Cerita Pengalaman Volunteer Piala Dunia U-17 2023

Muda-mudi

Cerita Pengalaman Volunteer Piala Dunia U-17 2023

Wisma Putra - detikJabar
Jumat, 17 Nov 2023 05:30 WIB
Keyfatiha Nayla Nazwa Volunteer Piala Dunia U-17 2023.
Keyfatiha Nayla Nazwa Volunteer Piala Dunia U-17 2023. (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Bandung -

Rabu, (15/11/2023) siang, sinar Matahari cukup terik di sekitar Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung. Tak lama, pukul 14.00 WIB pintu ticketing stadion dibuka. Ratusan penonton yang turun dari bus langsung berduyun-duyun menuju pintu ticketing agar segera masuk ke dalam stadion untuk menyaksikan pertandingan Piala Dunia U-17 2023.

Hari itu, ada dua pertandingan yang digelar yakni Timnas Venezuela U-17 Vs Timnas Meksiko U-17 dan Timnas Jerman U-17 Vs Timnas Selandia Baru U-17.

Usai ratusan penonton melintasi pintu ticketing, sejumlah petugas berseragam hijau yang merupakan volunteer dengan cekatan menanyakan para penonton akan duduk di tribun mana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satunya volunteer tersebut yaitu Keyfatiha Nayla Nazwa. Key dengan ramah mengarahkan para penonton yang bingung mencari jalur ke tribun. detikJabar berkesempatan berbincang dengan Key dan menceritakan kesan menjadi volunteer Piala Dunia U-17 2023.

"Kesannya senang, soalnya kita terlibat jadi volunteer sepak bola kelas dunia, enggak nyangka," ujar Key.

ADVERTISEMENT

"Enggak nyangka bisa ke terima dari banyak orang, ribuan orang yang daftar ingin menjadi volunteer," tambah Key yang merupakan mahasiswa Unpad semester 5 jurusan digital marketing tersebut.

Key menikmati tes yang diberikan oleh FIFA, baginya tak mudah untuk menjalani tes itu dengan baik. "Tesnya, prosesnya full bahasa Inggris, terus ditanya-tanyanya pakai bahasa Inggris yang kadang kurang dimengerti sama aku, tapi aku anggap sebagai pembelajaran saja," ungkap Key yang ditugaskan untuk mengarahkan penonton yang sudah melintasi di pintu ticketing.

Tak hanya penonton lokal, Key bersama volunteer lainnya juga arahkan penonton asing yang hendak masuk ke tribun. "Kalau ada penonton asing dilihat tiketnya nanti baru diarahkan, misal ke barat, barat dekatnya ke sana, gitu," ucap wanita kelahiran Bandung itu.

Selain Key, volunteer lainnya Fairus Insani juga mengaku senang bisa menjadi bagian dari perhelatan Piala Dunia U-17 ini. Beda dengan Key, Fairus daftar menjadi volunteer di kala Piala Dunia U-20 lalu yang gagal digelar di Indonesia.

"Aku awalnya daftar yang U-20, sempat interview di Jakarta, cuman U-20 itu tiba-tiba berhenti, udah aja, belum ke terima hanya interview aja, setelah itu nasib kita ngegantung nih, kaya di ujung tanduk gitu," ujarnya.

"Sekitar bulan September tahun ini, detail aku lupa ada pemberitahuan resubmit kalau mau ikut, masih ditawarin ya. Akhirnya daftar ulang. Pas U-17 ini hanya resubmit aja, bukan daftar dari awal," tambahnya.

Disinggung terkait persiapan, bagi alumni Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) ini cukup mudah, tinggal menyiapkan berkas dokumen dan memiliki keahlian bahasa.

"Persiapan waktu kemarin dokumen saja, bahasa juga. Aku bisa beberapa bahasa, kalau yang benar-benar lancar Spanyol, Perancis dan Inggris. Jepang agak patah-patah," tutur wanita yang memiliki profesi sebagai freelance content writer," jelasnya.

(wip/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads