Dua Warga Banjar Tewas Usai Tenggak Miras di Hajatan

Dua Warga Banjar Tewas Usai Tenggak Miras di Hajatan

Dadang Hermansyah - detikJabar
Sabtu, 04 Nov 2023 17:24 WIB
Ilustrasi fokus Maut Miras Oplosan (Luthfy Syahban/detikcom)
Ilustrasi miras (Luthfy Syahban/detikcom)
Banjar -

Dua warga Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat, dikabarkan meninggal dunia diduga akibat minum minuman keras (miras), Sabtu (4/11/2023). Keduanya minum miras di hajatan bersama sejumlah warga lainnya pada Kamis (2/11/2023).

Warga tersebut berinisial AB (45) warga Karyamukti dan YN (41) warga Batulawang, Kecamatan Pataruman. Keduanya sempat mendapatkan penanganan dari Tim Medis Puskesmas Pataruman II, setelah diantarkan oleh pihak keluarganya.

Saat dirawat, kondisi AB sudah kritis dan meninggal dunia. Selang sekitar satu jam, YN pun dinyatakan meninggal dunia. Keduanya kini sudah dimakamkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapolsek Pataruman Polres Banjar AKP Hadi Winarso membenarkan ada dua warga Batulawang meninggal dunia yang menurut informasi diduga setelah minum miras.

"Kalau soal minum miras itu memang betul informasinya di masyarakat, tapi itu pada hari Kamis. Sedangkan meninggal dunia dua hari setelahnya, hari ini. Dan orangnya hobi minum," ujar Kapolsek saat dihubungi detikJabar.

ADVERTISEMENT

Menindaklanjuti hal tersebut, Polsek Pataruman pun melakukan penyelidikan guna mengetahui penyebab kematian kedua warga tersebut. Pihak kepolisian pun sebelum-sebelumnya telah melakukan operasi miras.

"Kita lakukan penyelidikan. Hajatan hari Kamis, meninggal Sabtu, tidak pada waktu itu. Kemudian minumnya juga informasinya banyakan (bersama warga lain)," ucapnya.

Hadi menyebut, berdasarkan keterangan dokter, dua warga itu mengalami gejala mual-mual, muntah dan tidak masuk makan. Ada kemungkinan kondisi korban saat sedang minum tidak sedang fit.

Sementara itu, Dede Gintara yang biasa disapa Ginting, rekan korban, mendapat informasi bahwa keduanya sebelumnya di tempat hajatan warga sempat meminum miras dengan belasan warga lainnya.

"Informasi dari masyarakat itu 15 orang, tapi ini masih dugaan, biar APH yang menindaklanjutinya," ungkapnya.

(yum/yum)


Hide Ads