Kabupaten Garut Jadi Lokasi Implementasi Forest Programme V, Apa Itu?

Kabupaten Garut Jadi Lokasi Implementasi Forest Programme V, Apa Itu?

Danica Adhitiawarman - detikJabar
Rabu, 08 Nov 2023 21:25 WIB
Kabupaten Garut Jadi Lokasi Implementasi Forest Programme V, Apa Itu?
Foto: Dok. Pemkab Garut
Jakarta -

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia berkolaborasi dengan Pemerintah Jerman untuk mendukung perhutanan sosial. Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) mencanangkan Implementasi Forest Programme V Kabupaten Garut di Ballroom Saphire Hotel Harmoni.

Kepala Balai PSKL Wilayah Jawa Nur Faizin menyampaikan Kabupaten Garut menjadi salah satu target pengimplementasian FPV ini. Melalui implementasi program tersebut, pihaknya akan mendorong percepatan program perhutanan sosial untuk kesejahteraan masyarakat Kabupaten Garut khususnya dan memulihkan hutan di wilayah Jawa.

"Diharapkan menjadi pembelajaran proses-proses di Garut ini untuk seluruh Indonesia, barangkali justru dunia Pak akan datang ke Garut, untuk melihat bagaimana suksesnya program perhutanan sosial di Kabupaten Garut ini," ujar Nur dalam keterangan tertulis, Rabu (8/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun FPV bertujuan untuk meningkatkan kapasitas terkait perhutanan sosial, mengadopsi model kehutanan berkelanjutan, dan memperbaiki kebijakan terkait di lingkungan Ditjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Masyarakat.

Selanjutnya, Nur juga memaparkan ada tiga kegiatan utama dalam FPV untuk mendorong pengelolaan perhutanan sosial, yaitu pengelolaan kelembagaan, pengelolaan kawasan, dan pengelolaan usaha.

ADVERTISEMENT

Ia mengungkapkan jika pelaksanaan FPV tersebut hanya dilakukan di dua kabupaten di wilayah Jawa, yakni Kabupaten Garut dan Kabupaten Madiun. Sementara dua wilayah lainnya, dilaksanakan di Kabupaten Sanggau Provinsi Kalimantan Barat dan Kabupaten Sikka Provinsi Nusa Tenggara Timur.

"Harapannya, secara kolaboratif kita akan bangun Garut secara baik," ucapnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Garut Nurdin Yana mendukung program ini sebagai alternatif di tengah tekanan APBD yang menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat. Ia pun meminta agar camat dan kepala desa untuk ikut mendukung program ini.

"Jadi tidak ada pilihan lain kecuali bapak dan ibu camat bertanggung jawab untuk konteks meng-goal-kan tiga hal ini, karena poinnya akan memberikan kesejahteraan kepada masyarakat, itu yang terpenting," imbuhnya.

Harapannya, program ini membuat Garut menjadi kiblat perhutanan sosial yang menarik bagi daerah lain, memberikan manfaat ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. FPV akan berlangsung hingga 2026, dengan kemungkinan perpanjangan jika berjalan sukses.

"Akan ada side effect yang sangat dominan yang memberikan nilai manfaat kepada seluruh masyarakat. Tidak hanya itu, hotel juga juga ada, orang jualan juga masuk. Kemudian di situ juga interaksi di antara kita juga dan jangan salah ketika silaturahim tentu ada komunikasi. Ketika ada komunikasi, peluang itu akan ada," pungkasnya.

(akd/akd)


Hide Ads