Warga Rusia ternyata banyak memilih tinggal di bangunan vertikal alias apartemen. Tak banyak warga yang memiliki atau tinggal di rumah tapak. Apa alasannya?
Dilansir dari detikProperti, riset yang dikeluarkan oleh Russian Punlic Opinion Research Center mengungkap sebanyak 65 persen orang Rusia tinggal di apartemen, lalu 31 persennya tinggal di rumah dan 4 persennya di rumah susun atau rusun.
Banyaknya orang Rusia tinggal di apartemen tentu memiliki alasan. Salah satunya faktor cuaca. Di Rusia ada musim dingin. Sehingga banyak orang menganggap apartemeb memberikan suhu yang hangat ketimbang di rumah yang terpisah-pisah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasan lainnya yakni dari sisi transportasi publik. Tinggal di apartemen membuat orang Rusia mudah menggunakan transportasi publik yang mudah dijangkau dan efisien. Lahan apartemen yang digunakan juga sedikit sehingga bisa memangkas biaya.
Gagasan Rusia soal pinggiran kota memang agak lain dari yang ada di Barat. Dalam sejarahnya, Uni Soviet menampung para petani di apartemen komunal dengan harga murah.
Sehingga, tak terlihat orang tinggal di rumah berpagar dan memiliki talam. Kecuali mereka merupakan orang kaya yang punya rumah besar di pinggiran kota.
Baca juga: Andai Monas Dijual Segini Taksiran Harganya |
Ada juga rumah dacha yang merupakan rumah singgah yang dimiliki keluarga yang biasanya dikunjungi saat libur musim panas.
Apartemen juga dianggap praktis bagi orang-orang Rusia. Blok apartemen hunian terkecil di Rusia setidaknya memiliki 5 lantai. Bahkan pemandangan halaman besar yang penuh dengan bangunan lima lantai bisa terasa sangat tidak menyenangkan bagi orang Eropa - belum lagi bahwa blok perumahan modern setinggi 20 lantai juga merupakan hal yang lumrah.
Artikel ini sudah tayang di detikProperti, baca selengkapnya di sini
(dir/dir)