Merubah desanya agar nampak menarik menjadi upaya yang kini sedang dilakukan oleh warga Citemu, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon. Mereka ingin wajah kampung nelayan yang identik kumuh bisa berubah menjadi lebih indah dan tertata.
Sore itu, Supardan yang mengenakan kaos berwarna merah nampak sibuk membangun sebuah gapura di desanya. Kelak, gapura itulah yang nantinya akan menjadi gerbang masuk ke desa Citemu dengan segala perubahannya.
Dalam membangun gapura ini, Supardan tidak sendiri. Setidaknya ada belasan warga desa setempat yang juga ikut bekerja secara sukarela. Mereka nampak bersemangat bergotong-royong dalam membangun gapura tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di antara mereka, ada yang bertugas membuat adonan semen menggunakan mesin pengaduk. Sementara di bagian lain, ada juga yang bertugas memasukkan adonan semen ke konstruksi bangunan.
Supardan sendiri, selain terlibat dalam pembangunan gapura, ia juga turut membantu membuat lukisan mural di sepanjang dinding yang ada di jalan masuk menuju desanya. Tepatnya di jalan yang menjadi akses masuk menuju ke tempat bersandarnya perahu-perahu milik nelayan Desa Citemu.
![]() |
Melalui goresan kuasnya, ada beragam mural yang dibuat oleh Supardan bersama beberapa warga lain yang memiliki keahlian melukis. Musabab desa Citemu adalah daerah yang berada di kawasan pesisir, maka lukisan yang dibuat pun lebih banyak menggambarkan tentang keindahan panorama laut.
"Karena memang tema lukisannya tentang kelautan dan menggambarkan tentang kehidupan nelayan," kata Supardan saat berbincang dengan detikJabar di Cirebon, baru-baru ini.
Kemudian, ada juga lukisan yang berisikan pesan moral tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dari sampah. Dan yang tidak kalah menarik, warga setempat pun ada yang membuat lukisan bergambar wajah presiden Indonesia dari masa ke masa.
Wajah-wajah presiden yang terukir dalam mural yang dibuat oleh warga, antara lain mulai dari presiden Soekarno, presiden Soeharto, presiden Habibie, presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, presiden Megawati Soekarno Putri, presiden Soesilo Bambang Yudhoyono, hingga Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
"Kalau lukisan-lukisan wajah presiden itu yang membuat warga sini juga, warga Desa Citemu," ucap Supardan.
Sementara itu, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Citemu, Lukman Nurhakim mengatakan, pembangunan gapura hingga pembuatan mural itu merupakan upaya warga untuk memperindah desanya. Mereka ingin kampung nelayan yang identik kumuh dapat berubah menjadi indah dan tertata.
Lukman menyebut ada beberapa titik di desanya yang akan dilakukan penataan. Mulai dari infrastruktur jalan, sandaran perahu nelayan, gapura dan beberapa titik lainnya. Ia berharap usai dilakukan penataan, desa Citemu dapat lebih indah dan nyaman untuk dikunjungi.
"Kami ingin kesan kampung nelayan yang identik kumuh itu bisa tertata rapih. Jadi ketika ada orang ke sini itu mereka senang. Kami ingin mengubah wajah kampung nelayan yang tadinya kumuh jadi rapih," kata Lukman.
![]() |
Lukman mengatakan proses penataan sejumlah infrastruktur di desanya sudah dimulai sejak 7 Agustus 2023. Ini dilakukan setelah desa Citemu mendapat bantuan program Kalaju atau Kampung Nelayan Maju dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Melalui program tersebut, kata Lukman, Desa Citemu mendapat bantuan dana senilai Rp600 juta yang digunakan untuk menata sejumlah infrastruktur agar kawasan tersebut bisa terlihat lebih rapih dan menarik.
"Untuk yang sudah dibangun itu sementara ini adalah bangsal nelayan, tempat berkumpulnya atau pertemuan para nelayan. Tempat itu kita renovasi. Kemudian kita juga sudah membangun senderan kapal nelayan berbahan beton," ucap Lukman.
Menurut Lukman salah satu yang menjadi titik penting dalam proses penataan kampung nelayan ini adalah pembangunan gapura. Ia menyebut, gapura tersebut akan dibangun dengan sebaik mungkin agar bisa menjadi gerbang masuk yang menarik.
![]() |
Pada bagian atas gapura tersebut, nantinya akan diletakkan sebuah perahu berukuran kecil untuk dijadikan sebagai ikon dari desa Citemu yang mayoritas warganya berprofesi sebagai nelayan.
"Kita ingin punya maskot, yaitu perahu yang nantinya akan kita pajang di atas gapura," kata Lukman.
Dengan dilakukannya penataan kampung nelayan ini, Lukman meyakini akan ada banyak perubahan yang dihadirkan. Seperti infrastruktur jalan yang sebelumnya rusak, nantinya akan dibangun dengan menggunakan material berbahan beton.
Selain soal infrastruktur, dalam penataan kampung nelayan ini, warga setempat pun ingin menghadirkan keindahan melalui sentuhan karya seni mural. Menurut Lukman, pembuatan mural itu murni dilakukan oleh warga setempat yang memiliki keahlian melukis.
"Untuk muralnya sendiri panjang temboknya kurang lebih mungkin ada sekitar 100 meter. Untuk pembuatan mural itu kita bebaskan, terserah si pelukis. Intinya temanya itu tentang kelautan," terang Lukman.
![]() |
"Kemudian kita juga minta agar dibuatkan gambar semua presiden yang ada di Indonesia, dari mulai presiden yang pertama. Agar anak-anak juga tahu, presiden yang pertama itu siapa, kedua siapa dan seterusnya. Dan ini yang melukis itu warga desa kami sendiri," tambah Lukman.
Berdasarkan amatan detikJabar, Desa Citemu sendiri sebenarnya merupakan daerah yang cukup menarik untuk dikunjungi ketika sore hari. Terlebih jika setiap sudutnya telah ditata dengan baik.
Di desa ini, kita bisa menikmati sore hari sembari melihat kehidupan masyarakat pesisir dengan banyaknya perahu-perahu nelayan yang bersandar. Terlebih, ketika cuaca mendukung, dari desa ini kita juga bisa melihat keindahan Gunung Ciremai dari kejauhan.
![]() |
(tya/tey)