Apa Kabar Program Pinjaman Beras Kades 'Sultan' Majalengka?

Apa Kabar Program Pinjaman Beras Kades 'Sultan' Majalengka?

Erick Disy Darmawan - detikJabar
Selasa, 26 Sep 2023 20:34 WIB
Program pinjaman beras Kades Sultan Majalengka
Program pinjaman beras Kades Sultan Majalengka (Foto: Erick Disy Darmawan/detikJabar)
Majalengka - Masyarakat tengah dikeluhkan dengan naiknya harga beras. Kondisi ini membuat program peminjaman beras yang dilakukan Kepala Desa (Kades) 'Sultan' di Majalengka banyak diminati.

Di masa sulit seperti ini, programnya ini dinilai cukup meringankan beban masyarakat setempat. Program peminjaman beras ini digagas oleh Kades Kawunghilir, Cigasong, Majalengka, Yosa Novita atau Kades Sultan.

Program ini sejatinya sudah digagas Yosa sejak 18 Januari 2023 lalu. Yosa mengaku, di tengah kenaikan harga beras pada saat ini, programnya itu cukup diminati masyarakat setempat.

"Program meminjam beras masih berjalan. Apalagi sekarang harga beras lagi melambung, jadi program itu tetap berjalan," kata Yosa saat diwawancarai detikJabar, Selasa (26/9/2023).

"Ada (peningkatan peminjaman di tengah kenaikan harga beras). Kenaikannya ada sekitar 10 persen," sambung Yosa.

Dalam menjalankan program ini, Yosa mengaku tidak memanfaatkan masyarakat untuk mengambil keuntungan. Ia menjalankan program ini hanya demi meringankan masyarakat.

Program peminjaman beras ini juga ia gelontorkan dari kantong pribadinya. Dari uang pribadinya itu, Yosa menyediakan stok beras sebanyak 1,5 ton yang disimpan di rumahnya.

Ia meminjamkan beras tersebut berdasarkan harga pabrikan. Seperti yang diketahui harga pabrikan di Majalengka, yakni sekitar Rp12.500 per kilogram.

Yosa mengambil langkah ini agar masyarakatnya tidak kembali terjerumus dari jeratan lintah darat alias rentenir bin bank emok. Sebab, selama dirinya menjabat menjadi kepala desa setempat, Yosa gencar melawan keberadaan rentenir di Desa Kawunghilir.

"Saya meminjamkannya dengan harga pabrik (penggilingan padi). Tidak ada istilahnya saya kasih harga agak mahal sedikit, yang penting warga saya jangan sampai tidak punya untuk beli beras yang akhirnya lari ke bank emok lagi," ujar Yosa.

Yosa menegaskan, progam ini dicanangkan khusus untuk warga yang ber-KTP Desa Kawunghilir alias asli penduduk desa setempat. Adapun syarat dan cara meminjamnya pun terbilang mudah. Bagi warga yang akan meminjam beras, cukup datang ke rumah Kades Yosa, dan menunjukkan identitas diri.

"Program ini dikhususkan untuk warga Kawunghilir. Syaratnya cukup ber-KTP Kawunghilir aja. Enggak ada syarat khusus," jelas dia.

Meski Yosa mempunyai stok beras untuk progam ini cukup melimpah, namun dirinya membatasi pinjaman tersebut maksimal 10 kilogram beras per keluarga. Hal itu ia siasati agar program tersebut terus bergulir.

Selain itu, Yosa juga memberikan jangka pinjaman beras hingga satu bulan. "Banyak (limit) pinjamannya itu 10 kilo (per KK). Jangka pembayarannya itu satu bulan," ucap dia.

Yosa meluncurkan program ini hanya untuk meringankan beban masyarakat setempat. Ia tidak ingin membagikan beras secara cuma-cuma karena hal tersebut akan memberikan berdampak buruk bagi masyarakat.

"Kenapa saya meminjamkan, jangan sampai warga merasa kalau dibiasakan untuk itu (dikasih) nanti jadi malas, tidak bekerja. Tapi kalau meminjamkan mah sedikitnya meringankan beban dari warga," jelas dia.

Disinggung program ini akan diberlakukan sampai kapan, Yosa mengatakan, program peminjaman beras ini akan terus berlangsung selama dirinya menjadi kepala desa. "Insyaallah selama saya menjadi kepala desa, program itu akan tetep berlanjut. Karena itu kata warga sangat membantu. Karena bayar juga sebulan sekali yah," ujarnya.

Sementara itu, Yosa mulai dikenal publik berawal dari program pinjaman uang tanpa bunga. Dari kantong pribadinya ia menganggarkan Rp200 juta untuk program tersebut. Hal itu dilakukan untuk memberantas aktivitas rentenir di wilayahnya.


(dir/dir)


Hide Ads