Tak hanya sekali, ternyata satu mobil lagi di sisi yang berbeda juga meledak. Setelahnya, polisi dan petugas pemadam kebakaran datang di lokasi kejadian ledakan tersebut.
Dua mobil yang meledak itu menjadi penghujung dari serangkaian kekisruhan saat pelaksanaan Pemilu 2024. Aksi unjuk rasa itu buntut dari tak puasnya simpatisan salah satu pasangan calon terhadap hasil penghitungan suara.
Kekacauan yang terjadi di wilayah Kota Cimahi dan Kota Bandung pada Kamis (12/10/2023) siang itu merupakan adegan dalam latihan gabungan simulasi pengamanan Pemilu 2024 yang dilakukan Polda Jabar.
"Saya rasa kita sudah sangat siap menghadapi Pemilu tahun 2024. Dengan harapan semuanya berjalan lancar dan damai," kata Pj Gubernur Jawa Barat, Bey T. Machmudin saat ditemui di Lapangan Brigif, Kota Cimahi, Kamis (12/10/2023).
Bey menjelaskan saat pemilu nanti, masyarakat dan simpatisan salah satu calon berhak menyampaikan ketidakpuasannya dengan berbagai cara salah satunya unjuk rasa.
"Kemudian untuk simpatisan (paslon), setiap tahapan pemilu sudah ada saksi. Kita negara demokrasi, untuk unjuk rasa itu hak tapi jangan anarkis dan sebagainya," kata Bey.
Dalam latihan gabungan itu, disimulasikan adegan demi adegan dengan perkiraan kondisi yang terjadi. Mulai dari teror geng motor dan simpatisan ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).
![]() |
Di situ ditunjukkan penanganan terhadap perusuh yang hendak mengacaukan proses pemungutan suara dengan mencuri kotak suara. Polisi yang menjaga TPS, bergerak cepat melumpuhkan perusuh kemudian mengamankannya ke kantor polisi.
Simulasi beralih ke situasi genting saat gerombolan massa dalam jumlah banyak melakukan aksi unjuk rasa di jalanan Kota Cimahi dan Kota Bandung. Aksi berujung anarkis hingga Brimob Polda Jabar diterjunkan meredam gejolak.
Beragam benda berseliweran di udara, dilemparkan massa aksi ke arah polisi yang berlindung di balik tameng. Di belakangnya, Armored Water Canon (AWC) berdiri gagah bersiap menyemprotkan air demi memukul mundur massa aksi yang terus merangsek maju.
Di situ juga disimulasikan penculikan Ketua KPU Provinsi Jawa Barat oleh kelompok anarko yang menyamarkan diri menjadi penumpang bus. Tim taktis bergerak membebaskan sandera dengan melumpuhkan penculik.
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Akhmad Wiyagus mengatakan pihaknya menyiapkan personel yang telah dilatih untuk mengawal jalannya pemilu 2024.
"Ini latihan gabungan sebagai bentuk kesiapan Polda Jabar menghadapi pemilu 2024. Jumlah personel dua pertiga kekuatan," ujar Akhmad.
(dir/dir)