi listrik, menggunakan fotovoltaik yang secara tidak langsung mampu memusatkan energi surya.
Direktur Trans Studio Mall, Apri Geuther mengatakan peralihan daya listrik ramah lingkungan ini diawali di Kota Bandung. Nantinya, akan dilanjutkan peresmian ke beberapa pusat perbelanjaan Trans Shopping Mall Group di kota lain seperti Cibubur, Makassar, Surabaya, dan seterusnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini kontribusi kami terhadap masa depan ramah lingkungan. Saya sangat senang, hari ini kami nyatakan resmi beroperasi dengan PLTS Atap, yang sebetulnya sudah trial dari dua minggu yang lalu. Langkah ini diharapkan mampu mengurangi emisi karbon. Bandung menjadi kota pertama, nanti akan lanjut ke TSM Cibubur yang lebih besar dari Bandung, kemudian Makassar yang lebih besar lagi dari Cibubur," kata Apri di Trans Studio Mall Bandung, Senin (27/11/2023).
Dalam mewujudkan PLTS Atapnya, Trans Shopping Mall Group bekerja sama dengan PT Xurya Daya Indonesia (Xurya), salah satu perusahaan energi terbarukan di Indonesia. Realisasi pemasangan PLTS Atap ini juga merupakan hasil dari hubungan strategis antara CT Corpora dan Mitsui & Co., Ltd. di Indonesia.
TSM Bandung diklaim menjadi mall pertama di Bandung dan Jawa Barat yang menggunakan teknologi tenaga surya dalam operasionalnya. Transformasi ini pun diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam mengurangi pemanasan global.
"Sebagai orang asli Bandung, hal ini jadi kebanggaan secara pribadi. Kita ciptakan sejarah berawal dari Bandung, sebagai grup mall pertama dengan penggunaan PLTS Atap terbesar di Indonesia, dan paling besar juga di kota Bandung khususnya. Ini sebagai komitmen mencari cara operasional yang lebih ramah lingkungan, jadi saya harap TSM bisa jadi inspirasi, trendsetter untuk sustainability," kata Director of Technology Xurya, Edwin Widjonarko.
Tenaga ini diklaim mampu bertahan sampai 20 tahun ke depan, dengan catatan adanya maintain rutin. Maka, agar bisa mendapat performa maksimal, Trans Studio Mall Bandung akan mendapatkan fasilitas operations & maintenance (O&M) secara rutin dari Xurya.
"Daya surya ini mencukup kelistrikan sekitar 11-12% ya, sesuai dengan regulasi dari ESDM. Performanya pun bisa maksimal hingga 20 tahun ke depan dengan catatan bergantung pada maintenance. Kami ada garansi 20 tahun mulai dari tahun ini. Ekonomisnya juga pasti akan terasa, baik secara efisiensi dan operasionalnya," ucap Edwin.
PLTS Atap Xurya yang beroperasi di TSM Bandung, dapat menghasilkan energi bersih sebanyak 1,5 juta kWh setiap tahunnya. Hal ini setara dengan penekanan emisi karbon sebesar 1,4 juta kilogram per tahun. Besarnya penekanan emisi karbon ini digambarkan setara dengan dampak positif penanaman lebih dari 18 ribu pohon.
Sementara jika seluruh Trans Shopping Mall Group sudah beroperasi menggunakan PLTS Atap, total energi bersih yang dihasilkan mencapai 7,5 juta kWh per tahun atau setara dengan penekanan emisi karbon sebesar 6,6 juta kilogram per tahun.
Komitmen ini sejalan dengan seruan pemerintah dan global untuk mengatasi perubahan iklim dan melindungi lingkungan. Maka tak heran jika langkah ini mendapat apresiasi dari beberapa pihak, salah satunya.
"Dari DESDM Jabar sangat apresiasi percepatan penggunaan energi dengan pemanfaatan PLTS Atap ini, yang jadi satu-satunya atau pertama di Bandung. Kami apresiasi, semoga jadi pendorong untuk menularkan ke mall lainnya, mengingat ini jadi program pemerintah untuk mengurangi emisi karbon," ucap Kepala Bidang Ketenagalistrikan Dinas ESDM Jabar, Zaenal Arifin.
Selain itu beragam program lainnya telah dijalankan oleh TSM Bandung dalam implementasi bangunan ramah lingkungan. Seperti pengelolaan ruang terbuka hijau, penggunaan lampu penerangan hemat energi, pendingin ruangan berbasis water cooling system, serta pemanfaatan dan pengolahan sampah mandiri.