Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Subang membebaskan seluruh biaya perawatan medis di RSUD Ciereng, Subang, bagi seluruh korban keracunan minuman keras atau miras oplosan. RSUD Subang mencatat total pasien akibat miras sebanyak 37 orang, 13 diantanya meninggal dunia.
Dirut RSUD Subang dr. Ahmad Nasuhi mengatakan pembebasan biaya seluruh perawatan korban miras oplosan di RSUD Ciereng hingga seluruh puskesmas ini sesuai hasil rapat terbatas bersama dengan Bupati Subang, Ruhimat.
"Jadi diputuskan dari Bapak Bupati kita bahwa untuk pembiayaan dibebaskan. Karena kita adalah BLUD termasuk dengan pelayanan di puskesmas tadi beliau menyampaikan untuk dibebaskan," ujar Ahmad kepada wartawan, Rabu (1/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahmad menjelaskan, bebas biaya pasien korban keracunan miras oplosan dimulai saat korban masuk ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Ciereng, Subang. Bukan hanya itu, untuk korban yang meninggal dunia, Pemkab Subang juga membebaskan biaya hingga pengantaran jenazah ke lokasi pemakaman maupun rumah duka.
"Jadi kalau di kami dari mulai masuk ke IGD kemudian pulang bagi yang sehat itu biaya dibebaskan. Sementara bagi yang meninggal dari awal masuk sampai ke pemulasaran jenazah dan pengantaran ke pemakaman dibebaskan juga. Itu kebijakan dari Bapak Bupati kita demi kemanusiaan antara kejadian yang menprihatinkan ini," katanya.
Di samping itu, mewakili Pemkab Subang, Ahmad menegaskan bahwa tragedi belasan orang tewas tewas akibat menenggak miras oplosan sangat memprihatinkan.
"Ini kan kejadian yang memprihatinkan jadi Bapak Bupati menugaskan seluruhnya tadi hasil rapat semua instansi yang terkait dengan bekerja bersama-sama ya karena ini adalah menyangkut nama Kabupaten Subang jadi tidak bekerja sendiri-sendiri," ucapnya.
Selain itu, masih kata Ahmad, Pemkab Subang akan mengambil langkah cepat mengatasi permasalahan peredaran miras di Subang dengan menggandeng pihak-pihak terkait lainnya.
"Artinya beliau menugaskan kepada kami semua berdasarkan tupoksinya masing-masing untuk bekerja secepat mungkin, baik itu di ranah pencegahan, di ranah mengawasan, jadi semuanya bergerak untuk menyikapi kondisi yang terjadi saat ini," katanya.
"Ini cuman krisis kesehatan yang menjadikan kita prihatin lah. Ya mudah-mudahan tidak ada tambahan lagi korban gitu," tambah Ahmad.
Sementara itu, hingga saat ini, masih terdapat empat pasien yang dirawat di RSUD Subang. Dari empat pasien, dua diantaranya dilakukan cuci darah di IGD.
(dir/dir)