Ada hal menarik di di Rusia, di mana warga di sana hampir tak ada yang tinggal di rumah tapak. Kebanyakan orang Rusia tinggal di apartemen alias rumah vertikal.
Dikutip dari Russian Beyond, Kamis (16/11/2023), seorang wisatawan heran dengan apa yang dilihatnya saat berkunjung ke Rusia.
"Ke mana rumah-rumah di Rusia?" tanya dia heran ke warga setempat. Dia menyadari, sepanjang mata memandang yang dilihatnya adalah gedung-gedung tinggi yang merupakan tempat tinggal warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memang, gagasan Rusia soal pinggiran kota sedikit berbeda dengan apa yang ada di Barat. Sebagai negara yang berubah menjadi masyarakat perkotaan dalam hitungan dekade, Uni Soviet menampung para petani di apartemen komunal dengan harga semurah-murahnya.
Dengan begitu, tak terlihat orang-orang tinggal di rumah berpagar dan punya taman. Kecuali, bagi mereka orang-orang kaya yang punya rumah besar di pinggiran kota. Atau rumah dacha, yang merupakan rumah singgah yang dimiliki keluarga yang biasanya dikunjungi hanya pada saat libur musim panas.
Bagi sebagian besar orang, apartemen tiga kamar di satu blok flat dianggap sebagai tempat yang dapat diterima untuk menetap dan membesarkan keluarga.
Tentu saja hal ini tidak selalu terjadi, namun secara umum, blok apartemen hunian terkecil di Rusia setidaknya memiliki lima lantai (yang paling tidak mewah adalah "pyatietazhki" era Khrushchev yang dibangun pada tahun 1950-an atau 1960-an). Bahkan pemandangan halaman besar yang penuh dengan bangunan lima lantai bisa terasa sangat tidak menyenangkan bagi orang Eropa - belum lagi bahwa blok perumahan modern setinggi 20 lantai juga merupakan hal yang lumrah.
Menurut riset dari Russian Public Opinion Research Center, sebanyak 65% orang Rusia tinggal di apartemen, 31% tinggal di rumah dan 4% di rusun.
Alasan banyak orang Rusia tinggal di apartemen adalah karena di Rusia, ada musim dingin. Tinggal di apartemen yang besar memberikan suhu yang lebih hangat ketimbang tinggal di rumah yang terpisah-pisah. Selain itu, transportasi publik juga mudah dijangkau dan lebih efisien. Selain itu, lahan yang digunakan juga lebih sedikit dan harganya lebih murah.
(zlf/zlf)