Ratusan Massa dari Partai Nanas terlibat bentrok dengan petugas kepolisian di Kantor KPU Purwakarta, Jawa Barat. Massa yang beringas terus merangsek masuk ke kantor KPU untuk bertemu dengan ketua KPU. Mereka tidak terima dengan hasil pemilu dan menduga ada kekeliruan di tubuh KPU.
Pihak kepolisian menerjunkan tim negosiasi untuk meredam kericuhan massa, namun massa terus menyerang dengan melempari para petugas. Bentrokan pun tak terhindarkan. Polisi langsung menerjunkan tim pengendali massa dan water cannon.
Walhasil, petugas berhasil memukul mundur massa yang anarkis. Sebelum kericuhan meluas, tim Resmob Polres Purwakarta langsung mengevakuasi komisioner KPU. Mereka bersenjata lengkap. Komisioner KPU dievakuasi ke tempat aman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bentrokan tersebut bukanlah aksi sebenarnya, melainkan simulasi penanganan kericuhan hingga evakuasi komisioner KPU yang dilakukan Polres Purwakarta.
Kapolres Purwakarta AKBP Edwar Zulkarnain mengatakan simulasi Sispam Kota penting dilakukan guna mengecek sejauh mana kesiapan personel serta sarana dan prasarana yang dimiliki. Terutama dalam rangka Operasi Mantap Brata 2024 dan menghadapi pengamanan Pemilu 2024.
"Dengan simulasi ini artinya kami ingin menunjukkan bahwa Polri, khususnya Polres Purwakarta sudah siap mengamankan Pemilu 2024 dalam situasi apapun sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku," ujar Edwar di Mapolres Purwakarta usai simulasi, Senin (16/10/2023).
Edwar menambahkan menghadapi kontigensi konflik sosial dibutuhkan sinergitas, kerja sama, dan koordinasi antara aparat keamanan dan seluruh pemangku kepentingan. Hal ini untuk menjaga kondusivitas dan kelancaran tahapan Pemilu 2024.
"Saya minta kesiapsiagaan seperti ini terus dijaga. Kita tidak boleh lengah karena situasi setiap saat bisa saja berubah sangat dinamis," katanya.
Masih kata Edwar, ia akan terus berkoordinasi dengan semua pihak untuk pengawasan dari pemicu terjadinya kericuhan jelang Pemilu 2024, hingga nanti dalam pelaksanaannya.
"Yang kami awasi itu baik massa di Purwakarta hingga dari luar yang di mana bisa memicu terjadinya kericuhan akan terus kami waspadai," ungkap Edward.
Selain itu, Edwar mengimbau seluruh masyarakat, calon legislatif (caleg), dan tim suksesnya tetap menjaga persatuan dan kesatuan, khususnya menjelang pelaksanaan Pemilu 2024. Dirinya berharap, jangan sampai terjadi perpecahan akibat perbedaan pandangan politik.
"Mari bersama-sama menjaga kondusivitas dan menyukseskan Pemilu 2024 agar berjalan aman, lancar, dan damai di Kabupaten Purwakarta," pungkasnya.
(sud/sud)