Puluhan lampu taman di Teras Cihampelas, Kota Bandung raib digondol maling. Aksi pencurian fasilitas publik ini viral di media sosial (medsos).
Rekaman CCTV memperlihatkan seorang pria dengan mengenakan jaket, celana panjang, topi dan masker kedapatan melakukan pencurian lampu. CCTV itu dibagikan akun Instagram resmi Diskominfo Kabupaten Bandung @diskominfobdg.
Dalam rekaman CCTV itu, pria tersebut dengan tenangnya melakukan aksi pencurian. Lampu itu dibongkar dengan tangan kosong, beberapa di antaranya ditendang menggunakan kaki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah lampu tercabut, pria itu lantas memasukan barang curiannya ke dalam tas miliknya. Aksi pencurian lampu taman ini diketahui terjadi pada Kamis, 5 Oktober 2023 lalu.
Postingan aksi pencurian lampu yang dibagikan Instagram @diskominfobdg menyebutkan, sekitar 27 lampu taman berhasil digondol pencuri itu.
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung Didi Ruswandi membenarkan adanya aksi pencurian tersebut. Dia mengaku prihatin dengan kejadian itu. Terlebih Teras Cihampelas baru saja direnovasi dan diresmikan Pemkot Bandung.
"Kita prihatin, itu masih terjadi," kata Didi dihubungi via sambungan telepon, Jumat (13/10/2023).
Didi mengungkapkan, dengan terpasangnya sejumlah CCTV di Teras Cihampelas diharapkan bisa menjadi efek jera bagi para pelaku kejahatan.
"Poin yang saya aspresiasi dengan adanya teknologi proses pengawasan lebih terukur, mudah-mudahan dengan viral seperti ini orang berpikir lagi untuk melakukan aksi kejahatan tersebut," ungkapnya.
Didi mengimbau kepada warga Kota Bandung dan lainnya agar turut menjaga fasilitas publik yang ada.
"Kita berharap, namanya fasilitas publik jangan dirusak atau dicuri, karena banyak yang menikmatinya," harapnya.
Disingung apakah betul, jumlah lampu taman yang dicuri mencapai 27 lampu, Didi belum mengecek jumlah keseluruhan lampu yang hilang.
"Belum cek, kemarin sebagian dari keseluruhan ada yang diamankan oleh teman-teman," pungkasnya.
Dikonfirmasi terpisah Kapolsek Coblong Kompol Riki Erikson membenarkan informasi tersebut. Menurut Riki, kejadian itu masih dalam proses pendataan oleh dinas terkait.
"Sedang di inventarisir oleh dinas terkait," ujar Riki via pesan singkat.
(wip/dir)