Dinkes Garut Imbau Warga Waspada Penyakit Monkeypox

Dinkes Garut Imbau Warga Waspada Penyakit Monkeypox

Dea Duta Aulia - detikJabar
Rabu, 08 Nov 2023 17:35 WIB
dr. Leli Yuliani
Foto: Pemkab Garut
Jakarta -

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut meminta masyarakat untuk tingkatkan kewaspadaan terhadap penyakit Monkeypox. Sebab penyakit tersebut telah muncul di sejumlah negara-negara dan sudah masuk di Indonesia.

Mengutip laporan Kementerian Kesehatan RI, dr. Hilman menyebutkan, saat ini terdapat 34 kasus terkonfirmasi Monkeypox di Indonesia, tersebar di Provinsi Jawa Barat, Banten, dan Jakarta. Penularannya terutama melalui kontak dengan individu atau hewan yang terinfeksi, serta melalui sela nafas atau droplet.

Meskipun begitu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut dr. Leli Yuliani mengatakan sebelumnya penyakit tersebut telah ditemukan satu kasus suspect Monkeypox di Kabupaten Garut. Namun setelah diperiksa laboratorium, hasilnya negatif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun begitu, dia meminta masyarakat agar berperilaku sehat, rajin mencuci tangan, dan menghindari hubungan seksual dengan orang yang dicurigai terinfeksi penyakit tersebut. Hal tersebut diungkapkan olehnya saat di Kantor Dinkes Garut, Jalan Proklamasi, Kecamatan Tarogong Kidul.

"Dan juga jangan sampai berhubungan seksual yang bebas ya, yang berganti-ganti pasangan atau juga yang sesama jenis, terutama laki-laki dan laki-laki," kata Hilma dalam keterangan tertulis, Rabu (8/11/2023).

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Kepala Kelompok Staf Medis (KSM) Kulit dan Kelamin RSUD dr. Slamet Garut, dr. Hilman Wildan mengatakan ada sejumlah gejala kalau seseorang terkena penyakit tersebut. Adapun gejalanya terbagi dua yaitu demam tinggi, pegal-pegal, lemas, sakit kepala, sakit di belakang mata, dan sakit otot pada fase awal. Setelah 2 atau 3 hari, muncul kelainan kulit berupa bercak kemerahan, bruntus, dan kemudian berubah menjadi nanah.

"Kemudian setelah 2 atau 3 hari kemudian timbul kelainan kulit. Awalnya dia berupa bercak kemerahan, kemudian timbul bruntus, bruntusnya berubah menjadi nanah. Kemudian berapa kasus dia bisa pecah sehingga timbul kropeng seperti itu," kata dr. Hilman.

"Dan kasus ini memang awalnya ditemukan pada binatang sehingga bisa juga menular dari binatang ke manusia. Walaupun ada laporan kasus menyebutkan juga bisa dari manusia malah ke binatang juga," sambungnya.

Dia menekankan perlunya meningkatkan daya tahan tubuh dan menjalani gaya hidup sehat sebagai bentuk pencegahan. Jika ada orang yang dicurigai terinfeksi Monkeypox, perlu dilakukan tindakan pencegahan seperti menggunakan sarung tangan, masker, dan segera mengganti pakaian setelah kontak.

"Jadi nanti apabila ada kasus kasus yang dicurigai sebagai monkeypox dengan keluhan yang tadi disebutkan, bisa langsung dibawa fasilitas kesehatan untuk dicek gitu dan nanti untuk walaupun nanti kita cek curiga dia monkeypox nanti kita lihat juga dia termasuk kasus yang ringan atau dia yang kasus yang berat seperti itu ya," tutupnya.




(ncm/ega)


Hide Ads