Siswi MI Dilecehkan di Ruang Kepsek, Ini Kata Wabup dan DPRD Karawang

Siswi MI Dilecehkan di Ruang Kepsek, Ini Kata Wabup dan DPRD Karawang

Irvan Maulana - detikJabar
Jumat, 22 Sep 2023 01:00 WIB
Poster anti pelecehan seksual pemerkosaan
dikhy sasra/ilustrasi/detikfoto
Poster anti pelecehan seksual (Foto: dikhy sasra)
Karawang -

Wakil Bupati Karawang memerintahkan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) agar aktif menangani kasus pencabulan oleh penjaga sekolah terhadap siswi kelas V Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Cibuaya, Kabupaten Karawang.

Ia menerangkan, sekolah Madrasah sendiri merupakan kewenangan dari Kementerian Agama, namun pihaknya meminta agar Disdikpora andil dalam proses penanganan perkara tersebut.

"Iya memang Madrasah itu, dari tingkat Ibtidaiyah, Tsanawiyah, maupun Aliyah itu kan kewenangan Kemenag. Tapi kemarin saya panggil kepala dinas untuk andil dalam penangan," kata Aep, saat dihubungi detikJabar, Kamis (21/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aep menjelaskan, pencegahan terhadap terjadinya kasus serupa yang menimpa korban anak-anak, perlu digalakan sehingga tidak menimbulkan korban di kemudian hari.

"Kami mungkin dari pemerintah daerah, tentu melalui dinas terkait akan berupaya bagaimana pencegahannya. Agar kedepan hal itu tidak terjadi lagi," kata dia.

ADVERTISEMENT

Saat ini, kata Aep, pihaknya masih menunggu laporan dari dinas terkait penanganan kasus pencabulan itu.

"Saya masih manunggu laporan yang jelas kemarin sudah langsung ditangani. Utamanya untuk korban DP3A sudah melakukan langkah penanganan karena yang penting keselamatan fisik maupun psikologis korban," ungkapnya.

Terpisah, Plt Kepala Disdikpora Karawang Cecel Mulyana mengatakan, pihaknya sudah mendatangi lokasi kejadian kasus pencabulan tersebut.

"Terkait siswi yang menjadi korban perkosaan di Batujaya, kami langsung kelapangan untuk menggali keterangan duduk masalah itu," kata Cecep.

Pihaknya juga berencana, akan membahas hal itu, bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), serta pihak Kepolisian dan Kemenag.

"Mungkin nanti kita juga termasuk yang akan membahas penanganan perkara itu, bersama dengan kepolisian DP3A, dan Kemenag, nanti kita infokan lebih lanjut yah," pungkasnya.

Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat Sri Rahayu Agustina mengaku ikut prihatin atas kabar tersebut, ia meminta agar keselamatan korban diutamakan dalam penanganan kasus ini.

"Ya tentu saya ikut sakit dan sangat prihatin, kami di Komisi V selama ini sangat konsen terkait perlindungan anak, utamanya di dunia pendidikan. Saya meminta utamakan dulu keselamatan korban," kata Sri, saat dihubungi detikJabar, Kamis (21/9/2023).

Ia juga menekankan agar dinas terkait di Karawang proaktif, baik dalam membantu menangani kasus bersama pihak kepolisian, maupun dalam pemulihan psikologis korban.

"Saya minta instansi atau dinas terkait juga proaktif yah, bantu pihak kepolisian menangani kasus ini. Terutama yang menyangkut dengan perlindungan psikologis korban," kata dia.

Seleksi Petugas di Sekolah Harus Ketat

Ia juga berharap setiap sekolah melakukan proses khusus dan lebih ketat, dalam melakukan perekrutan tenaga pendidik, maupun tenaga pendukung pendidik, seperti pihak keamanan atau penjaga sekolah.

"Dalam proses perekrutan, guru maupun tenaga pendukung pendidikan atau penjaga sekolah juga seharusnya dilakukan dengan agak ketat, jangan mentang-mentang saudara terus dimasukin, tetapi seharusnya direkrut sesuai prosedur jika tidak sesuai kualifikasi ya jangan diterima," imbuhnya.

Diketahui sebelumnya, aksi bejat penjaga sekolah di Karawang terbongkar usai nekat cabuli bocah kelas V selama setahun di ruang kepala sekolah, hal itu terungkap saat korban alami sakit di bagian sensitif.

Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Arief Bastomy mengatakan, pihaknya telah menangkap terduga pelaku berinisial AS (46), yang merupakan seorang penjaga sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) swasta di Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang.

"Kami telah menangkap pelaku yang merupakan penjaga sekolah atau security di MI tersebut, pelaku ini melakukan aksinya pada pagi hari setelah korban datang," ujar Tomy.

(yum/yum)


Hide Ads