Jabar Hari Ini: Ayah Siksa Anak gegara Dimintai Uang Jajan di Sukabumi

Jabar Hari Ini: Ayah Siksa Anak gegara Dimintai Uang Jajan di Sukabumi

Tim detikJabar - detikJabar
Senin, 28 Agu 2023 22:00 WIB
Ilustrasi anak jadi korban kekerasan
Ilustrasi kekerasan pada anak (Foto: Thinkstock)
Bandung -

Beragam peristiwa terkini di Jawa Barat tersaji di kanal detikJabar, beberapa diantaranya menyedot perhatian dari pembaca. Dimulai dari aksi kekerasan ayah kandung terhadap putrinya di Sukabumi, wanita berbaju biru ditemukan tewas di pinggir rel Tasikmalaya, 31 Pejabat NII Al-zaytun cabut baiat, 260 ribu ekor ayam terbakar hingga ratusan warga terdampak kebakaran TPA Sarimukti.

Berikut rangkaian berita yang dirangkum tim detikJabar dalam Jabar Hari ini :

1. Viral Video Ayah Aniaya Anak Kandung di Sukabumi

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebuah video memperlihatkan aksi kekerasan terhadap anak viral di media sosial (medsos). Kekerasan yang diduga terjadi di Sukabumi itu membuat geram.

Dalam video berdurasi 1 menit 35 detik itu, terdengar suara seorang pria diduga ayah dari anak tersebut. Ia mempersoalkan soal uang jajan anaknya itu. Di momen lain terlihat adegan pria tersebut menendang putrinya.

ADVERTISEMENT

"Kana jajan teh sia mah meuni kabina-bina teuing. Meuni beakeun ku batur, indung sia mana nyaaheun teu ka sia da henteu. Tikamari dipenta duit jang maraneh teuing mah mere, teuing mah sok cukup we ku loba alesan kaditu kadieu. Cik atuh sing ngawaro bisi dipodaran ke ku dewek, hade marodar sia sakalian, puguh mereun malodarmah moal jadi pikiran (Jajan kalian itu keterlaluan, sampai lebih dari orang lain, ibu kalian tidak sayang ke kalian, bukannya memberi malah banyak alasan ke sana ke mari. Coba kalian nurut, dibunuh nanti sama saya. Mati aja sekalian, jelas kalau mati enggak akan jadi pikiran)," kata suara pria yang diduga ayah dua anak perempuan tersebut, dilihat detikJabar, Senin (28/8/2023).

Dalam adegan lain, terlihat perekam video juga menendang anak perempuannya yang paling kecil. Terlihat dua kali dia menendang putrinya itu seraya terus memarahi putrinya karena kerap meminta jajan.

Informasi diperoleh, peristiwa itu terjadi di Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi. Pelaku sendiri sudah diamankan pihak kepolisian. Dihubungi terpisah, Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede membenarkan kejadian tersebut, pelaku sendiri sudah diamankan kepolisian dan dimintai keterangan.

"Pelaku sudah kita amankan, saat ini sedang dilakukan proses hukum," singkat Maruly.

2. Wanita Berbaju Biru Tewas di Pinggir Rel Tasikmalaya

Seorang perempuan ditemukan tewas di pinggir rel kereta api sekitar Kampung Cicurug Bata, Kelurahan Cikalang Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya, Senin (28/8/2023) pagi.

Diduga perempuan tanpa identitas itu meninggal dunia akibat tertabrak kereta api. Di dekat tubuh korban yang mengalami luka serius di bagian kepala, polisi menemukan beberapa butir jeruk, apel serta nasi dan ayam goreng.

Polisi masih melakukan upaya penyelidikan terkait kasus ini, termasuk mencari tahu jati diri perempuan tersebut.

Kapolsek Tawang Ipda Wawan Setiawan mengatakan penemuan mayat itu diawali dari adanya laporan dari petugas pemeriksa jalan rel kereta api.

"Kami langsung menuju ke TKP, korban ditemukan dalam posisi telungkup di pinggir rel kereta api," kata Wawan.

Dia juga mengatakan tubuh korban mengalami luka serius di bagian kepala.

"Korban ditemukan dalam keadaan kepala dipenuhi darah, kemudian di sekitaran korban terdapat makanan berupa buah jeruk dan apel serta nasi dan ayam goreng," kata Wawan.

Pihaknya kemudian melakukan evakuasi jenazah korban untuk dibawa ke kamar mayat RSUD dr Soekardjo Tasikmalaya.

"Langsung dievakuasi ke kamar mayat untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kami juga sedang berupaya menyelidiki kasus ini, dugaan sementara akibat tertabrak kereta api," kata Wawan.

Perempuan nahas itu diperkirakan berusia antara 30 sampai 40 tahun. Saat ditemukan mengenakan pakaian berwarna biru.

3. Puluhan Pejabat Al-Zaytun Cabut Baiat NII

Sebanyak 31 orang yang tergabung dalam kelompok Negara Islam Indonesia (NII) telah berikrar ke Indonesia. Mereka mencabut baiat dan mengucap janji setia ke negara.

Upacara pelepasan baiat itu dilakukan Gedung Sate, Bandung pada Minggu (27/8) kemarin. Para mantan anggota NII yang berasal dari lingkungan Ponpes Al-Zaytun Indramayu ini, kembali mengakui Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kepala Badan Kesbangpol Jabar Iip Hidajat mengatakan, ikrar kembali ke NKRI oleh 31 orang itu dilakukan setelah pimpinan Ponpes Al-Zaytun Panji Gumilang ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim Polri.

"Ini kan setelah kejadian Al-Zaytun setelah Panji Gumilang sudah ditetapkan tersangka, ini ada beberapa komponen masyarakat yang sampai ke kami (datang), intinya bahwa mereka di NII tapi gak aktif, ada yang aktif juga, macam-macam," kata Iip saat dihubungi detikJabar, Senin (28/8/2023).

"Dari 31 orang itu kami dalami, kami dengan BNPT dan BIN, sampai waktunya kami lapor ke gubernur, beliau minta untuk segera, yang sudah siap agar kembali ke NKRI. Maka kemarin diadakan ikrar janji ke NKRI," ujarnya menambahkan.

Iip menuturkan, 31 orang yang sebelumnya terafiliasi NII itu mayoritas adalah para 'pejabat'. Menurutnya, orang-orang itu ada yang menduduki jabatan wakil gubernur hingga kepala dinas.

"Dari 31 orang ini, memang macam-macam ya, kesannya banyak para pejabat pemerintahan versi mereka. Ada wakil gubenur, versi mereka ya, ada kepala dinas, ada camat, macam-macam lah. Itu semua sedang diinventarisasi," jelasnya.

Iip mengungkapkan, 31 orang yang telah bertaubat tersebut mengaku terafiliasi di NII KW9 dan KW7 yang ada di lingkungan Ponpes Al-Zaytun. Saat ini, Kesbangpol masih terus mendata seberapa banyak orang yang terbaiat NII.

4. 250 Ribu Ekor Ayam Mati Saat Kandang Terbakar

Kandang ayam di Blok Selasa, Desa Padahanten, Kecamatan Sukahaji, Kabupaten Majalengka kebakaran pada Senin (28/8/2023) dini hari. Hingga saat ini, Damkar masih berusaha memadamkan si jago merah.

"Laporan ke kita sekitar jam 6 pagi (kebakaran)," kata Kabid Damkar, Satpol PP dan Damkar Majalengka Puja Gustian Anandi.

Puja menyampaikan, sebanyak 3 kandang hangus terbakar. Akibatnya, 260 ribu ekor ayam hangus terpanggang. Adapun pemicu kebakaran sendiri diduga karena korsleting listrik.

"Kemungkinan dari korsleting listrik akhirnya membakar tiga gedung atau tiga kandang. Diperkirakan ayam yang terbakar ini 260 ribu ekor," ujar Puja.

Pantau detikJabar di lokasi, kepulan asap nampak masih mencemari area kandang ayam. Meski kobaran api tidak begitu besar, namun si jago merah masih belum berhasil dikendalikan.

"Kita mengerahkan 2 unit damkar, 15 anggota. Kita siapkan 20 ribu liter air untuk memadamkan. Kendala (kebakaran) kekurangan air," jelas Puja.

5. Warga Terjangkit ISPA Usai TPA Sarimukti Terbakar

Kebakaran TPA Sarimukti, di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) memasuki hari ke-10. Hingga Senin (28/8/2023), api belum seluruhnya bisa dipadamkan.

Selain api, dampak kepulan asap akibat kebakaran TPA Sarimukti juga terus menyebar. Masyarakat di sekitar TPA juga semakin banyak yang terkena penyakit gangguan pernapasan atau ISPA.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Jabar Hadi Rahmat mengatakan, sebanyak 412 warga di sekitar TPA Sarimukti diketahui terserang penyakit. Selain ISPA, beberapa penyakit lainnya seperti mata perih juga dialami warga

"Untuk masyarakat yang terdampak memang ada beberapa yang datang ke posko kesehatan dan data terakhir itu total ada sekitar kurang lebih 306 (warga) terkena ISPA, dan yang datang ke posko kesehatan itu ada 506," kata Hadi saat dikonfirmasi.

"Ada penyakit lain selain ISPA, totalnya 106. Jadi Totalnya ada itu ada 412 warga, ini data per tanggal 27 (Agustus) kemarin," imbuhnya.

Hadi juga mengungkapkan kondisi terkini dari kebakaran TPA Sarimukti. Dari empat zona yang terbakar kata dia, satu zona sudah bisa teratasi. Saat ini, petugas pemadam masih berupaya menjinakkan api di zona 2, 3 dan 4.

"Cuma untuk zona 1 informasinya sudah mulai padam termasuk asap nya. Jadi yang menjadi masalah memang asapnya, kalau untuk apinya sendiri mungkin padam, cuman asap ini dari dalam dan mungkin di dalamnya ada api, tapi kita enggak tahu," jelasnya.

Lebih lanjut, Hadi menuturkan jika upaya pemadaman api mengalami kendala lantaran tinggi gunungan sampah yang mencapai 50 meter.

"Yang pasti memang karena sampah itu bertumpuknya lumayan dalam hampir sekitar 50 meter, sehingga bisa dibilang yang menjadi kesulitan karena memang dengan bertumpuknya sampah," tutur Hadi.

"Mungkin di atasnya sudah padam tapi kan yang di bawahnya ini kita belum tahu. Sehingga ini yang menjadi kesulitannya," tutup Hadi.

Baru 60 Persen Teratasi

Sementara itu, penanganan kebakaran TPA Sarimukti belum sepenuhnya teratasi. Hingga Senin (28/8/2023), proses pemadaman terus dilakukan. Helikopter water bombing hilir mudik menyiram gunungan sampah yang terbakar. Sementara pada malam harinya, giliran pemadam kebakaran yang beraksi.

"Alhamdulillah kondisi di TPA Sarimukti, sampai hari ini kebakaran sudah teratasi sekitar 60 persen," ujar Koordinator Pengelola TPA Sarimukti, Riswanto.

Riswanto mengatakan titik api saat ini masih ada, terutama di bawah tumpukan sampah. Hal itu karena belum hilangnya sebaran sisa gas metan yang membuat api sulit dipadamkan.

Permasalahan yang belum teratasi yakni dampak asap dari kebakaran sampah. Asap masih pekat menyelimuti area TPA Sarimukti hingga menyebar ke permukiman warga sekitar.

(bba/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads