Ragam peristiwa terjadi di Jabar hari ini, Rabu (11/10/2023). Dari mulai keluhan warga Bandung soal krisis air bersih, hingga pengakuan korban penganiayaan anak DPR Fraksi PKB.
Tim detikJabar merangkum lima peristiwa yang membetot perhatian publik pada hari ini. Berikut rangkuman peristiwanya.
Krisis Air di Bandung
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Musim kemarau sedang terjadi di Indonesia. Kota Bandung pun kena imbasnya. Jika pada musim kemarau biasanya kota Bandung dan sekitarnya (termasuk Bandung Raya) masih memiliki stok air yang cukup hingga musim hujan datang, kali ini kondisinya sedikit berbeda. Kota Bandung mulai terancam kekurangan air bersih.
Hal ini diungkapkan oleh Tati (60), Ketua RT 05 RW 04, Kelurahan Pasir Kaliki Kecamatan Cicendo. Kediamannya terletak tak jauh dari Sumur Siuk, sumber mata air di tengah kota Bandung yang terkenal bersejarah.
Sejak kecil, lebih dari 50 tahun sudah, ia tinggal di perkampungan padat penduduk ini. Sejak dulu Sumur Siuk selalu berkelimpahan air. Tapi ia mengaku sedikit kaget, karena pada musim kemarau tahun ini membuat warga merasa kesulitan mencari air bersih.
"Jadi sebetulnya kemarin-kemarin itu agak dalam ngambil airnya, jadi susah ya. Ini tumben baru tahun ini kok agak capek gitu ngambil air mah, susah air bersih. Kelihatannya mungkin bagian bawahnya itu banyak lumpur, jadi kemarin sempat dibersihkan jadi airnya juga agak bening," cerita Tati pada detikJabar Rabu (11/10/2023).
Ia menyebut bahwa warga tak terlalu khawatir karena kalau hujan turun, maka sumur siuk akan kembali terisi air. Tapi tak bisa dipungkiri kalau ada sekitar 20 KK yang bergantung dengan air dari sumur kedalaman enam meter itu.
"Karena agak kering jadi minta bantuan ke KONI. Terus ada beberapa wilayah yang belum kekeringan itu juga ngasih, ya alhamdulillah saling bantu aja. Ditaruh di sumur itu lagi jadi kalau ada yang butuh pada ngambil ke situ, kan kalau ngantri kasihan takutnya ada yang nggak kebagian. Dari PDAM enggak ada, mungkin juga kurang air ya di sana," ucap Tati.
"Sebetulnya kalau hujan sehari, air serapan suka pada keluar kan ada bolong-bolong dari lubang air serapan itu. Bisa penuh kalau hujan. Jadi semoga cepat hujan. Warga yang butuh sih biasanya yang belum punya toilet atau ngontrak gitu, kalau warga lain kebanyakan sudah punya jet pam, ledeng, nah ini mah kita cari lah bantuan gimana biar ada air bersih," tambahnya.
Sementara itu, perkampungan padat penduduk Kelurahan Tamansari, Bandung Wetan, Kota Bandung, bahkan lebih kelimpungan soal air. Diungkapkan oleh Aceng (66), Ketua RT 03 RW 16, tiga bulan sudah PDAM tak mengaliri air ke perkampungannya. Hal ini membuat warga pun berusaha membuat sumur galian sendiri.
"Kekeringan ini, sudah nggak ngalir hampir tiga bulan, sudah hubungi PDAM tapi airnya tetep nggak ada. Jadi masing-masing gali sumur ngebor. Tapi ada yang berhasil dan tidak, tergantung bawah tanahnya itu. Sudah lima sumur dalam tiga bulan digali," ucap Aceng.
Katanya, warga biasa mengambil dari sumur masjid yang tidak kekurangan air. Tapi, pemakaiannya pun tentu terbatas. Padahal ada total sekitar 80 KK yang masih membutuhkan air bersih dan bergantung dari PDAM.
"Dulu itu kan air itu giliran. Sekarang nggak ada sama sekali. Biasanya jam 12.00-16.00 WIB harus ngantri stok air. Jadi yang kalau mau tahajud ya agak susah ya. Di bawah juga ada yang gali-gali sumur, tapi kelihatannya lebih cepat nemunya. Kalau (aksesnya) semakin ke atas itu semakin sulit," kata Aceng.
Selain masalah air, Aceng juga berkeluh kesah sedikit masalah sampah. Kata dia, kalau masalah sampah sudah terlalu sering dialami kampungnya. "Sampah juga, dari dulu sampai sekarang sama. Misahin mah kalau anorganik sudah ada yang ngambil, jadi ya tinggal residu dan organik atau sampah dapurnya. Ini sampah sudah jarang diambil," keluh dia.
Emak-emak Geruduk Warung Remang-remang
Warung remang-remang di Karawang digeruduk emak-emak. Warung tersebut dicurigai sebagai tempat prostitusi.
Penggerebekan warung yang terletak di Desa Belendung, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang pada Sabtu (7/10) itu pun viral di media sosal (medsos). Emak-emak tampak bergerombol mendatangi bangunan warung semi permanen itu.
Ketua RT setempat, Omin membenarkan adanya aksi penggerebekan tersebut. Dia menuturkan, aksi itu dilakukan spontan oleh emak-emak yang resah akan aktivitas di warung tersebut.
"Yang melakukan penggerebekan itu, ya sekitaran warga Sembang, warga sini juga sekitar satu kewakilan. Iya itu mah spontan lah, gak ada penggerak, gak ada yang mendalangi," ucap Omin saat berbincang dengan detikJabar di lokasi, Rabu (11/10/2023).
Omin menuturkan warga sekitar sudah lama mengeluhkan keberadaan warung tersebut. Mereka mencurigai warung itu dijadikan 'rumah bordil'.
"Dari dulu sih pak masyarakat di sini mengeluh tentang warung di sini, ada yang begini-begini (aktivitas prostitusi). Dan saya juga sudah bilang ke yang punya tempat untuk ditutup, tapi gak bersedia karena intinya masalah isi perut," ungkapnya.
Tak berhenti di situ, ternyata warung remang-remang yang diduga dijadikan lokasi prostitusi tersebut, makin hari makin banyak sehingga emosi warga memuncak dan menggerebek lokasi tersebut.
"Ke sini-ke sini, kok makin banyak terus, tapi ya gimana. Saya nyuruh enggak, ngasih surat izin enggak. Dan akhirnya digerebek," ucap Omin.
Namun, setelah digeruduk, lokasi tersebut kini telah ditutup permanen oleh pemerintah setempat dibantu warga.
"Sekarang udah (ditutup) pak lurah langsung merintah wakil dan RT, tadi ditutup total disaksikan oleh Polsek, dari TNI, termasuk Satpol PP," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua PKK Desa Belendung Dewi Yulianti mengatakan, aksi itu dilakukan atas inisiasi Ketua Majlis Ta'lim di Desa Belendung.
"Itu kan para ketua Majlis Ta'lim di Desa Belendung, sangat meresahkan, kedua desa juga dirugikan atas aktivitas tersebut di wilayah kami. Yang jadi image buruk kan desa, itu ibu-ibu bergerak sendiri," ucap Dewi.
Dugaan aktivitas prostitusi di warung remang-remang tersebut, kata Dewi sudah berlangsung selama puluhan tahun. Namun tetap beroperasi meski sudah ditutup.
"Dalam kurun waktu 3 tahun ini Satpol PP sudah 2 kali turun ditutup, tapi buka lagi. Harapan kami ibu-ibu desa Belendung pengen ditutup total. Itu sudah lama (aktivitas prostitusi), tutup buka lagi, tutup buka lagi, puluhan tahun lah," pungkasnya.
Mahasiswi Cianjur Diperkosa-Dirampok
Seorang mahasiswi dirampok dan diperkosa tetangga kosannya di Kelurahan Muka, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur. Aksi biadab itu pun dilakukan pelaku dalam pengaruh minuman keras.
Kasat Reskrim Polres Cianjur Iptu Tono Listianto, mengatakan kejadian tersebut bermula ketika korban tengah beristirahat di kosannya. Sekitar pukul 03.00 WIB, pelaku berinisial MS (21), yang merupakan tetangga kosan korban pulang dengan kondisi mabuk usai menenggak minuman keras.
Saat melintas kamar kos korban, pelaku mengintip korban dari balik jendela yang tirainya sedikit terbuka.
"Saat pulang dalam kondisi mabuk itu, pelaku mengintip korban dan mendapati korban tengah terlelap tidur dengan barang-barang berharga di sampingnya. Saat itu muncul niat jahat dari pelaku," kata dia, Rabu (11/10/2023).
Aksi pelaku pun semakin mulus usai pintu kamar kos korban tidak terkunci. Dengan diam-diam, pelaku mengambil satu per satu barang berharga korban.
Namun melihat korban dengan kondisi tertidur, pelaku kemudian berniat untuk tidak sekadar mencuri tetapi juga memperkosa korban.
"Saat didekati, korban tiba-tiba terbangun. Namun pelaku langsung membekap mulut korban agar tidak teriak. Pelaku juga mengancam akan menusuk leher korban menggunakan ujung gunting kuku. Sehingga korban takut untuk melawan," kata dia, Rabu (11/10/2023).
Setelah menutup mulut korban, pelaku kemudian mengikat tubuh korban. "Korban yang dalam kondisi tidak berdaya itu pun diperkosa oleh pelaku. Usai diperkosa, pelaku membawa kabur handphone dan laptop milik korban," tuturnya.
Menurut Tono, korban yang berhasil melepaskan ikatan pun segera menghubungi keluarganya dan melaporkan aksi tersebut ke kepolisian.
"Setelah menerima laporan, pelaku berhasil kami amankan. Saat ini pelaku sudah ditahan di rumah tahanan Mapolres Cianjur dan menjalani pemeriksaan lebih lanjut," kata dia.
Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan pasal 6 huruf B Undang-Undang Nomor 12 tahun 2022 tentang tindak pidana kekerasan seksual dan pasal 363 KUHP.
"Pelaku terancam pidana penjara maksimal 12 tahun," kata dia.
Uang Suap Yana Mulyana Disangka Brosur
Mantan Wali Kota Bandung Yana Mulyana memberikan tanggapan mengenai kesaksian Dirut PT Citra Jelajah Informatika (CIFO) Sony Setiadi di persidangan. Yana kemudian mengungkit soal penyerahan uang yang terpidana kasus korupsi Bandung Smart City itu berikan.
Yana mengatakan, saat Sony menyerahkan uang Rp 100 juta yang tersimpan dalam amplop warna cokelat, ia sempat mengira bahwa itu adalah brosur PT CIFO. Sebab saat menyerahkannya di Pendopo Kota Bandung pada 24 Desember 2022, Sony hanya mengatakan bahwa amplop tersebut untuk keperluan perkenalannya dengan Yana.
"Seingat saya, di pendopo pada saat pulang, saudara saksi mengeluarkan amplop berwarna coklat dari tas selempang. Kemudian meletakkan amplop berwarna coklat tersebut di meja, dan saudara saksi menyatakan untuk perkenalan. Dan pemikiran saya saat itu, amplop coklat tersebut berisi brosur perusahaan CIFO, karena tidak ada kata-kata CSR seperti yang disampaikan saksi," kata Yana di Pengadilan Tipikor Bandung, Rabu (11/10/2023).
Yana mengaku baru tahu amplop itu berisi uang Rp 100 juta dari Sony saat perjalanan pulang ke rumah dinasnya di Jl Nyland, Kota Bandung. Yana lantas meletakkan amplop tersebut begitu saja di ruang tamu rumah dinasnya, hingga ditemukan saat OTT KPK.
"Saya pulang ke rumah dinas Nyland, semua berkas itu saya bawa, dalam perjalanan. Lalu saya ingin tahu apakah tadi brosur itu, saya buka ternyata saya lihat itu uang pecahan Rp 100 ribu yang saya tidak ingat berapa jumlahnya," ungkapnya.
"Dan saya taruh di ruang tamu rumah dinas, yang kemudian diketemukan oleh KPK," pungkasnya.
Ucapan Dini Sebelum Meninggal Dunia
Kematian Dini Sera Afrianti alias Andini (27) meninggalkan luka mendalam bagi keluarga di Sukabumi, Jawa Barat. Dini diduga menjadi korban penganiayaan hingga meninggal dunia oleh Gregorius Ronald Tannur (31), anak anggota DPR RI F-PKB.
Sosok ceria Dini masih melekat di ingatan sang adik, Elsa Rahayu (25). Elsa juga memperlihatkan fotonya bersama sang kakak saat masih duduk di bangku sekolah.
Ditemui di rumah duka, Elsa mengatakan, sudah 12 tahun kakaknya itu pergi dari rumah namun masih berkomunikasi via telepon. Selama di perantauan, Dini tak pernah mengeluhkan kondisinya pada keluarga entah itu kondisi keuangan ataupun kekerasan.
"Kalau mengadu kayaknya nggak sih, nggak ada. Soalnya dia emang orangnya tertutup. Paling kaya chat-an biasa gitu kalau soal kaya keluhan-keluhan nggak," kata Elsa kepada detikJabar, Rabu (11/10/2023).
Awalnya, Elsa mendapatkan kabar melalui direct message (Instagram) dari teman kosan Dini di Surabaya. Teman Dini mengabarkan jika kakaknya telah meninggal dunia karena jantung.
"Hari Rabu (4/10) dia DM aku tuh subuh ya 'Dek bales dong' karena kan takut, takut siapa gitu. 'Ini penting kakakmu meninggal' katanya di rumah sakit Surabaya karena serangan jantung. Kan sedih ya gitu kok serangan jantung soalnya dia nggak ada riwayat jantung," ujarnya.
Dia pun langsung memberitahu ibunya. Sama seperti Elsa, ibunya pun kaget mendengar Dini meninggal karena serangan jantung.
"Mamah juga kaget kok serangan jantung katanya kan. Terus ditelepon langsung sama polisi dari Surabaya 'Bu bisa nggak ke sini?' Mamah nggak ada pikiran apa-apa gitu langsung terbang aja ke Surabaya ke sana. Waktu di sana baru ketahuan banyak memar-memar," ungkapnya.
Sebelum ditemukan meninggal dunia, pada Agustus, Dini sempat menghubungi ibunya ingin pulang ke Sukabumi dan melihat anak laki-lakinya. Menurutnya, keinginan Dini itu jadi firasat jika ia benar-benar pulang namun dengan kondisi telah meninggal dunia.
"Itu katanya telepon ke mamah 'Mah pengen pulang' katanya gitu pengen lihat anak gitu, cuman kayak firasat mungkin ya pengen pulang katanya pengen ke sini. Kata mamah 'nanti mamah yang ke sana kalau nggak Dini yang ke sini," ucap dia.
Pihak keluarga menyerahkan seluruh penanganan kasus kematian Dini pada kuasa hukum. Dia berharap, pelaku diberikan hukuman seberat-beratnya.
(sud/yum)