Wabup Garut Sebut Gerakan Aksi Bergizi Dapat Turunkan Angka Stunting

Wabup Garut Sebut Gerakan Aksi Bergizi Dapat Turunkan Angka Stunting

Zahra Fauziah - detikJabar
Kamis, 09 Nov 2023 19:58 WIB
Pemkab Garut
Foto: Dok. Pemkab Garut
Jakarta -

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat menggelar kegiatan Gerakan Aksi Bergizi dan Kampanye Sobat Generasi Emas Bebas Anemia dan Zero New Stunting (GEMAZ) di SMA Negeri 1 Garut. Kegiatan yang melibatkan 450 siswa ini diawali dengan pelaksanaan senam sehat bersama, diikuti dengan makan sarapan bergizi seimbang, dan dilanjutkan dengan menggunakan minum tablet tambah darah (TTD) oleh siswi kelas X dari SMA Negeri 1 Garut.

Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menyatakan program Aksi Bergizi ini merupakan inisiatif positif untuk anak-anak. Ia menegaskan salah satu tujuan dari program ini adalah menurunkan angka stunting.

"Bapak ibu sekalian, saya ucapkan terima kasih terutama kepada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat yang sudah menjadikan Kabupaten Garut sebagai tempat aksi bergizi offline mewakili kota/kabupaten yang lain," kata Helmi dalam keterangan tertulis, Kamis (9/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Helmi juga mengungkapkan Kabupaten Garut telah mengalami penurunan angka stunting yang signifikan dari sekitar 35,2% menjadi 23,6%. Hal ini menjadikan penurunan tertinggi stunting di Provinsi Jawa Barat.

Lebih lanjut, ia berharap kegiatan ini dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan, apalagi kegiatan ini merupakan sebuah penghormatan bagi Kabupaten Garut yang telah dipilih menjadi tempat dilaksanakannya kampanye Aksi Bergizi Sobat GEMAZ secara offline.

ADVERTISEMENT

"Terima kasih ya kami ucapkan atas nama pimpinan daerah Kabupaten Garut mengucapkan terima kasih atas terlaksananya program ini dengan baik, dan dipilihnya Garut sebagai tempat aksi bergizi secara offline. Mudah-mudahan sekali lagi anak anak kita tambah sehat," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Jawa Barat Raden Vini Adiani Dewi menjelaskan program Gerakan Aksi Bergizi Sobat GEMAZ merupakan sebuah gerakan pentahelix yang melibatkan berbagai unsur ABCGM (Academic, Business, Community, Government, Media), yakni dengan pihak sekolah, pihak BUMN, komunitas, pemerintah daerah, dan media.

"Karena stunting ini bukan saja gerakan satu OPD kesehatan saja, tapi stunting ini adalah gerakan seluruh OPD," ujarnya.


Ia juga mengatakan Garut yang dipilih sebagai tuan rumah pelaksanaan kegiatan ini dilakukan karena masih terdapat tantangan dalam Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi di Kabupaten Garut. Selain aspek gizi, anemia pada ibu hamil dan remaja putri juga menjadi faktor penting dalam pencegahan stunting.

"Jadi kenapa Garut dipilih di dalam hal ini kami ingin Garut menjadi salah satu kabupaten yang dalam hal ini insya allah akan kami dorong untuk menyelesaikan masalah-masalah tadi, angka kematian ibu, angka kematian bayi dan juga dalam cakupan imunisasinya," jelasnya.

Vini pun menambahkan kegiatan ini diselenggarakan di 1.199 sekolah di Jawa Barat, di mana setiap puskesmas menyiapkan satu sekolah untuk melaksanakan kegiatan ini.

"Semua (jenjang) sekolah sebetulnya ya, tadi disampaikan ada 1.199 (sekolah) yang di mana setiap puskesmas itu harus menyiapkan satu sekolah. Tapi kalau aksi ini untuk seluruh remaja putri dimulai dari SMP," imbuhnya.


Dalam kesempatan yang sama, Kadinkes Kabupaten Garut Leli Yuliani menyatakan Gerakan Aksi Bergizi ini merupakan salah satu upaya untuk mempercepat penurunan stunting dan AKI/AKB khususnya di Kabupaten Garut. Ia juga berharap para remaja-remaja putri di Kabupaten Garut dapat memiliki tubuh yang sehat, sehingga nanti ketika di usia produktif bisa melahirkan bayi yang sehat.

"Nggak (Tidak hanya seremonial), nanti kita pantau karena mereka itu harus minum tablet tambah darahnya setiap minggu ya,"ujarnya.

Adapun Kepala SMA Negeri 1 Garut Sumpena Permana menyampaikan rasa bangganya atas kepercayaan dari Dinkes Provinsi Jabar sebagai tuan rumah pelaksanaan kampanye Gerakan Aksi Bergizi Sobat GEMAZ. Ia berharap para siswa dapat memahami pentingnya gizi seimbang dan dapat menyebarkan pengetahuan tersebut kepada teman-temannya.

"Harapan kami sama ya bahwa para siswa itu memahami tentang pentingnya gizi, juga diharapkan (stunting) itu tidak ada lagi," tandasnya.




(akn/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads