Satu dari 34 siswa SD di Kabupaten Bandung Barat (KBB) meninggal dunia karena keracunan. Para korban keracunan usai mengonsumsi aci mini atau cimin.
Kasus keracunan massal ini terjadi di SD Negeri Jati 3, Desa Saguling, Kecamatan Saguling. Berikut 5 fakta kejadian keracunan massal yang melanda siswa SD di KBB.
Tinggal 2 Orang yang Dirawat
Kepala Puskesmas Saguling Burhan mengatakan, dari 32 siswa yang di rawat kini tinggal 2 siswa yang dirawat.
"Update terbaru sampai Jumat, 29 September 2023 pukul 11.00 WIB, itu hanya sisa 2 siswa lagi yang masih menjalani perawatan," kata Burhan kepada detikJabar, Jumat (29/9).
Burhan mengatakan dua siswa tersisa yang masih belum pulih sepenuhnya itu diharapkan sudah bisa pulang keesokan harinya.
"Hari ini banyak yang sudah pulih dan diizinkan pulang. Mudah-mudahan untuk pasien keracunan tersisa ini juga besok sudah boleh pulang," kata Burhan.
Gejala Dirasakan 1-2 Hari Kemudian
Dalam kejadian ini 34 siswa SDN Jati 3, Desa Saguling, Kecamatan Saguling, KBB keracunan usai mengonsumsi cimin alias aci mini pada Selasa (26/9/2023).
Namun gejala keracuanan baru dirasakan pada Rabu (27/9/2023) dan Kamis (28/9/2023).
1 Siswa Meninggal
Seorang siswa berinisial RNN (9) meninggal dunia akibat keracunan tersebut. Kondisi itu diperparah oleh riwayat thalasemia yang diidap RNN dengan jadwal rutin di RSHS Bandung.
Burhan menururkan, korban meninggal tak hanya karena keracunan saja. Namun yang bersangkutan memiliki riwayat penyakit penyerta.
"Ada 1 yang meninggal, di RS Dustira. Tapi karena punya komorbid atau penyakit penyertanya itu thalasemia. Riwayat kontrol rutin di RSHS," ujar Burhan.
Korban dalam Pengawasan
Korban keracunan yang sudah diizinkan pulang, kata Burhan, bakal tetap diawasi oleh surveilans Puskesmas Saguling untuk memastikan kondisi tubuhnya.
"Tentu pasti dipantau, baik yang masih dirawat jalan maupun yang sudah pulang setelah perawatan. Jadi kita akan memastikan kondisi mereka pulih sepenuhnya," kata Burhan.
Pihaknya sudah mengingatkan orangtua masing-masing anak agar memberikan makanan yang bergizi dan lembut selama masa pemulihan usai mengalami keracunan.
"Sebetulnya tidak ada pantangan makanan, yang penting selama pemulihan banyak minum dan makanannya harus yang lembut. Ke depannya kita sarankan membawa makanan dari rumah agar lebih higienis," ucap Burhan.
Baca juga: Ini Tampang Sejoli Garut Pemeran Live Mesum |
Sampel Sudah Dibawa ke Labkesda Jabar
Sampel jajanan aci mini atau cimin itu kemudian dibawa ke Labkesda Jabar. Burhan mengatakan, sampel yang dibawa itu merupakan bahan baku pembuatan cimin yang sebelumnya dikonsumsi para siswa hingga mengalami gejala keracunan.
"Sampel yang dibawa itu terigu (bahan baku), bahan cabai kering, penyedap rasa, bumbu bawang, cimin siap goreng, bumbu keju, dan bahan baku cimin tepung singkong tapioka," tuturnya.
(wip/iqk)