Langkah DPRD Jabar Hadapi Bencana Kekeringan

Langkah DPRD Jabar Hadapi Bencana Kekeringan

Dwiky Maulana Velayati - detikJabar
Rabu, 13 Sep 2023 03:00 WIB
Warga menggembala kambing di lahan kering yang ditanami padi berusia satu bulan, di Kampung Cimanggu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (2/7/2019). Pemrov Jabar menyebut, sebanyak 8.644 hektare lahan pertanian di Jabar mengalami kekeringan pada musim kemarau dan akan berkoordinasi dengan pihak pengelola bendungan serta irigasi di Jabar supaya tidak meluas.
Ilustrasi kekeringan di Jawa Barat (Foto: Adeng Bustomi/Antara Foto)
Subang -

Musim kemarau masih dirasakan di Jawa Barat. Dampaknya, krisis air bersih mulai bermunculan di sejumlah daerah. Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari mengaku akan mengambil langkah perencanaan dalam mengatasi kekeringan yang terjadi di Jabar.

"Kami semua juga menyampaikan bahwa dalam perencanaan kami khususnya termasuk kekeringan di Jawa Barat bukan hanya di Pantura Subang gitu yah," ujar Ineu saat melakukan kunjungan di Pamanukan, Subang, Selasa (12/9/2023).

Ineu mengatakan, musim kemarau di tahun 2023 ini menjadi musim kemarau yang terbilang panjang dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Maka dari itu, untuk mengatasi hal tersebut pihaknya juga menggandeng Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk pembuatan sumur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini juga menjadi perhatian bagi kami tentunya beberapa upaya juga akan dilakukan seperti teman-teman OPD juga pembuatan sumur dan lain sebagainya," katanya.

Selain itu, untuk mengatasi permasalahan tahunan ini, Ineu mengungkapkan bahwa DPRD Jabar juga telah membahas persoalan tersebut pada anggaran perubahan yang termasuk dalam mengantisipasi musim kekeringan yang berkelanjutan.

ADVERTISEMENT

"Terus kebutuhan air bersih dan kami juga sudah membahas di anggaran perubahan ini bagaimana termasuk antisipasi dengan kekeringan yang ada di Jawa Barat," ungkapnya.

Tanggapan Harga Beras Naik

Permasalahan yang terjadi di tanah air bukan hanya pada musim kemarau. Harga dari bahan pangan seperti beras pun kini meroket di berbagai wilayah di Indonesia, salah satunya Jawa Barat.

Ineu mengatakan, pemerintah telah memiliki tim inflasi untuk bisa menstabilkan harga dari beras. Bukan hanya itu, menurut Ineu mengecek dengan cara operasi pasar murah pun juga menjadi salah satu cara yang dilakukan agar dapat terus memantau perkembangan dari harga beras di pasaran.

"Pemerintah kini sudah mempunyai tim inflasi termasuk bahan-bahan pangan yang ada kenaikan. Kami berharap tentunya menstabilkan harga menjadi upaya yang terus dilakukan begitu," kata Ineu.

"Kemudian kemarin ada juga operasi pasar yang mana kami harus memastikan bahwa bahan-bahan pokok agar harga beras ini menjadi stabil," tambahnya.

(yum/yum)


Hide Ads